Share

Permintaan Maaf

BUDI Wijaya duduk di kursi satu-satunya yang ada di depan meja kerja Tiara. Sedangkan Ryan berdiri di sebelah ayahnya. Wajah kedua lelaki itu sangat sulit diartikan. Tiara tak dapat menebak apakah keduanya tengah marah, malu, atau malah seperti memendam kesakitan.

Tiara sendiri kembali duduk di kursinya. Didekatkannya kursi ke meja, sehingga kedua tangannya dapat dilipat ke permukaan meja kerja. Ia sama sekali tidak menghiraukan Ryan yang hanya berdiri karena tak ada lagi tempat duduk.

Menariknya, Budi Wijaya juga seperti tak acuh pada puteranya yang tak dipedulikan oleh Tiara. Hal ini membuat dugaan di hati Tiara semakin tebal, bahwasanya orang tua tersebut sudah tahu perbuatan Ryan terhadapnya.

"Om mengagetkan saya, karena sudah lama sekali Om nggak main ke kantor ini," ujar Tiara membuka percakapan. Kalimat itu merupakan bentuk halus dari pertanyaan yang muncul di benaknya, "Tumben, Om?"

Budi Wijaya coba tersenyum. Namun jelas sekali senyum itu dipaksa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status