Share

Bab 54

"Ren, kamu dendam ya sama dokter itu?" tanya Rendy, sesaat setelah mereka di luar. Mereka menyusuri jalan komplek yang tampak lengang. Jalanan cukup terang karena terdapat banyak lampu di sepanjang jalan.

Rena terdiam.

"Sebetulnya saya tidak ingin menyimpan dendam. Terlebih pada ayah Rafa. Saya hanya ingin menjaga jarak darinya. Hanya keledai yang jatuh ke lobang yang sama." Rena tersenyum miring.

"Kalau begitu ... apa kamu sudah siap menerima orang lain sebagai teman hidupmu?" tanya Rendy seraya melirik pada wanita yang berjalan di sebelahnya. Rena berhenti sesaat, menatap kosong pada gelapnya langit malam.

"Saya tidak tau, Pak. Hati saya rasanya sudah mati. Salah saya, telah menyerahkan segenap hati pada seorang pengkhianat." Rena kembali tersenyum miring. Merasa miris pada hidupnya yang mudah percaya pada pria yang baru dikenalnya.

"Oh, ya. Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Rendy yang kembali jalan mengikuti langkah Rena.

"Ya?" Rena menoleh pada pria di sampingnya.

"Apa bener kamu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status