Kisah Cinta Anak SD Part 3 (Kisah di balik kisah sebelumnya)Fera terlihat sedikit ragu, namun dia berusaha meyakinkan dirinya, bahwa semuanya akan baik baik saja. Dia harus yakin dan percaya bahwa solusi yang Jefri dan Roy berikan adalah jalan keluar terbaik. Dia akan baik baik saja, itu yang terus dia katakan pada dirinya sendiri.“Baiklah, aku akan meminumnya dua butir,” ucap Fera yakin seraya melihat ke arah Hani.Fera terlihat mengeluarkan dua butir obat berwarna putih itu, menatapnya lekat lekat, lalu kembali mengeluarkan obat itu satu butir. Sekarang sudah ada obat sebanyak tiga butir. Tanpa ragu ragu, Fera langsung menenggak obat itu. Obat itu meluncur melewati tenggorokannya, masuk ke dalam lambungnya.“kau sudah meminum obat itu?” tanya Hani penasaran.“Ya, baru saja, sepertinya tidak ada reaksi apa apa,” ucap Fera.Jefri dan Roy terlihat masih sibuk berbincang, mereka membicarakan banyak hal, sambil tertawa cekikikan, seperti tidak terjadi apa apa. Mereka seolah tidak mengan
Kisah Cinta Anak SD Part 4 (Kisah di balik kisah sebelumnya)Roy dan pak Yo mulai ketakutan, juga bingung, mereka memutuskan untuk kabur. Mereka meninggalkan Jefri yang sedang berjuang membawa Fera ke rumah sakit.Di luar gedung terlihat Jefri dengan sekuat tenaga membopong tubuh Fera. Berlari menuju ke sebuah klinik yang jaraknya tidak terlalu jauh dari gedung yang sedang dibangun itu. Dia kepayahan, namun tetap berusaha keras. Dia harus menyelamatkan Fera, bagaimanapun caranya.“Tolong, tolong teman saya,” teriak Hani yang lebih dulu masuk ke dalam klinik.“Ada apa?” tanya seorang wanita dengan seragam putih putih, sepertinya dia adalah salah satu petugas yang berjaga di klinik itu.“Tolong teman saya, dia keluar darah banyak sekali,” ucap Hani seraya menunjuk ke arah Fera yang sedang dibopong Jefri, mereka memasuki klinik itu dengan gugup.Darah berceceran di mana mana, Fera sudah tidak sadarkan diri, wajahnya pucat, tubuhnya dingin.Petugas kesehatan segera memanggil beberapa rekan
Karma Penyuka Sesama JenisRomansa berjalan santai di lorong rumah sakit, ini pertama kalinya dia keluar dari ruang perawatan dengan perasaan berani. Beberapa perawat menyapanya, dengan santun dan hormat. Romansa membalas sapaan itu juga dengan senyum.Romansa melihat bunga bunga indah tumbuh di taman, dia menghentikan langkahnya, merentangkan tangan, lalu menghirup udara pagi yang segar.Dari jauh terlihat Rey mengarahkan matanya pada Romansa. Sekali lihat dia mulai merasakan sebuah perasaan unik yang dikenali dengan rasa penasaran. Dia mengamati Romansa, dengan sangat teliti. Wanita yang begitu cantik, dengan rambut indah yang terurai, Rey menebak mungkin usianya mendekati tiga puluhan, sama seperti dirinya.Rey terlihat melangkah maju, hendak mendekat ke arah Romansa, tanpa ragu sama sekali. Tiba tiba ada dua orang perawat yang menabrak langkahnya.“Maaf, maaf,” ucap perawat itu.“Oh iya tidak apa apa, saya yang tidak melihat,” ucap Rey seraya membantu mengambil beberapa file milik
Karma Penyuka Sesama Jenis Part 2Aku sudah duduk di ruang pemeriksaan, menunggu dua orang wanita itu masuk.“Selamat malam dok, maaf kami datang larut malam,” sapa salah satu wanita itu, mereka mulai duduk di dua kursi yang ada persis di hadapanku.“Nama saya Angela dan ini istri saya Feronika,” ucap wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai Angela.Aku mengernyitkan dahi, berusaha memastikan apa yang baru saja aku dengar.“A-apa? istri?” tanyaku memastikan dengan wajah bingung.“Iya, kami pasangan yang sudah menikah resmi, kami juga membawa dokumen pernikahan,” ucap Angela seraya menyerahkan lembar bukti pernikahan yang dikeluarkan oleh salah satu negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Bukti itu jelas dan resmi.Tiba tiba dadaku seperti dihantam benda keras, seketika sesak, bernafas pun mulai kepayahan. Aku melihat ke arah mereka, mengamati satu persatu. Dua wanita muda yang sangat cantik, modis, apa mereka benar benar melakukannya? Pernikahan sesama jenis? ini negara Timu
Karma Penyuka Sesama Jenis Part 3Mendengar hal itu, perawat Wiji terlihat mengerutkan dahi.“Baiklah, kita segera kembali ke ruangan saya, kita bicarakan masalah ini di sana, sepertinya ini membutuhkan diskusi panjang,” ucapku.Perawat Wiji terlihat membantu membersihkan perut Feronika yang penuh dengan gel menggunakan handuk hangat.“Silahkan turun,” ucap perawat Wiji. Dengan sigap Angela membantu Feronika turun dari tempat tidur tindakan.“Saya ke sana dulu,” ucapku yang kemudian segera keluar dari ruang tindakan setelah mencuci tangan.“Apa yang aku pikirkan? dia memang hamil, tapi itu adalah benih seorang pria, tidak mungkin benih dari sesama wanita. Apa aku sudah gila? pasti ada sesuatu yang tidak beres, ya, itu pasti,” ucapku seraya memukul pelan kepalaku sendiri.Aku duduk di dalam ruang pemeriksaan, menunggu kedatangan mereka, sepasang suami istri, wanita dengan wanita. Aku benar benar memiliki banyak sekali pertanyaan, sesak, berkumpul di kepala. Mereka harus memiliki jawab
Karma Penyuka Sesama Jenis Part 4“Saya tidak menemukan jawaban, apa kalian akan mempertahankan bayi ini?” tanyaku.“Ya, aku akan mempertahankan bayi ini, sangat ingin. Aku hanya ingin tahu mengapa aku bisa hamil, karna seperti yang dokter katakan, itu tidak mungkin dalam hubungan kami. Secara waras akupun meyakini itu,” ucap Feronika.“Kami berdua adalah orang yang berpendidikan, jadi kami bisa menerima semua teori yang menjadi segala kemungkinan. Kami masih bisa berpikir dengan jernih walaupun kami percaya dengan keajaiban, apalagi cinta, karna nyatanya saya dalam keadaan hamil saat ini,” ucap Feronika.Aku menangkap ada keseriusan dan kejujuran dari diri Feronika. Walaupun dia tidak terlalu dominan dalam hubungan yang mereka pilih, tapi Feronika memiliki keyakinan dan perasaan yang begitu kuat terhadap pasangannya.“Baiklah, sebaiknya kita bertemu lagi di waktu yang lain. Saya akan menemui kalian berdua di waktu yang berbeda,” ucapku berusaha mencari cara terbaik.“Kenapa harus beg
Karma Penyuka Sesama Jenis Part 5Feronika mulai bercerita, mengenai awal mula pertemuannya dengan Angela.Aku dan Angela adalah mahasiswa di salah satu universitas ternama di Eropa. Kami tinggal di sana, terbiasa dengan budaya di sana. Sejak awal aku memang memiliki ketertarikan pada wanita, bukan lawan jenis seperti halnya wanita normal.Aku tidak memiliki trauma apapun, hati dan pikiran ini memang tidak menyukai pria. Berbeda dengan Angela, dia menyukai wanita setelah trauma terdalam dengan seorang pria yang pernah menjadi kekasihnya. Trauma itu membuatnya membenci pria dan memutuskan untuk menyukai wanita, seperti dirinya.Angela adalah pribadi yang dominan, seperti seorang pria, dia tidak bisa menjadi pengikut dalam sebuah hubungan, karna perannya adalah pemimpin dan pencari jalan.Angela lebih tertarik padaku, dia merasa nyaman dan akhirnya kami berdua memutuskan untuk bersama. Setelah berpacaran dua tahun, kami memutuskan untuk menikah, resmi secara negara.Kami hidup bahagia,
Karma Penyuka Sesama Jenis Part 6Feronika keluar dari ruang pemeriksaan. Aku menangkap isyarat kekhawatiran yang tergambar jelas di wajahnya, dia benar benar mencintai pasangannya, takut jika terluka atau mendapati hal yang mungkin saja terjadi di luar pemahamannya. Dia bisa menerima semua teori ilmiah, dia memahaminya.Aku menghela nafas panjang, belum bisa menyimpulkan sesuatu, namun sudah mulai yakin dengan apa yang mulai aku pahami. Mungkin firasatku benar dan aku akan menemukan kebenaran itu esok hari, setelah bertemu dengan Angela, dia harus menjawab semuanya, misteri ini akan segera terpecahkan.***Esok harinya, sudah ada Angela di hadapanku, dengan tatapan penuh keyakinan dan ambisi besar bahwa dia juga akan menemukan jawaban. Dia pun sangat penasaran, dia yakin bahwa Feronika adalah pasangan yang setia.“Terimakasih sudah bersedia hadir, saya harap kau akan menjelaskan semuanya sebelum saya sampai pada kesimpulan akhir,” ucapku yang terdengar penuh dengan pengharapan.“Tent