Share

69

Sudah setengah jam yang lalu azan subuh berkumandang di langit Ciboeh. Tokoh masyarakat yang dipimpin Pak Dede kembali berkumpul di aula desa. Tempat itu dijaga cukup ketat oleh beberapa orang dengan harapan informasi tidak bocor ke para warga biasa.

Dari kejauhan, Aep tampak berlari terburu-buru. Ia ketiduran dan harus bergegas menuju tempat rapat. Pria itu justru lupa untuk memberitahu Rojali mengenai pertemuan ini.

Aep berhenti di depan gerbang desa untuk mengambil napas sejenak. Ia lantas masuk setelah meminta izin pada Eman yang berjaga di depan. Begitu masuk ke aula, Aep seketika menjadi pusat perhatian, terlebih ia hanya memakai kaus, celana kolor serta sarung yang diselendangkan di bahu kanan.

“Mana si Rojali, Ep?” tanya Pak Dede.

“Astagfirullah.” Aep menepuk dahi. “Punteun, saya lupa, Pak Dede.”

Seketika saja Aep langsung disemprot para warga. Pria itu hanya bisa mengaruk tengkuk yang sama sekal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status