Seruan dari Prajurit Ular 01 langsung ditanggapi oleh keenam Prajurit Ular lainnya dengan mengelilingi pemuda bertopeng separuh wajah atau Tian Lin. Mereka semua juga telah mengeluarkan senjata masing-masing yang berupa pedang, tombak, golok, cambuk ataupun senjata lainnya.Masing-masing dari mereka telah mengeluarkan niat bertarung kuat namun dengan santai Tian Lin menanggapinya, "Kalian hanya sekelompok kultivator Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir. Memang cukup mengejutkan untuk orang-orang yang ada di Benua Barat yang lemah energi langit dan buminya. Namun tetap saja, di hadapan Sang Dewa Sejati kalian hanyalah sebutir debu yang sama sekali tidak berharga!"Bhuusshh...Setelah mengatakan itu, dengan tanpa ragu Tian Lin meledakkan aura kultivasinya yang berada di Ranah Dewa Tahap Menengah hingga mengejutkan semua orang dari kelompok Organisasi Misterius. Wajah ketujuhnya langsung berubah pucat ketika merasakan terpaan kekuatan sangat kuat menekan mereka."Dia.. D-dia telah memasuki Ra
Setelah menginap satu malam di Penginapan Hierarki, Tian Lin, Long Yuan, Tian Zhao dan Lin Hua pun pergi menuju ke pusat Kota Jawan untuk menemukan portal teleportasi guna mempercepat perjalanan pulang mereka.Dari ketiga orang yang bersamanya, tidak ada yang mengetahui mengenai kejadian hendak di sergapnya mereka oleh orang-orang yang berasal dari Organisasi Misterius. Tian Lin juga belum membicarakannya kepada siapapun, mengingat hal yang paling penting saat ini adalah kembali pulang dan menghadap kepada orang yang selama ini telah menganggapnya sebagai putra kandung mereka.Ya, Tian Lin sudah cukup rindu dengan keduanya, khususnya dengan ibunya, Permaisuri Hiza Ming. Dia memang sejak awal sangat menempel kepada ibunya yang juga sama sekali tidak mempermasalahkan sikapnya itu.Berjalan menyusuri jalanan Kota Jawan, mereka berempat tidak menemukan masalah apapun. Hanya beberapa kali mereka harus berhenti karena Lin Hua yang memintanya sebab dirinya melihat barang bagus yang diperdagan
Di sebuah wilayah yang sangat rahasia yang menjadi tempat markas besar Organisasi Misterius, terlihat sesosok lelaki paruh baya dengan kultivasi Ranah Dewa Tahap Menengah mengerutkan keningnya ketika membaca informasi terbaru dari kristal komunikasi yang di pegangnya.Di hadapan pria itu terdapat sosok berjubah hitam yang sedang berlutut sangat hormat terhadapnya. Ya, dia adalah salah satu dari Tetua Organisasi Misterius yang mengurusi bagian informasi dan komunikasi. Sedangkan sosok yang sejak awal berlutut ialah salah satu anggota atau bawahannya yang membawa berita."Bukankah sebelumnya kelompok Prajurit Ular telah menyampaikan pesan dan diperintahkan untuk mengurusi orang dari Klan Xu itu? Lalu mengapa sekarang kelompok lain juga melapor hal yang sama? Apakah terjadi sesuatu dengan kelompok Prajurit Ular?" Pria paruh baya itu bertanya pada dirinya sendiri sembari memegangi dagunya yang berjanggut sedikit perak."Coba kau hubungi kelompok Prajurit Ular! Tanyakan kepada mereka, apa
Siapa yang mengira bahwa saat baru saja menapakkan kaki di Ibukota Kekaisaran Tian, rombongan Tian Lin akan mendapatkan sambutan meriah berupa serangan kuat dari sosok tidak diketahui.Namun hal yang paling mengejutkan semua orang ialah sosok Pangeran Mahkota yang terkenal sangat baik dan bijak akan bertindak lain yaitu dengan mengorbankan diri agar menyelamatkan semua orang. Ya, Tian Zhao nyatanya tidak menggubris seruan dari Tian Lin untuk menghindar. Dia justru berinisiatif untuk menghadang serangan kuat itu dengan kemampuannya.Brakkk!"Aaakkkhh.."Tian Zhao terlempar jauh hingga menabrak dinding bangunan di sekitar hingga menghancurkannya menjadi reruntuhan."Saudara Yuan! Ada dua penyerang dari dua sisi berbeda! Kau urus salah satunya! Tangkap dia hidup-hidup!" Ujar Tian Lin dengan serius."Tidak masalah!" Angguk Long Yuan cepat."Sedangkan untukmu, Hua'er. Tolong bantu kakakku untuk menstabilkan kekuatannya. Dia pasti terluka sedikit!" Kata Tian Lin lagi."Baik, kakak Tian!" Li
"Aaakkkhh.."Sosok pria berjubah hitam yang merupakan salah satu dari komandan pasukan Organisasi Misterius yang ditugaskan untuk menyergap dirinya menjerit dengan sangat keras karena merasakan kesakitan yang teramat sangat sakit pada bagian kepala khususnya pada otaknya. Dia merasa seperti tercabik-cabik karena tianline dengan paksa menyerap ingatan miliknya tanpa pandang kasihan.Tidak hanya merasakan rasa sakit pada bagian kepala saja, aku tetapi dia juga merasakan perasaan mengerikan pada bagian perutnya yang mana tepat di tempat itulah terkumpulnya semua energi dari seorang kultivator alias dantian. Dia merasa semua energinya tersedot sangat cepat hingga kutivasinya pun terus menurun dari waktu ke waktu sampai pada batas ranah Pendekar Besi Tahap Awal Bintang 1.Brug!Tian Lin melemparkan tubuh sosok berjubah hitam layaknya seperti sampah tidak berguna dan tersungging sebuah senyuman tipis dari sudut bibirnya."Sungguh tidak terduga sekali!" Ucapnya dengan kepala menggeleng."Apa
"Apa kau siap untuk menjalankan misi ini, adikku?" Tanya Mogui Long kepada sosok pria yang duduk di barisan kanan para petingginya."Hanya melawan ranah Dewa Tahap Menengah saja, tentu saja Kakak! Lagi pula sudah cukup lama aku tidak melakukan suatu hal yang membuat hatiku senang!" Jawab Mogui Hen dengan senyuman tipis terpancar dari sudut bibirnya."Baguslah jika seperti itu, aku senang mendengarnya. Kamu bisa pergi ke kekaisaran Tian sekarang!""Baik, kak!"Mogui Hen merupakan kultivator Ranah Dewa Tahap Akhir dan orang kepercayaan dari Mogui Long alias sang Dewa Naga Iblis. Kekuatannya bukanlah suatu hal yang dapat dipandang sebelah mata karena tubuhnya memiliki kekhususan berupa kebal terhadap segala jenis macam racun. Selain itu, dia juga merupakan ahli racun yang sangat handal dan hanya sosok seperti kakaknya saja yang dapat menandingi kekuatan racun miliknya.Zheep!sosok Mogui Hen menghilang dari aula pertemuan Organisasi Misterius meninggalkan Kakak serta para petinggi organi
Tian Lin tidak habis pikir kenapa saudaranya yang satu ini selalu saja akan membuat lelucon pada hal apapun jika itu memiliki kesempatan. Dia heran sekaligus kesal sebenarnya terbuat dari apa manusia jadi-jadian dari sosok cacing biru raksasa ini ketika dulu Sang Maha Dewa menciptakannya."Hahahaha.."Meski dirinya sudah berteriak-teriak memperlihatkan kekesalannya, namun tetap saja pemuda berjubah biru itu malah justru semakin tertawa lepas dan terbahak-bahak karena merasa sangat lucu dengan keadaan. Bagaimana tidak? Pria tua yang menjadi Leluhur Kekaisaran Tian ingin cepat-cepat mengajak Tian Lin dan Tian Zhao masuk adalah untuk membicarakan mengenai Istana Suci sembari mengacuhkannya, sedangkan dirinya ialah salah satu dari Petinggi Istana Suci tersebut."Tua bangka! Aku berharap kau tidak akan lagi suka mengacuhkan orang dengan sembarangan setelah ini!" Kata Long Yuan dengan santai merujuk kepada sosok pria tua yang menjadi Leluhur Kekaisaran Tian."Namaku adalah Long Yuan. Kau pa
Semua orang di tempat itu tertawa terkekeh-kekeh ketika melihat ekspresi tidak berdaya dari Tian Lin. Mungkin hanya Long Yuan saja yang berekspresi lain karena dia saat ini sedang memperlihatkan raut wajah seseorang yang ingin muntah."Aku juga tidak tahu bagaimana bisa aku jatuh hati pada kakak Tian, Yang Mulia Permaisuri. Tapi bisa dikatakan pertemuan kami sedikit unik!" Lin Hua menjawabnya dengan senyuman manis yang membuat para lelaki termasuk Leluhur Tua kekaisaran Tian mabuk kepayang memandanginya."Baiklah.. Nanti ceritakan semuanya pada kami. Dan satu lagi, mulai sekarang panggil aku ibu dan suamiku ayah. Okey?" Kata Permaisuri Hiza Ming dengan lembut dan penuh perhatian.Lin Hua sedikit terkejut dengan permintaan tiba-tiba dari Permaisuri Hiza Ming atau ibu dari Tian Lin yang mau menginginkan dirinya untuk langsung memanggilnya dengan panggilan ibu dan untuk ayahnya dengan sebutan ayah. Bukankah itu artinya sekarang dia sudah mendapatkan restu secara mutlak dari kedua belah p