Share

Benih Kecemburuan

“Meski aku tidak suka, aku harus makan nanas ini. Hem, akhirnya aku dapatkan juga. Aku harus simpan nanas ini sisanya. Agar Arga atau siapa pun tidak tahu rencana aku.” Elissa langsung menyimpan nanas itu di bawah ranjangnya. Lalu di tutup dengan sprei yang menjuntai panjang ke lantai, sehingga menutup kolong di bawah ranjang.

Setelah pulang dari rumah mama, Elissa melanjutkan rencananya untuk memakan nanas tersebut.

“Huh, selesai juga. Simpan nanas, seperti simpan emas saja. Tapi tidak apa-apa deh. Hem, ngomong-ngomong di mana Arga ya? Perasaan dari kemarin, dia tidak kelihatan. Pagi ini ‘kan ada jam kuliah. Kok dia belum siap-siap? Duh, dasar bego. Kenapa juga aku pikirkan dia. Mau dia makan atau nggak, mau tidur di mana, lagi ngapain, apa peduli aku. Haduh!”

Terkadang tanpa di sadari, Elissa pun memikirkan Arga. Namun rasa kesalnya jauh lebih menguasai dirinya. Padahal di lubuk hati yang paling dalam, sebenarnya Elissa juga peduli dengan Arga.

“Hem, daripada bosan. Lebih baik aku k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status