Share

BAB 40-PINTU BELAKANG

“Kok pintunya gak bisa kebuka?”

Brag, Brag, Brag,

Aku yang panik kini sedang berada tepat di depan pintu rumah, rumahku yang sangat sederhana yang berdinding bilik kayu yang di cat putih dan hijau. Rumah yang turun temurun di berikan oleh kakek dan kakek buyutku, sehingga rumah yang ku tempati ini terlihat beberapa kali sudah di renovasi mengikuti jaman.

Rupanya, ibu dan Bapak mengunci pintu rumah. Sehingga aku yang berusaha masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan diri dari makhluk tersebut pun hanya bisa berdiri di depan rumah sambil berusaha membuka pintu yang terkunci itu.

Suara cekikikan dari depan warung masih terdengar, bersamaan dengan cahaya lampu minyak yang mati dan menyala tidak karuan, sepertinya makhluk itu sangat menikmati suara radio yang dia dengarkan sepanjang malam ini. Meskipun, aku sendiri tidak tahu kenapa makhluk tersebut sangat terobsesi dengan radio yang Bapak punya.

Kikikiki

Kikikiki

“Ieu barang urang, barang urang hiji-hijina di dunia ieu. (Ini barangk
pujangga manik

Terima kasih sudah menjadi pembaca setia KUTUKAN LELUHUR ya tetap support ya Vote dan komen adalah penyemangat bagiku untuk tetap menulis bab-bab terbaru setiap harinya terima kasih

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status