Bagaimana mungkin Patriark Chan Jiu tidak marah dengan kedatangan tiga kelompok yang merupakan entitas tinggi di Kekaisaran Naga ini, padahal dirinya telah jelas-jelas memblokade jalan masuk menuju ibukota dengan menggunakan susunan formasi array.Dirinya mungkin kuat dan mampu untuk menghadapi ketiga pemimpin dari tiga kelompok kuat tersebut. Namun kehadiran sosok yang mengenakan zirah perang berwarna emas benar-benar tidak dapat diduga sedangkan untuk para bawahannya juga tidak terlalu mumpuni akibat hilangnya para Tetua secara misterius dalam sepekan terakhir sangatlah menonjol sekali yaitu terkadang lebih dari 3 atau 4 Tetua."Aaakkkhh.. Sialan!" Patriark Chan Jiu meraung dengan keras untuk kedua kalinya sehingga membuat para bawahannya ketakutan.Zheep! Zheep! Zheep!3 pria paruh baya muncul di dekat Kaisar Ye, Pangeran Mahkota Ye Langtian dan komandan Ye Shinji. Mereka semua menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang-ora
"Saudara Lin Lie! Mengapa saudara tertuamu itu menyuruhmu untuk mencari pemuda yang menjadi buronan Klan Xiyan-ku?" Tanya Leluhur Xiyan Chi dengan nada yang terdengar tidak suka."Saudari Chi! Klan Lin kami akan melindunginya!" Jawab Leluhur Lin Lie dengan santai."Apaa!" Leluhur Xiyan Chi terkejut dan merasa telinganya salah dengar sehingga dia bertanya untuk memastikan, "Apa yang kau katakan saudara Lie?""Aku datang kesini untuk mencari pemuda yang menjadi buronan klan-mu dan melindunginya! Apa sudah jelas, saudari Chi?" Leluhur Lin Lie menjawabnya dengan nada menekan dan raut wajahnya berubah menjadi datar."Saudara Lie! Bagaimana mungkin Klan Lin bertindak demikian, sedangkan pemuda itu adalah buronan kami?" Wajah Leluhur Xiyan Chi menjadi tidak enak di pandang saat bertanya kepada Leluhur Lin Lie.Sudut bibir Leluhur Lin Lie memancarkan senyuman tipis lalu berkata dengan mencibir, "Aku tahu kalian pasti ingin membalaskan dendam kematian Xiyan Sun dan Xiyan Heng itu bukan? Huh! Ta
Tian Lin membawa kakaknya yang kini sedang tidak sadarkan diri ke camp yang sengaja didirikan oleh pasukan dari 3 kekuatan besar di dekat kediaman Pangeran Mahkota Ye Langtian. Dia membaringkan tubuh kakaknya dan segera mengeluarkan Xu Yuan dan Yin-Yin dari dalam Dunia Jiwa."Salam, Tuan Muda!" Ucap mereka berdua serentak sembari menangkupkan kedua tangan dan membungkukkan sedikit badan."Tidak perlu terlalu sopan! Aku hanya ingin kalian menjaga kakakku di sini hingga dia siuman! Tolong jangan pernah pergi dan ikut campur urusan dunia ini yang sedang berperang. Jika pun ada yang berani mendekat dan berniat buruk, maka baru lah kalian boleh menghabisinya! Apa kalian mengerti?" Kata Tian Lin tanpa berbasa-basi."Kami mengerti, Tuan Muda!" Angguk patuh mereka berdua.Dengan kekuatan yang dimiliki Yin-Yin yang sudah berada di Ranah Dewa Langit Tahap Menengah dan Xu Yuan di Ranah Dewa Langit Tahap Akhir serta kehebatannya dalam berpedang, mustahil bagi seseorang yang ada di Dunia Lotus Put
Bhuusshh...Booommm...Dua aura yang sangat kuat bertabrakan dan saling memberikan penekanan satu sama lain. Keduanya tampak setara dan menciptakan sebuah keretakan pada ruang di sekitar. Udara di tempat itu juga berfluktuasi yang membuat Semua orang merasakan tertekan dan harus semakin menjaga jarak dengan mereka berdua.Komandan Ye Shinji memegang tombaknya dengan sangat erat dan mengalirkan sekitar 75% energi Qi yang membuat tombak itu berdengung dengan begitu nyaring. Elemen angin miliknya juga berputar-putar menciptakan sebuah badai tornado yang sangat mengerikan. Jika saja mereka yang memiliki kultivasi Ranah dibawah Ranah Dewa terkena sedikit saja oleh pusaran angin itu maka sudah dipastikan tubuhnya akan tercabik-cabik dan menjadi potongan kecil karena tubuh mereka tidak akan kuasa menahan ketajaman bilah-bilah angin tersebut.Zheep!Komandan Ye Shinji yang mengenakan baju zirah emas langsung melesat dengan kecepatan tertinggi dan memberikan sebuah serangan tusukan tombak ke a
Chan Yi seprti kehilangan akalnya saat bergerak menyerang Jianlu Bai dengan segenap kemampuan miliknya dan membabi buta. Hal ini tentu saja membuat Tuan Muda Sekte Pedang Ilahi tersebut tersenyum dingin dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.Jianlu Bai sengaja mengungkit masa lalu saat dirinya bersama dengan Tetua Pelataran Luar Chen Yi sebagai strategi mengaduk-aduk mentalnya. Bukan karena dia masih ada perasaan dengan wanita itu! Dia sadar bahwa meskipun segala kemampuannya berada di atas Chen Yi, namun akan membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk bisa mengalahkannya.Booommm... Booommm... Booommm...Trankkk! Trankkk!Booommm...Ledakan demi ledakan yang disertai suara benturan pedang Jianlu Bai dan Chan Yi terus terdengar memekakkan telinga. Orang-orang yang kultivasinya berada di bawah keduanya segera bergerak menjauh karena tidak ingin terkena dampak dari pertarungan sengit itu."Kau akan mati, Jianlu Bai!" Teriak Chan Yi seperti orang kesetanan.Trankkk! Trankkk!Pedang pu
"Huan Ho! Harusnya kau sadar mengapa akulah yang di pilih menjadi Patriark Sekte Bintang Formasi, meskipun kau adalah seniorku saat itu. Itu karena aku jauh lebih berbakat daripada dirimu!" Ujar Patriark Xingcheng Bao sembari tersenyum menyeringai dan dengan sengaja mengejek Patriark Huan Ho.Usut punya usut, dulunya keduanya merupakan murid dari Sekte Bintang Formasi dan memiliki guru yang sama. Namun karena suatu hal dan Patriark Xingcheng Bao lebih jenius daripada Patriark Huan Ho, guru mereka lebih memilih si junior sehingga berakhir dengan kecemburuan dari sang senior dan mulai hari itu dirinya memutuskan untuk pergi meninggalkan sekte dan mendirikan klan kuat dalam bidang mantra segel dan susunan formasi untuk dirinya sendiri. Hal ini begitu mirip seperti yang terjadi kepada Chan Yi dan Jianlu Bai yang merupakan kenalan lama.Patriark Huan Ho menggertakkan giginya karena Pria tua yang menjadi lawannya ini kembali mengingatkan akan luka lamanya. Dendam kesumat yang didasari oleh
Perang yang terjadi di ibukota Kekaisaran Naga semakin sengit dari waktu ke waktu dan menciptakan kehancuran yang tidak bisa terelakkann. Ibukota kini benar-benar kacau di sebabkan oleh ambisi Pangeran Kedua Ye Gui yang ingin menjabat sebagai Kaisar.Patriark Klan Ahe yang telah berhasil mengalahkan lawan dan merupakan tangan kanan dari Pangeran Ye Gui kini tampak menyesalkan keputusan bekerja sama dengan Klan Chan karena mereka semua sungguh di luar nalar dan dapat menghancurkan semua jajaran Kekaisaran Naga kapanpun mereka mau jika Pangeran Kedua telah benar-benar telah menjabat atau naik tahta.Hal yang sama juga di rasakan oleh Jendral Dui yang saat ini sedang bertarung dengan Kaisar Ye Wei Ru. Dia bertarung dengan mantan tuannya itu tidak menggunakan segenap kekuatannya. Kekuatannya yang lebih dulu mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Awal tentu saja berada jauh lebih hebat daripada Kaisar Ye yang belum lama ini mencapainya.Sedangkan untuk Patriark Wu Ming Chun, dia juga mendapatkan
Pangeran Mahkota Ye Langtian menerjang kultivator Ranah Dewa Bumi Tahap Menengah dari Klan Chan tersebut menggunakan Tombak Angin dengan sangat ganas sehingga membuatnya langsung terpojokkan.Pria itu menggertakkan giginya karena tanpa kehadiran dari Pangeran Kedua Ye Gui dirinya sangat mudah sekali untuk terpojok. Teknik Tombak Angin milik Pangeran Mahkota Ye Langtian sungguh hebat sekali dan dia harus mengakui jika jurus itu merupakan jurus legendaris yang pernah membuat semua kultivator Dunia Lotus Putih tunduk kepada sang pemiliknya.Trank!Srak! Trank! Trank!"Ugh!"Tring! Tring!Tring! Srak!Sedikit demi sedikit tubuh kultivator dari Klan Chan itu mulai dihiasi dengan luka tebasan atau tusukan dari Tombak Angin Pangeran Mahkota. Gerakannya semakin lama semakin melambat karena dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk memulihkan diri dari luka-luka itu.Dan pada akhirnya, setelah bertarung dengan sangat sengit selama dua puluhan menit, Pangeran Mahkota Ye Langtian berhasil