Share

Uluran Hati Untuk Cinta

"Belum selesai, Om?" aku bertanya dengan nada frustrasi dan lumat, lebih lumat dari makanan bayi yang baru belajar makan, "Masih ada lagi ya, Om?" 

Huaaa, ooohhh, my God!  

Seperti itu belum cukup untuk meluluh lantakkan diriku saja? Kenapa nggak sekalian melemparkanku ke lautan lepas sih, dulu itu? Ah, atau melepaskanku di balon udara yang dibawahnya sudah terikat bom nuklir atau apalah yang bisa meledakkanku di udara. Biar puas sampai tetes darah terakhir! 

Sekarang, siapa yang akan bertanggung jawab kalau ternyata seperti itu keadaannya? Papa atau Kenzy? Ya ampuuun, ooohhh, my God! Bagaimana mungkin Kenzy, sedangkan dia dalam keadaan kritis? Ah! Jelas, Papa lah yang seharusnya bertanggung jawab. Semua ini kan, karena ulahnya yang bodoh dan ceroboh? Sayembara Menuai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status