Share

Sangat Berani

Long Yuan terus berdiri untuk mengantri. Meski saat ini dia sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan saudaranya, namun karena adat serta tata krama yang diajarkan oleh Istana Suci, dia tidak berani untuk menyerobot antrian. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya gilirannya pun telah tiba. Long Yuan diminta untuk mengeluarkan tanda pengenal yang merupakan sebuah lencana.

Saat dia memperlihatkan lencana giok ungu berlambangkan sebuah istana, para prajurit penjaga gerbang itu segera menangkupkan kedua tangan untuk menunjukkan rasa hormat. Mereka tentu mengenali rencana tersebut dan orang yang memilikinya adalah salah satu dari petinggi Istana Suci dari Benua Tengah.

"Mengapa Tuan tidak mengatakan sejak awal jika Tuan berasal dari Istana Suci? Tuan tidak perlu mengantri untuk masuk kota," ucap prajurit dengan nada tidak enak.

"Tidak perlu berlebihan! Istana Suci tidak mengajarkan akan membeda-bedakan pangkat dan kekuatan!" kata Long Yuan dengan nada acuh tak acuh. Dia kemudian member
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arim Kamandaka
Manstaffff... SmangArt, Thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status