Share

detik-detik ijab kabul

"Memangnya kita mau kemana?"

"Penghulu!"

"Hah, Penghulu?" tanya Ayra kaget.

"Pelankan suaramu, Sayang. Biar aku jelaskan di mobil."

Ibra menarik tangan Ayra segera masuk ke dalam mobil. Begitu pula dengan Sifa. Gadis itu duduk di bangku belakang. Sementara Ayra dan Ibra di depan.

"Aku sudah mengatur pernikahan kita malam ini, Sayang. Lebih cepat lebih baik," ujar Ibra saat sudah melakukan kendaraannya di jalanan.

"Apa, menikah? ya ampun, Pak Bos. Ko, dadakan kaya tahu bulat, sih. Sifa juga ikut menyaksikan pernikahan kalian 'kan? yah, gimana dong, belum persiapan. Bukannya seharusnya acaranya beberapa hari lagi?" tanya Sifa yang lebih dulu mengincar Ibra dengan banyak pertanyaan.

"Sifa, harusnya aku yang banyak bertanya. Kamu diam dulu," ujar Ayra.

"Hehehe, maaf, Mbak. Saya syok luar binasa. Jadi, mulutnya nyurucus deh."

Ayra tak merespon ucapan Sifa. Perempuan itu ingin menanyakan duluan rasa penasaran di hatinya. Tak mau dipotong, karena Ayra ingin tahu duluan maksud dan tujuan I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status