Herbert dan Lothar telah berada di Gloriston. Karena tua dan beruban, Herbert tak dikenali oleh siapa pun. Dia tinggal di sebuah rumah sederhana yang telah dipersiapkan oleh Brockley. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Herbert bekerja sebagai tukang kebun milik seseorang. Hal tersebut dilakukan dalam upaya menutupi semua rahasia yang ada, sebab jika ketahuan bahwa dia adalah Herbert adik dari Avraam, dia bakal diinterogasi oleh Mundric dan komplotannya.Sesuai dengan arahan dari Brockley, bahwasanya Herbert mesti mengikuti semua arahan dan alur cerita jika ingin semua rahasia buruk Mundric dapat terbongkar. Herbert mempercayakan semuanya kepada Brockley. Maka dari itu, apa pun yang terbaik bagi kerajaan dan keluarga, Herbert akan menurutinya, apalagi dia mendengar kabar bahwa Brockley telah diangkat menjadi seorang Komandan pasukan.Sementara itu di tempat terpisah, Lothar telah resmi menjadi seorang prajurit Kerajaan Glora. Dia menyampaikan kepada Komandan pa
Brockley bergerak maju ke arah semak-semak. Dia tak terlalu kaget karena dia hanya mendapati seekor ular kobra besar. Selama tinggal di hutan selama dua puluh tahun, setidaknya Brockley lima kali berhadapan dengan kobra ganas.Empat orang lainnya berdiri cukup jauh di belakang Brockley.Sementara Brockley setengah jongkok di hadapan ular tersebut. “Kepala ular ini lempeng, jadi lebih mudah dijinakkan.”Tidak ada yang berani maju kecuali Brockley.Brockley menjulurkan tangannya ke dekat kepala ular itu. “Saat memegang ular seperti memegang bayi. Jangan sampai berlawanan arah dari kehendak ular. Ikutilah gerakannya dengan kelembutan dan ketenangan. Sesuaikan gerakan secara pelan-pelan akhirnya gerakan ular bisa dikendalikan.”Dalam hitungan detik kemudian, Ular tersebut sudah berada di dalam genggaman tangan Brockley. Selanjutnya dia memasukkannya ke dalam sebuah karung agar ular tersebut tidak membahayakan.Lucius heran. “Kom
Karena lelaki itu hanya sendirian, Brockley bergegas maju kemudian mencekik leher lelaki itu dari belakang sambil memiting, hingga lelaki itu tidak bisa bergerak dan bernapas. Di saat bersamaan empat orang lainnya bergerak maju.“Lelaki ini mencongkel mata prajurit Omra. Aku akan mencongkel matanya juga,” koar Marcius murka.Tak banyak oceh, Lucius meninju hidung lelaki itu berkali-kali sampai mimisan.Brockley memisahkan mereka. “Hentikan! Jangan bunuh dia! Jika kalian mau membalaskan dendam kepada semua komplotan bajak laut, kita harus membiarkan lelaki ini hidup. Tahan tangan kalian!”Selanjutnya Brockley mengikat lelaki itu di pohon. “Kita akan buat perangkap dengan menggunakan jaring di sekitar pohon ini. Jaring yang kita pasang sangat besar, bisa menampung lebih dari sepuluh orang sekaligus. Jika mereka menginjak perangkap yang telah dipasang, mereka semua bakal terkurung, terikat, dan naik ke atas.”Setelah semua siap, Brockley dan lainnya bersembunyi di balik pepohonan dan sema
Di pinggir pantai, Brockley dan lainnya melihat sebuah kapal bersandar. Benar, di sana ada sekitar sepuluh orang lelaki.“Kapal itu adalah kapal milik kami,” ucap Marcius tercengang.“Berarti mereka tidak pergi jauh setelah merampok kapal kami,” timpal Lucius.Ketika melihat ada sebagian lelaki di atas kapal yang sedang mabuk-mabukan, Marcius terbelalak. “Mereka minum anggur?!” Tiba-tiba liur dari mulut Marcius menetes. “Aku harus membunuh mereka semua agar bisa menikmati semua anggur di sana.”Ketika melihat ada dua perempuan di dalam kapal, Lucius terperanjat heran. “Mereka membawa perempuan ke dalam kapal?!” Tiba-tiba dia merinding karena saking nafsunya. “Aku harus membunuh mereka semua agar bisa menikmati dua perempuan di sana.”Aster dan Obell saling tatap. “Astaga! Sempat-sempatnya mereka memikirkan hal seperti itu di saat nyawa mereka sedang terancam,”
Kapten Horb adalah pimpinan Bajak Laut Horb. Badannya besar dan rambutnya gimbal. Karena jarang mandi meskipun tinggal di atas air, rambutnya bahkan lebih buruk dari pada buntut tikus. Dia sangat kejam dan tidak punya rasa belas kasih.Bentuk wajah dan tubuhnya agak aneh karena dia seorang kanibal. Dia terkadang meminum darah dan memakan daging bangkai manusia. Dia melakukan itu lantaran sebuah alasan, sebab dia merasa lebih kuat kalau menjadi seorang kanibal.Jika berhadapan dengan musuh dan siapa pun itu, dia tidak pernah takut sebab meskipun mendapatkan banyak tebasan pedang dan hantaman tombak, tubuhnya seakan kebal dari berbagai macam serangan. Kapten Horb lebih layak disebut Monster Bajak Laut.Kapten Horb menyaksikan darah berhamburan di atas pasri. Sepuluh mayat anak buahnya tergeletak di bawah kaki para prajurit Omra dan Glora. Sungguh pemandangan yang begitu memilukan. Kapten Horb tidak akan mengampuni semua perbuatan mereka.“Kalian sedan
Brockley tak terlalu mengkhawatirkan dirinya, tetapi dia malah mengkhawatirkan empat rekannya yang lain, apalag tadi dia mendengar Aster mengerang kesakitan terkena sabetan pedang di lengannya. Obell juga terkapar dan terpaksa berlindung di belakang Marcius dan Lucius. Untunglah tombak panjang milik Omra bisa mengusir musuh.Gig!Sebuah terjangan mematikan pas perut. Kapten Horb terpental sejauh lima meter ke belakang. Brockley tercengang dengan kemampuannya sendiri. Penasaran, akhirnya dia mengulangi teknik yang sama. Ketika Kapten Horb berdiri, Brockley berlari kencang lalu melompat dan meluruskan kaki kanan, lalu mengarahkan pas ke dada kiri Horb.Gig!Horb terpental sejauh sepuluh meter lalu badannya berputar-putar di atas pasir.“Kekuatan apa yang aku miliki?” desisnya. Mulutnya menganga takjub.Saat Kapten Horb sudah kualahan, Brockley melangkah maju dan menebas leher Kapten Horb. Darah hitam moncrot dari batang leher, lalu
Lucius berkeinginan agar Aster dan Obell menikahi dua perempuan tersebut. Sebab, mereka akan hidup di Horribilis selama tiga minggu lebih ke depan, dan waktu tersebut cukup lama. Oleh sebab itu, tidak perlu menunggu sampai mereka tiba di Desa Plumbum. Adat pada saat itu, untuk menikahkan cukup dipimpin oleh seorang pemimpin, bisa Kepala Desa, Kepala Suku, atau Kepala pasukan, lalu disaksikan oleh minimal dua orang saksi laki-laki. “Kalian bersedia?” tanya Brockley pada dua perempuan tersebut. Mereka hanya mengangguk dan tersenyum malu. Lucius berkata sambil memicingkan mata sebelah. “Berambut pendek cukup perhatian kepada Obell. Aku yakin dia suka dengan cowok gendut.” Marcius menambahkan sambil tersenyum sebelah. “Aku melihat ada sesuatu yang berbeda dari Aster kepada yang berambut panjang. Aster, kami harap sebelum kau mati, kau harus pernah merasakannya terlebih dahulu.” Lucius dan Marcius terkekeh. Brockley tersenyum tipis. “Baiklah, kita mulai acara yang sakral hari ini seka
“Maaf, kau tidak boleh masuk!” ucap pelayan perempuan di sekitar istana. “Raja dan petinggi kerajaan sedang menikmati santap malam. Kau tidak diperkenankan masuk.”Namun, Lothar masih berusaha. “Aku merupakan prajurit pasukan elit yang ditugaskan mengawal Jenderal. Aku seharusnya diperbolehkan masuk ke dalam ruang jamuan.Perempuan itu menggeleng tegas. “Tidak bisa. Kau hanya bisa berjaga di luar istana bersama petugas lain sebab sudah ada penjaga lain yang berjaga di dalam.”Lothar mendengus gelisah. Dia mati langkah. Sekarang dia tidak punya akses untuk masuk ke dalam istana. Meski berulang kali memaksakan diri untuk masuk, tetap rencananya gagal. Seandainya sudah masuk, dia bisa mencegah Raja untuk memakan hidangan yang telah dipersiapkan.Saat ditimpa kebuntuan, Lothar teringat dengan Riley. Dia segera ke rumah Riley secepatnya. Sesampainya di sana, dia mengabarkan semuanya pada Riley.“Lothar, ke