Share

Tak Butuh Pengakuan

Mahesa yang tampak terkejut.

“Kenapa? Kamu akan mengelak dengan yang baru saja aku katakan?” tanya Mayra membuat Mahesa bungkam.

“Berhenti membuat masalah. Arunika akan semakin muak denganmu jika kamu makin banyak bertingkah.” Mayra mencoba menyadarkan adiknya walaupun akan sia-sia.

“Tapi lelaki itu telah membuatku babak belur,” sangkal Mahesa.

“Itu karena perbuatanmu sendiri. Apa kamu lupa atas apa yang kamu perbuat terhadap Arunika? Ingat. Di rumah kita ada kamera pengawas.”

Mahesa tampak pias. Tak lagi dapat mengelak dengan ucapan Mayra. Dirinya memang bersalah, itu tak dapat mangkir. Tapi, tetap saja perbuatan Kalandra yang membuatnya sampai masuk ke rumah sakit.

“Tapi lelaki itu keterlaluan telah membuatku seperti ini,” elak Mahesa.

Mayra memukul kepala Mahesa hingga terdengar suara mahesa mengaduh.

“Berhenti keras kepala!” seru Mayra. Ia tak habis pikir, mengapa adiknya begitu keras kepala. Bukannya merasa bersalah malah terus membela diri.

“Sangat wajar jika Kalandra memukulm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status