Share

GANGGUAN TELEPON

Kriiing kriiing kriiiing!

"Bu-bukannya tadi gagangnya Mbak Dian taruh di meja? Iya 'kan?"

"I-iya, Raisa. Enggak mungkin salah aku tadi. Tapi, kenapa teleponnya masih juga bunyi?"

Raisa menggeleng. Keduanya hanya bisa saling berpandangan. Dengan raut wajah yang sangat tegang. Dan berharap dering telepon itu segera berhenti.

Raisa dan Dian semakin membenamkan diri mereka ke dalam selimut. Berharap pagi segera menjelang. Sampai akhirnya suara sering telepon itu berhenti dengan sendirinya.

"Apa, hal ini sering terjadi?"

"Kadang sih, Mbak."

Raisa masih bersembunyi di balik selimut.

"Menurut Mbak karena apa?"

Wanita itu menghela napas panjang. Tak hanya sekali tapi berkali-kali. Dia pun tak langsung menjawab pertanyaan Raisa. Karena Dian tahu, ada satu hal yang pastinya berhubungan dengan dirinya.

"Bukannya kamu besok mau pergi?"

"Iya, Mbak."

"Aku rasa ini ada kaitan dengan kepergian kamu, Raisa."

"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status