Share

Rahasia Kematian Ayah

"Jangan sentuh bahuku." Entah mengapa rasanya kaku menerima perlakuan yang tak pernah kudapatkan. Syaraf-syaraf menegang menolak disentuh.

Raga ini memang raga lelaki tapi jiwaku masih perempuan. Bagaiamana rasanya perempuan mendapatkan sentuhan dari sesama perempuan dengan suara yang mendayu seolah merayu? Ya, jijaylah. Aku pun begitu.

Mas Abraham menghentikan pijatannya. 

"Aku hanya mencoba menjadi istri yang baik, Mas. Kesempatan yang tadi diberikan agar bisa mendapatkan maaf darimu tidak akan aku sia-siakan. Aku, Ulfa akan memberikan pelayan terbaikku," ujar suamiku masih dengan suara mendayu.

Nah, sekarang kisah kami sudah berubah dalam segi panggilan. Sejak hari ini jam segini di rumah sini, ia mungkin akan terus menanggilku Mas hingga maut memisahkan, eh, bukan, tapi hingga kami kembali ke raga masing-masing.

Harap fokus, aku akan senantiasa memanggilnya Ulfa, Adek at

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mahendra jamil
smakin mblnarik thor... hyo ulfa ech abraham eh ulfa, korek trus informasinya biar tahu duduk permasalahannya agar yg di lakukan suami mu sbarnya sperti apa... lanjutkan thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status