Share

Sah

Akhirnya Naima menyerah. Tidak mungkin dia dan keluarganya menanggung malu untuk kedua kalinya. Sesampai di acara, Naima benar-benar tidak percaya, persiapannya terlihat sangat matang sekali. Tidak terlihat seperti acara pernikahan dadakan, justru seperti acara dua mempelai yang jatuh cinta hingga akhirnya menikah.

Entah apa yang membuat seorang CEO seperti Ferdi ingin menikahinya. Secara wajah, Naima merasa pas-pasan. Gayanya berpakaian juga kayaknya jauh dari kata menarik jika disandingkan dengan wanita-wanita yang mungkin masuk ke selera Ferdi. Itu cukup menjadikan alasan kalau Naima bukan tipenya, kan? Tapi, apa alasan sebenarnya si bos songong itu menikahinya? Sepanjang lokasi acara, Naima terus berfikir, apa motif bosnya memilih dia sebagai calon istri dadakan.

"Non, mari masuk, acara segera akan dimulai. Sebelumnya, Non harus dihias dulu."

Naima memilih nurut daripada bikin malu. Dia hanya diam, bingung dengan situasi ini. Ditambah dia bingung bagaimana menghadapi mantan bosnya yang akan menjadi suaminya nanti. Adegan-adegan menyeramkan tentu berputar begitu saja di benak. Bagaimana tidak, Ferdi begitu dingin kayak es batu. Ferdi, cowok cuek dan jarang menatap itu, seketika bikin Naima bergidik ngeri. Horor!

‘Ampuun, bagaimana dia mengahadapinya nanti?’

**

Naima cantik sekali dengan gaun pengantinnya. Dibalut dengan jilbab syar'i yang sesuai keinginan, menambah anggun wajahnya. Sempat berdebat, karena periasnya meminta dia membuka jilbab tapi, Naima bersikeras akan kabur kalau dipaksa membuka jilbab. Biarlah gak jadi nikah, malu kedua kali tidak jadi masalah, daripada dia harus membuka jilbab di depan khalayak ramai.

Naima menggunakan gaun panjang dengan material lace yang memberikan kesan mewah. Pada bagian atas gaun, dilengkapi dengan payet hingga ke dada, menambah kesan glamour gaun putihnya. Dalam balutan bernuansa putih, Naima tetap terlihat menawan dengan hijab syar’inya.

Sungguh, pernikahan ini adalah pernikahan impian siapa saja, karena benar-benar seperti seorang putri yang sangat mencintai pangerannya. Naima menahan nafas berkali-kali, masih belum menyangka kejadian ini menimpanya.

Meski dia tidak merasa dirinya menarik, Naima, gadis Ayu dan cantik itu memiliki mata sipit dan hidung mancung, membuat siapa saja terpana melihatnya. Bisa dikatakan, Naima bak model dari segi postur badan, tapi entah mengapa, calon suaminya meninggalkan dia begitu saja pas hari H. Apalagi kabar beredar, Bram sudah menikah lagi, bikin hati Naima benar-benar panas.

"Cantik sekali anak Mama."

Mama datang dengan stelan baju yang sangat manis sekali. Ada haru di wajahnya melihat anaknya sebentar lagi melepas masa lajang. Mama tidak kalah keren dengan balutan hijabnya yang senada. Sungguh, ini seperti mimpi! Lagi-lagi Naima mencubit dirinya karena masih tidak percaya dengan semua ini.

Entah mengapa kejadian ini menimpa nasib Naima. Selepas kejadian 6 bulan lalu yang membuat dirinya trauma, dia justru mendapat ganti pernikahan dadakan yang persiapannya bahkan jauh lebih matang dari rencana pernikahannya yang dulu.

Jika ingat kejadian itu, Naima masih belum percaya dengan laki-laki manapun. Laki-laki begitu mudah berjanji, lalu justru dia yang dikhianati begitu saja.

Kejadian 6 bulan yang lalu sangat berbeda dengan kondisinya saat ini. Dulu, persiapan pernikahan Naima atur sendiri dengan matang. Kini, dia yang datang hanya membawa diri sementara semua persiapan sudah disiapkan sangat matang oleh keluarga Ferdi.

Mengingat nama Ferdi, sampai detik ini pun dia belum bertemu dengan bosnya. Perasaannya begitu campur aduk, antara deg-degan dan takut bercampur jadi satu.

‘Apa Ferdi masih dingin dan nyebelin kayak dulu?’

Tidak lama, Ferdi datang dengan rombongan mempelai pria. Jantung Naima terasa mau copot. Di antara sadar dan tidak sadar, karena masih seperti mimpi, tiba-tiba sebentar lagi dia akan menjadi seorang istri.

Naima terus menunduk, tidak berani melihat wajah bosnya. Dia belum siap mental menjadi seorang istri apalagi, istri dari bos songongnya ini.

Wajahnya memang ganteng, tapi senyumnya bisa dihitung pakai jari. Naima hanya ingat dia senyum waktu persentasinya berhasil. Itupun hanya sekali. Selain itu, jangankan senyum, teriak-teriak sih, iya.

Ferdi keliatan lebih segar dengan setelan akad nikahnya. Benar-benar seperti pengantin pria yang sedang jatuh cinta. Mukanya terlihat lebih bersinar, benar-benar di luar dugaan.

Naima terus memandangnya. Hatinya berdebar-debar, tidak menyangka akan dipersunting dengan mantan bosnya.

Naima membatin, ‘Kalau gak songong, pasti bahagia banget hati ini dapat laki-laki sekeren dia.’

"Jangan tegang, santai saja." Papanya datang menyemangati.

Rasanya Naima pengen marah! Ini pasti rencana dari orang tuanya dan Ferdi.

Semua sudah siap, Ferdi sudah duduk berhadapan dengan Papanya, dan sudah siap melangsungkan ijab kabul.

"Saya terima nikah dan kawinnya Naima Ningrum binti Gunawan dengan mas kawin 25 ribu US dollar dibayar tunai!"

"SAH?"

"SAH!"

Alhamdulillah, Naima beberapa kali menahan nafas tidak percaya, sekilas Ferdi menatapnya.

‘Sueer. Mau copot jantung ini.’

Tidak sampai di situ, Ferdi tiba-tiba menghampiri, membuat dada Naima berdebar cepat dengan degup jantung tidak beraturan. Ini gak mungkin cinta, tapi rasa ini rasa yang tidak biasa.

"Sayang, terima kasih sudah mau menjadi istriku." Pria itu mendekat dan memegang tangan Naima dengan lembut.

Gubraaakk! ‘Naima jangan pingsaaan!’

Sikap Ferdi yang menurutnya aneh, menambah kebingungan di wajah Naima. Tapi, tunggu dulu … mas kawinnya ….

Dear ... 25 ribu US dollar itu berapa?

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Munawar Setia
pendek sekali babnya
goodnovel comment avatar
Azzahra
langsung pakai kalkulator, wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status