Share

Pay day

Pagi-pagi sekali Serena terkejut saat melihat kulkas kosong, ia mengusap keningnya. Masih dengan penampilan bangun tisur—rambut tergulung asal—iya bingung hendak sarapan apa.

Lemari penyimpanan bahan makanan instan juga tak ada makanan yang bisa dimasak. Ia lantas berjalan kembali ke dalam kamar. Romeo masih tidur. Dengan perlahan ia mendekati Romeo.

“Meo, bangun,” panggil Serena. Romeo masih terpejam. “Meo, bangun. Gue laper, makanan habis,” sambungnya lagi.

Jam masih diangka lima pagi. Serena tak yakin di lantas dasar apartemen, yang biasa banyak menjajaki penjual makanan sudah buka.

“Meo, bangun, ya ampun. Gue laper,” cicitnya lagi. Romeo bergeliat, ia duduk perlahan. Kedua matanya masih tampak berat untuk terbuka.

“Laperrr,” keluh Serena yang tubuhnya terasa lemas pagi itu.

“Hh? Kenapa?” serak Romeo.

“Gue laper, nggak ada bahan makanan. Kulkas kosong, mie instan juga nggak ada. Kosong!” tegasnya. Romeo tak banyak cakap, ia segera turun dari ranjang menuju kamar mandi. Serena duduk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status