Share

117. Propaganda dan rencana

"Aku ingin bertarung bersama kalian, tapi pijakanku di klan Replik benar-benar rapuh. Jikalaupun mereka mendengar pendapatku, aku tidak yakin klan lain memiliki kepercayaan kepada klan Replik." Dewa Aurania menghela napas pelan, dengan bibir merahnya yang merekah.

"Kebetulan sekali!" Dewa Luwang melepaskan matanya dari pemandangan kota, melihat wajah gadis yang matanya tertutup kain.

"Regera memintaku melelang tubuhnya agar dapat masuk wilayah klan Replik!" lanjutnya membuat Aurania menoleh, dengan angin yang tiba-tiba berhembus membuat rambut putih panjang mereka tersapu angin.

...

Cahaya menyorot ke satu lokasi, sebuah altar panggung yang seakan berada di dasar sumur raksasa. Namun, dalam kegelapan dinding di sekitarnya, deretan ruangan berjejer dengan tinggi beberapa tingkat.

Muncullah sekelebat kain hitam lusuh di atas panggung, berkumpul menjadi sosok pria Sheva bertanduk emas. Tongkat hitam di tangannya ia ketukkan beberapa kali ke la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status