Share

BAB 15

"Bagaimana kabar kalian?" tanya Mas Rian tergesa menghentikan langkahku.

"Alhamdulillah baik," jawabku setelah berbalik. Aku rasa tak mengapa meladeninya. Dia memang berhak tahu keadaan putranya.

"Aku belum sempat ketemu Abram. Kare-"

"Kami sibuk dan baru semalam datang dari luar negeri."

Sosok Dokter Juwita tiba-tiba muncul, lantas memotong ucapan Mas Rian. Kedua tangannya bergelayut ke lengan lelaki yang berpakaian biru itu.

Jangan tanya keadaanku sekarang! Andai punya laci ajaib Doraemon, tentu sudah menghilang secepatnya.

Bukan saja cemburu dan sedih yang mesti kutekan. Tapi tatap Bu Jenni, karyawannya dan karyawan toko lain yang sedang berbenah, bahkan pelanggan yang mulai berdatangan, pun orang-orang lewat, membuat lukaku berdarah-darah. Sekejam itu dua sejoli menginjak harga diri wanita tak ada daya di depan orang banyak. Setidak itu yang kurasakan dari semua netra yang menyorot.

"Tak apa, terima kasih atas infonya," ujarku berusaha tegar, lalu berlalu sambil melempar senyu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
kenapa g mati aja kau mentari. gimana kau akan dicintai klu tolol dan g waras begitu. betul2 wanita spek binatang bodohnya
goodnovel comment avatar
Mega Saripah
tolong ubah cerita ..biar jadi wanita yg tangguh,jangan jdi wanita pengimis cinta..macam tdk ada lgi lelaki lain
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
sdh ditalak masih juga berharap. konslet tu otak. bener tuh mati aja sekalian.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status