Share

Bab 25. Fakta

Aku tidak menghiraukan apa yang diucapkan Mbak Dila, duduk dengan bersandar adalah caraku mengalihkan emosi yang mulai mendidih karena mendengar ucapan Mbak Dila. Bukan menyimak apa yang dikatakan Om Farhan, malah terus memperhatikan papaku.

"Eh, tapi itu papa kamu bukan sih? Dari penampilan si jelas jauh berbeda, tapi namanya dan muka juga mirip. Eh bisa saja sih wajah sama, nama pun bisa kembar." Mbak Dila terus menerus bersuara tanpa peduli aku mendengarkan dia atau tidak.

"Mbak, dengarkan aja, itu simak atasan lagi pidato kok malah nyerocos, nggak punya adab apa ya?" Aku bertanya balik padanya.

"Susah sih ya ngomong sama orang susah seperti kamu dan papamu itu, aku yakin seratus persen, papamu mengharapkan balasan saat menolong Pak Farhan," tutur Mbak Dila kembali membuatku menghela napas. Mas Arlan menoleh ke arahku, ada senyum yang ia sunggingkan dengan sengaja.

"Sabar ya bidadariku, kalau bicara sama tukang gosip ya seperti itu, kan Mbak Dila terkenal biang gosip di rumah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ana💞
mati kutu kamu Dila,,,mana kesombongan mu setiap hari
goodnovel comment avatar
Elizabeth Indrasari Tindage
Mati kutu lah si Dila ama Gerry s*lut.. ... Aku ke sini gara² di aplikasi J udah gak di-update lgi gara² komen orang julid.. Netijen², hati² dengan jarimu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status