Share

Bab 78. Desti dan Hesti Kembali Sesat

"Ada apa, Mah?" tanya Mas Arlan.

Aku coba menebak dari sini, sepertinya memang ada sesuatu terjadi.

"Rumah disita oleh anteknya Kiara dan Rifat, mereka bilang rumah ini miliknya," ucap mama mertuaku membuat kami terperangah. Bagaimana bisa rumah warisan almarhum papanya Mas Arlan disita oleh Kiara dan Rifat?

"Mah, kita harus lapor polisi, ini tidak bisa seenaknya begitu," jelas Mas Arlan.

"Nggak akan menang, Lan, ini salah Mama, dulu perjanjian dengan Rifat adalah menikah dengannya, kalau Mam melanggar maka rumah ini jadi jaminannya, sudah tertulis di surat perjanjian," jawab Mama Desti membuat Mas Arlan menepuk keningnya.

"Kalau gitu, biarkan antek-antek Rifat sita rumah itu," sahut Mas Arlan kemudian telepon pun terputus.

Aku terkejut melihat Mas Arlan yang tanpa basa-basi langsung menutup telepon. Apalagi mamanya belum selesai bicara, ia berlagak cuek si hadapanku.

Tangannya berada di kepala, ia menunduk dan terdiam.

"Mas, kamu kenapa? Mama belum selesai bicara," ucapku pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ratih Novia Pratiwi
paling bosen dg nilam yg masih suka nanggepin dila
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status