Share

Jatuhnya Talak

Kepala dengan rambut kusut-masai itu kian tertunduk. Inez tak memiliki keberanian untuk melawan.

"Kau tau, dua petak tanah milik kita bahkan telah kujual demi memenuhi gaya hidupmu yang sangat berlebihan itu."

Inez tersentak. Ia bahkan baru mendengar hal mengejutkan itu barusan.

Perlahan wajah itu terangkat. Wajah dengan tanda lima jari di kanan kirinya yang masih belum hilang.

"Maksud, Abang?" tanya Inez memberanikan diri. Wajahnya nampak menghiba. Namun, sama sekali tak ada iba di hati laki-laki itu.

Marwan terlampau lelah, meski ia sendiri belum sepenuhnya yakin dengan jalannya ini.

"Apa kau masih kurang yakin? Hitung saja berapa uang yang kau minta setiap bulannya padaku, hitung juga berapa penghasilanku. Apa kau pikir itu imbang?" Marwan membuang pandangan ke arah jendela.

"Tapi, setidaknya Abang rembukan dulu kalau mau menjualnya." Inez menahan kesal.

"Apa kau mau menurunkan gaya hidupmu jika aku menceritakannya padamu lebih dulu?" tanya Marwan sinis. "Jangankan untuk me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status