KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 18Sampai di depan butikku Mas Raka segera pamit untuk pergi bertemu dengan temannya untuk membahas tentang bisnis.Setelah mobilnya menghilang dari pandanganku aku pun masuk ke dalam."Sudah dibayar, Bu, baju-bajunya. Tapi emang Mbak-mbak yang namanya Desi itu saudaranya Pak Raka ya?" ucap Mei saat aku sampai di dalam."Cuma ipar tiri," jawabku."Oh ipar tiri. Pantesan belagu banget, katanya nanti dia akan datang ke sini lagi bersama dengan Ibu dan adiknya Mas Raka," ujar Mei.Huh, pasti sekarang mereka mengincar Mas Raka karena Mbak Desi sudah tahu tentang ekonomi kami yang mulai naik."Mei, sebagai orang kepercayaanku tolong ya kamu sama Alika jaga butik ini. Kalau nanti orang itu datang lagi disaat aku dan Mas Raka nggak ada di butik, tolong kamu perketat penjagaan. Kalau perlu ajak security. Mereka itu hanya benalu dalam hidup kami," pintaku padanya untuk mengawasi mereka jika datang lagi ke sini."Beres, Bu," ujarnya.Aku yakin
KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 19"Masalahnya kalian membawa banyak baju dan gaunku. Cepat taruh pada tepatnya!" tegasku menatap sengit Ibu mertua."Lihat tuh Raka istrimu. Jadi menantu pelit sekali dan durhaka. Ini butik juga pasti modalnya pakai uangmu 'kan, uang dari kebun sawit di kampung? Itu juga ada hak Papahmu yang jatuhnya buat Bunga!" tukas Ibu tak mau kalah."Apa? Uang Papah? perkebunan sawit itu punya mamahku bukan punya Papah!" tegas Mas Raka.Mas Raka dan keluarganya berdebat hebat di butikku sampai para pengunjung berbisik melihat ke arah kami."Pokoknya Ibu nggak mau tahu. Berikan posisi sebagai manajer untuk Bunga di sini, Bunga itu adik kandungmu dari Papah. Dia juga berhak atas hartanya!"Perdebatan sengit ini masih terus berlanjut. Keluarga Mas Raka benar-benar sudah gila dan kelewat batas."Nggak bisa! butik ini dikelola pakai uang pribadiku dari menulis. Enak saja ngomong asal mangap mau jadi manajer, bisa bangkrut butikku!" ujarku kesal.Bun
KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 20Seketika raut wajah mereka berubah kesal dan marah padaku. Orang-orang yang melihat mentertawakan mereka, sebagian ada yang bersorak mengatai mereka tak tahu malu, benalu juga parasit."Kurang ajar kamu Devina!" maki Bunga.Rupanya sekarang ia berani memanggil namaku saja tanpa ada kata "Mbak". Ketahuan sekali kalau keluarga mereka memang kemaruk dengan harta orang lain."Apa yang dilakukan istriku sudah benar, kalian memang tak pantas memegang uang sebanyak enam puluh juta. Ambilah uang enam puluh ribu itu lalu pergi dari sini!" ketus Mas Raka."Aku ini adik kandungmu, Mas! Jadi hartamu juga hartaku!" ucap Bunga seenaknya."Ya, kamu memang adikku. Tapi adik yang tidak pernah aku inginkan. Kamu terlahir dari rahim wanita yang amat kubenci!" ucapnya penuh penekanan.Mungkin karena sudah terlalu muak Mas Raka menarik tangan Bunga dan Ibu keluar butikku, dibantu juga dengan security dan lainnya untuk mengeluarkan mereka dari sini."K
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 21Malam minggu ini aku ada janji untuk mengambil jahitan gaun pesanan Bu Sarlita di tempat Bu Maya. Mas Raka akan mengantarkan aku ke sana dan tak lupa aku pun ada janji untuk bertemu dengan Mirna.Ya walaupun aku tahu yang Mirna ajak ketemuan itu adalah Mas Raka. Aku akan memberikanmu kejutan yang indah Mirna. Siapa suruh gatal dengan suami orang.Selesai salat Magrib aku langsung bersiap-siap, kali ini aku gunakan fashion style ala Korea.Aku pakai cropped cardi warna pink dengan bawahan rok plisket bermotif pola dan pakai sepatu sneakers putih. Look ini sangat cocok untuk acara formal, kuliah dan juga santai.Tak lupa kugunakan make up tipis-tipis dan rambut yang kubiarkan tergerai dengan indah.Shaka aku titipkan dulu pada Ibu dan Bapak di rumah, tadi sore sudah dijempit sama Arbi."Ayo, Mas, kita jalan," ucapku sambil mengambil tas.Mas Raka menatapku tak berkedip seperti terkesima."Cantik banget istri Mas. Persis seperti wak
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 22Aku tidak habis pikir dengan jalan pikiran Mbak Desi. Jelas-jelas ia sudah kepergok selingkuh dengan keluarga suaminya, tapi sekarang ia masih bersikap biasa saja. Malunya di mana sih itu orang. Kelakuannya seperti orang yang terkena gangguan kejiwaan. Kalau orang waras pasti habis kepergok selingkuh akan langsung cepat kabur. Lah, ini malah masih ikut nongkrong bareng bersama kami.Berkali-kali Mas Raka menggelengkan kepala dan tersenyum sinis ke arah Mbak Desi. Pikiran Mas Raka pasti sama denganku, tentang ketidakwarasan Mbak Desi."Mas Amran nggak akan percaya sama ucapanmu Raka, dia pasti lebih percaya padaku--istrinya. Sudahlah kamu tutup mulut saja, pacarku jauh lebih kaya daripada kamu. Nanti akan kami kasih uang tutup mulut kalau kalian bisa menjaga rahasia ini. Lagian kalian itu bukan saudara kandung!" tukas Mbak Desi dengan angkuhnya."Lho, kalian itu iparan? Jadi suamimu itu kakaknya Raka, Des?" tanya Mirna yang baru m
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 23"Nggak penting aku tau dari mana alamat rumahmu!" ketus Bu Delima.Ia melenggang masuk ke dalam rumahku dan duduk di sofa dengan santainya diikuti dengan Bunga.Bunga menyilangkan kakinya dan memperhatikan rumahku. Gayanya bak tuan putri saja di sini."Kamu pembantu di sini 'kan, tolong buatkan kami minuman dingin yang segar dan enak. Kami ini Ibu dan adiknya Raka, kamu harus memperlakukan kami dengan baik dan istimewa," ujarnya menyuruh suster Ratih dengan angkuh.Suster Ratih menatapku seakan enggan menurutin perintah mereka. Kuanggukan kepala tanda mengiyakan saja kemauan mereka. Toh, hanya sekedar minuman saja. Suster Ratih pun gegas ke dapur untuk membuatkan mereka minum."Enak ya sekarang, mentang-mentang sudah kaya gaya hidupmu berubah, Dev!" ucap Bu Delima menyunggingkan senyum sinis."Ibu tau dari mana alamat rumahku?" tanyaku lagi karena ia belum menjawab pertanyaanku tadi."Dari karyawanmu di butik. Itu pembantu mana s
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 24POV AuthorMata Bu Delima dan Bunga mendelik mendengar ucapan Devina yang menyuruh mereka untuk menaruh semua barang-barangnya di lantai."Silakan pergi tanpa membawa apapun dari dalam rumahku!" tegas Devina pada mereka."Nggak bisa gitu dong. Saya dan Bunga juga berhak sama semua barang ini. Ini kan dibelinya pakai uang ...." Belum sempat Bu Delima melanjutkan ucapannya sudah dipotong duluan oleh Devina."Pakai uang Mas Raka? Mas Raka suamiku, jadi jelas harus menafkahiku. Aku sebagai istri juga tidak tinggal diam saja di rumah, aku juga berpenghasilan!" jelas Devina tegas."Hei, tapi kamu juga harus ingat bahwa Bunga ini adik kandung Raka. Papah mereka sama, jadi Raka berkewajiban memenuhi segala kehidupan Bunga setelah Papahnya meninggal!" ucap Bu Delima.Devina menghela napas panjang lalu membuangnya pelan."Ya memang kewajiban Mas Raka memenuhi kebutuhannya Bunga. Kebutuhan ya, bukan keinginan. Kebutuhan dan keinginan itu s
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 25Bunga dan teman-temannya masuk ke dalam club. Sementara Raka masih menunggu di dalam mobil.Ini pertama kali dalam hidupnya masuk ke tempat seperti ini. Berkali-kali Raka mengatur napas dan mengontrol emosinya.Di dalam sana pasti banyak minuman berakohol serta kerlap-kerlip lampu yang membuat pusing kepala."Apa aku harus benar-benar masuk ke sini untuk tetap mengawasinya. Pergaulanmu memang sudah sangat liar, Bunga. Jika Papah masih hidup, apa dia juga akan kecewa dengan tingkah lakumu?" gumam Raka.Memantapkan hati untuk masuk ke dalam. Ia gegas turun dari mobil, masih sama dengan menggunakan topi untuk menyamar.Bising alunan DJ yang sedang memainkan musik, serta menguar aroma minuman alkohol saat Raka baru saja sampai di dalam. Mata elangnya sibuk mencari-cari di mana sosok Bunga."Yeaaahh, bersulang, guys!" ucap Bunga dan teman-temannya.Raka segera menoleh ke sumber suara Bunga. Bunga dan temannya tepat ada di belakang tubu