Setelah kejadian menggemparkan yang tidak lain adalah kemunculan sosok pemuda misterius yang memakai atribut topeng separuh wajah dan pakaian serba hitam yang memiliki bakat mengguncang surga itu mereda, acara demi acara akhirnya kembali menjadi kondusif. Tidak ada satu pun keributan atau kericuhan yang terjadi seperti sebelumnya karena memang tidak ada lagi hal yang menghebohkan.Para peserta turnamen telah ditempatkan di tempat duduk khusus. Sekitar 750-an generasi muda entah itu laki-laki atau perempuan yang diterima dan akan mengikuti babak seleksi. Terdapat sekitar 70 muda-mudi yang memiliki kultivasi Ranah Raja dengan pembagian 55 Ranah Raja Tahap Awal, 11 Ranah Raja Tahap Menengah dan 4 orang di Tahap Akhir termasuk Ja Bu yang saat ini sedang berbincang-bincang dengan Tian Lin.Ya, semenjak diketahui sebagai pemilik bakat mengguncang surga dan diteriakkan sebagai murid langsung Sekte Pedang Malam dengan tanpa syarat, tidak ada lagi satu orang pun yang meremehkan merendahkannya.
Swosh! Swosh! Swosh!Para generasi muda Kota Malong sangat bersemangat memasuki arena dengan cara mereka masing-masing. Ada yang melompat tinggi-tinggi, bersalto lalu berputar-putar di udara, terbang santai lalu mendarat dengan anggun dan melesat dengan kecepatan tinggi. Intinya, mereka ingin memperlihatkan penampilan terbaik di mata semua orang sekaligus menunjukkan bahwa mereka adalah para muda-mudi Kota Malong paling mengesankan.Dan benar saja, para penonton langsung bersorak-sorai saat melihat penampilan dari beberapa pemuda atau pemudi yang mereka jagokan serta memasang taruhan atas nama mereka."Whoaa.. Kalian semua lihat cara Tuan Muda Jong memasuki arena! Itu adalah cara yang paling mengesankan!" Teriak salah satu diantara para penonton yang menjagokan seorang generasi muda jenius Kota Malong."Cih! Kelihatan sekali dia itu sangat berlebihan! Hanya memasuki arena saja sampai harus bersalto-salto serta berputar-putar di udara segala! Pamernya sangat melampaui batas dan justru
Booommm...Ledakan besar terjadi dan sedikit mengguncang arena pertarungan. Tanpa sengaja efek ledakan itu juga membuat beberapa peserta yang memiliki kekuatan rendah terlempar dan tidak sedikit yang keluar dari arena."Sial! Bagaimana bisa aku terlempar seperti ini? Aiih.. Ini tidak menyenangkan sekali!" Keluh salah satu peserta yang memiliki kultivasi ranah Pendekar Berlian Akhir."Cih! Jika kau terlempar, mengapa pula kau membawa-bawa diriku, sialan? Gara-gara tertabrak badanmu yang gempal itu aku juga ikutan keluar dari arena!" Teriak seorang gadis yang sebenarnya juga memiliki badan gempal. Ya, keduanya benar-benar sama seperti sepasang badak saja."Eeehh..? Gadis gendut, mengapa kau menyalahkan aku?" Protes pemuda gempal itu yang tidak mau di salahkan."Apa kau bilang? Gendut? Aku tidak gendut, kau tahu! Dan coba kau lihat sendiri tubuhmu yang mirip gajah itu! Dasar tidak sadar diri!" Gadis berbadan jumbo itu langsung ngegas dan tidak terima jika di katakan gendut. Karena menuru
"I-ini.. Ini seperti pembantaian saja!" Salah satu penonton memberikan komentar atas apa yang di lakukan oleh Tian Lin dan Ja Bu."Aku tidak menyangka bahwa pemuda bertopeng separuh wajah dan Tuan Muda Ja Bu akan semengerikan itu saat melakukan kolaburasi!" Sahut penonton yang lainnya."Hehehe.. Mereka benar-benar maniak pertarungan dan tidak suka basa-basi. Makanya keduanya saling bekerja sama untuk mempercepat pertemuan mereka dalam pertarungan!" Penonton lainnya lagi yang menjadi pengamat dan merupakan seorang pria tua dengan tanpa aura kultivasi akhirnya tahu mengapa kedua pemuda itu saling bekerja sama."Dan lagi, coba kalian lihat! Mereka hanya mengeksekusi para peserta yang lemah-lemah saja! Hahaha.. Ini sangat menarik!" Lanjutnya sembari tertawa terbahak-bahak dan merasa sangat bersyukur karena telah datang menonton acara turnamen generasi muda Kota Malong kali ini, padahal biasanya dia selalu tidak pernah tertarik sama sekali."Benar! Benar yang anda katakan, pak tua! Seperti
Di tribun penonton, pria tua yang tidak lain adalah Leluhur Klan Pa tampak merenung saat setelah melihat gelagat Tian Lin yang baru saja keluar dari arena pertarungan. Keningnya bener-bener terlihat mengerut sehingga membuat wajah tuanya tampak lebih menua beberapa puluh tahun.'Di lihat dari kekuatan serta energi Qi yang terpancar dari pemuda misterius yang bernama Tian Lin itu, sepertinya sudah bukanlah energi Qi biasa. Mungkinkah dia sedang menyembunyikan kultivasinya dan dia sudah berada di Ranah Kaisar atau bahkan Ranah Dewa?..''Tidak! Itu tidak mungkin! Usianya masihlah sangat muda! Bahkan untuk para jenius hebat yang berasal dari Klan besar di Kekaisaran Naga sekalipun tidak ada yang sampai di ranah setinggi itu!..''Klan Tian? Apakah klan ini adalah klan tersembunyi? Ah! Sial! Asal-usul bocah ini benar-benar misterius!' Leluhur Tua Klan Pa bergelut dengan batinnya sendiri karena tidak mendapatkan jalan keluar mengenai identitas dari pemuda bertopeng separuh wajah atau Tian Li
Di atas arena, gadis bercadar hitam masih saja tidak menghiraukan ucapan Ge Mo. Dia hanya menganggapnya seperti angin berlalu saja dan tidak pantas untuk dia tanggapi. Spontan saja itu membuat Ge Mo naik pitam dan ledakan aura kultivasi Ranah Raja Tahap Akhir menyebar ke segala arah dari dalam tubuhnya yang menandakan bahwa dia saat ini sangatlah marah sekali."Berani-beraninya kau mengacuhkanku, gadis sialan! Kau akan menerima akibatnya!" Teriak Ge Mo sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap menyerang.Ge Mo yang biasanya acuh tak acuh kepada semua orang kini tampak terlihat beda dan tidak bisa mengendalikan emosinya yang meledak-ledak hanya karena seorang gadis bercadar hitam yang tidak dikenalnya.Senyuman tipis terpancar dari sudut bibir gadis bercadar hitam itu dari balik cadarnya. Dia tentu saja dengan sengaja melakukan hal seperti itu untuk memprovokasi sosok yang sedari dulu menurutnya sangatlah sok sekali dan sangat angkuh."Kalian hadapi yang lainnya. Biarkan aku ya
Boommm... Boommm...Boommm...Trank! Trank!Trank!Pertarungan sengit antara kelompok 3 dan 4 pun terjadi. Suara ledakan yang menggelegar dan dentingan senjata yang saling beradu juga menyertainya. Namun dengan keberadaan Tuan Putri Kota Malong Pa Nie yang memiliki kultivasi Ranah Raja Tahap Akhir, pertarungan itu segera berakhir dan kemenangan di raih oleh kelompok 3."Kelompok 3 berhasil memenangkan pertandingan! Para peserta silakan turun!" Teriak Tetua Pertama Klan Pa mengumumkan."Whoaaa.. Aku menang taruhan! Hahaha.. Tuan Putri memang yang terbaik!" "Aku mencintaimu, Tuan Putri!""Kamu yang terhebat, Tuan Putri!"Para penonton langsung bersorak-sorai atas kemenangan kelompok 3 dari kelompok 4. Mereka terus memuji-muji pencapaian dari Tuan Putri Kota Malong Pa Nie yang memang sejak awal digadang-gadang menjadi salah satu kandidat peserta yang akan memenangkan turnamen.Setelah semua peserta dari kelompok 3 dan 4 telah turun semuanya, Tetua Pertama Klan Pa kembali berteriak, "Kelo
Karena perbedaan kekuatan yang cukup mencolok dan lawan dari Jong Min tidak memiliki teknik atau keahlian khusus, pertarungan segera di menangkan oleh kelompok 7. Lalu untuk pertarungan selanjutnya tidaklah terlalu seru karena pesertanya hanya memiliki kekuatan yang biasa-biasa saja. Bisa dikatakan mereka hanyalah peserta tambahan yang mengikuti acara turnamen Kota Malong ini dan yang memenangkannya adalah kelompok 10."Baiklah.. Karena waktu telah sore dan babak kedua telah usai dengan kemenangan kelompok 2, 3, 5, 7 dan 10, maka di putuskan bahwa babak ketiga atau pertarungan individu akan di adakan esok hari! Para peserta turnamen di harapkan menggunakan waktu sebaik mungkin untuk memulihkan diri dan penonton di persilahkan untuk bubar!" Seru Tetua Pertama.Setelah mendengarkan pengumuman dari sang wasit atau Tetua Pertama Klan Pa, baik para peserta turnamen atau para penonton segera membubarkan diri untuk kembali ke tempat mereka tinggal.Hal yang sama juga dilakukan oleh Tian Lin