"Kenapa kamu senang sekali menggigitku Rey?" tanya Suci belum lama bangun dari tidurnya yang cukup panjang.
"Karena aku harus melakukannya My Lady…."
"Kenapa?"
"Tahap akhir setiap Vampire selesai bercinta memang begitu. Kami harus meminum darah pasangan untuk memuaskan hasrat tertinggi kami."
"Jadi, setiap kita selesai bercinta … kamu akan terus menggigitku seperti itu?" Rey mengangguk.
"Astaga … darahku pasti akan habis setelah ini," keluh Suci mengusap lehernya.
"Tentu saja tidak, kita tidak akan sering melakukannya jika kamu tidak mau. Aku tidak akan memaksa untuk itu…."
"Baguslah kalau begitu, aku bisa lebih tenang sekarang…," sahut Suci lega.
"Tapi, bukan berarti aku tidak akan menggigitmu lagi My Lady … aku masih tetap membutuhkan darahmu untuk energi dan kek
Vote jangan lupa yah guys 🤗 Terima kasih 🌹
"Ambil ini…." Elish menyerahkan sebuah tongkat ke tangan Suci."Apa ini Grandma?""Tongkat yang akan kau gunakan hingga kau menjadi tua sepertiku. Tongkat ini akan menjadi lambang kekuatan dan statusmu di Klan kami."Suci menatap tongkat berwarna hitam yang masing-masing ujungnya terdapat emas, dengan kepala naga di atasnya. Tongkat itu hanya sebatas bahunya, namun terlihat sangat kuat dan pas dalam genggaman Suci."Kau bisa mengayunkannya ke kanan." Suci mengikuti arahan Elish dan mengayunkan tongkat itu ke arah yang dia katakan.Dalam sepersekian detik, pakaian yang dipakai oleh Suci berubah menjadi gaun panjang, dengan sebuah mahkota berlian di kepalanya.Wanita itu terlihat sangat menawan dengan gaun yang membungkus tubuhnya, menjuntai sampai ke bawah dengan jubah berwarna hitam.Suci terkejut melihat perubaha
"Aku sangat senang melihat perubahan yang Grandma Elish lakukan untukmu My Lady. Kamu harus sering berpenampilan seperti ini di kastil…." Pasangan suami istri sudah duduk kembali di dalam mobil, setelah berpamitan pada semua saudara jauh Rey."Maksudmu aku harus berpakaian seperti tadi saat berada di kastil?""Iya, kamu adalah Ratuku. Sudah sepantasnya kamu berpenampilan begitu.""Tapi, bukannya aku berpakaian seperti tadi hanya untuk seremonial saja? Aku tidak bebas jika harus terus memakai gaun Rey…," keluh Suci berusaha bernegosiasi.Membayangkan dia akan memakai gaun dari pagi sampai malam hari, sudah membuat Suci lelah sendiri."Pelan-pelan My Lady. Kamu akan terbiasa berpakaian seperti itu juga nanti."Suci menghembuskan nafas panjang, tidak bisa membantah lagi ucapan suaminya. Mungkin setelah ini dia juga harus mengikuti
"Kamu yakin kita akan pulang sekarang My Lady?" Rey duduk di dekat istrinya yang tengah bersandar di dadanya yang bidang. Mereka masih berada di Paris, menikmati bulan madu mereka."Iya, satu minggu aku rasa cukup untuk kita berdua Rey.""Tapi, bagaimana jika aku yang merasa tidak cukup My Lady?"Suci mengernyit. "Maksudmu, kamu belum mau kita pulang?"Rey mengangguk. "Iya, aku ingin kita sedikit lebih lama disini…," jujurnya."Apa tidak masalah kita berlama-lama disini?""Tidak. Daddy pasti mengerti kenapa aku belum kembali ke Jerman dari tanggal kesepakatan. Kamu tidak perlu khawatir untuk itu…." Suci mengangguk patuh. Mau mereka kembali ke negara mereka kapanpun, dia setuju-setuju saja.Olympus memang tengah menggantikan Rey sementara waktu di sana, sampai kedua pasangan yang baru menikah itu kemba
"Kenapa Rey dan Suci belum juga kembali? Apa kau tidak menghubungi mereka Michael?!" Olympus duduk dengan gelisah di kastilnya.Sudah dua hari ini dia mendapatkan laporan kalau Klan mereka yang berada di Kota Leipzig, Jerman sedang diburu oleh kaum hitam. Bahkan Klan mereka banyak yang mati karena serangan ini.Olympus yakin kalau penyerangan kali ini dilatarbelakangi oleh dendam, untuk membalas mereka yang sudah membunuh Tuan Heinze beberapa Minggu lalu."Raja tidak bisa dihubungi Tuan Olympus, mungkin mereka akan mengundur kepulangan mereka dari Paris…," sahut Michael sopan.Olympus berdecak, bingung harus bersikap bagaimana. Walau bagaimanapun ini adalah tanggung jawab Rey sebagai seorang Raja Vampire yang baru.Pria berambut putih itu tidak mau tetua-tetua Klan mereka yang lain mengeluhkan tentang hal ini. Rey sudah tiga hari tidak berada ditempatnya setelah masa yang
"Ada apa kau kemari Michael?" Rey terkejut mendapati asisten sekaligus tabib kepercayaannya berada di depan pintu kamar hotelnya."Maaf mengganggu waktu berhargamu Tuan, tapi tuan Olympus meminta Tuan kembali ke Jerman sekarang juga." Rey mengernyit, melihat wajah Michael yang tampak tidak biasa."Ada apa? Apa terjadi sesuatu di sana?" tanya Raja Vampire itu merasa ada yang tidak beres."Telah terjadi penyerangan di Kota Leipzig, Tuan. Kaum hitam terus memburu Klan kita dua hari ini. Tuan Olympus ingin Tuan kesana untuk menuntaskan masalah ini."Rey menggeram, kesal dengan berita yang dia dengar. Bahkan di saat dia tengah berbulan madu seperti ini, kaum hitam masih saja ingin mencari masalah dengannya."Siapa yang datang Rey?" Suci bertanya dari dalam kamar mereka."Michael, sebentar My Lady…."Mendengar nama asis
"Memberi hormat pada Sang Raja…." Anggota Klan Vampire yang sudah lebih dulu tiba di tempat penyerangan terakhir kali, menunduk memberikan hormat mereka.Rey berjalan dengan gagah, memakai jubah panjang berwarna hitam dengan keraknya yang berwarna merah.Manik mata birunya memicing, mengamati tempat tersebut. Dari sisa-sisa penyerangan di sebuah tempat persembunyian Klan-nya, masih ditemukan jejak-jejak kaum hitam dan anggotanya.Rey menggeram marah saat tidak sengaja melihat salah seorang anggota Klan yang begitu berjasa selama ini untuk mereka, dibiarkan kaum hitam menggantung di atas atap sampai kehabisan darah.Mereka sengaja tidak membuat Vampire itu mati menjadi debu untuk mengolok-olok Sang Raja Vampire dan Klan-nya. Mereka tahu kalau Rey pasti akan datang ke tempat itu."Turunkan dia Michael!" perintah Rey memalingkan wajah. Kaum hitam benar-benar ingin menca
Sebuah tenda kemah terlihat paling menonjol diantara yang lain, menarik perhatian Rey. Pria itu berpura-pura berjalan melewati depan kemah tersebut, yang hanya tertutupi sebuah tirai.Ada dua orang kaum hitam yang berjaga di depan sana dengan tongkat panjang dan ujungnya yang runcing. Mereka terlihat sangat waspada, dengan pandangannya yang selalu mengitari setiap sudut, tidak memberi celah sedikitpun.Beberapa kali pria pucat itu mengelilingi kemah tersebut, bergantian dengan asistennya Michael."Bagaimana? Apa yang kau dapatkan?" Michael mendekati Rey yang sedikit menjauh dari kemah."Sepertinya King ada di dalam Tuan, namun gosip tentang dia sedang sakit keras mungkin tidak benar."Rey mengernyit. "Apa maksudmu?""Ada dua orang wanita di dalam kemah bersama King, Tuan. Dan menurutku mereka sepertinya sedang bergantian bercinta sekarang."
"Jadi, kau gagal menghabisi anak tuan Heinze, adikku?" Fourd datang ke ruang pertemuan Olympus di kastilnya.Rey dan ayah mereka yang sedang berada di dalam sana, mengalihkan pandangan pada pria penuh tato itu."Kau disini?" sahut Rey tidak ingin menggubris pertanyaan kakak tirinya."Ya, aku sengaja datang untuk mendengar penyerangan yang kau pimpin di kota Leipzig. Aku tidak menyangka kau bisa dengan mudah dikalahkan oleh King." Fourd tersenyum mengejek, berhenti di dekat kedua orang itu."Pria licik itu hanya beruntung saja Fourd. Dia melarikan diri dan tidak mau bertarung denganku!""Benarkah? Kau yakin ini bukan karena kebodohanmu?"Rey mengernyitkan dahi. "Apa maksudmu bicara begitu?""Tidak ada, aku hanya penasaran saja bagaimana kau bisa kalah dengan mudahnya melawan pria yang sakit-sakitan itu!" sahut Fourd setengah mengejek