Sementara itu di tempat lain di kantornya Bayu tengah melakukan rapat virtual bersama klien yang ada di luar negeri, tiba-tiba terganggu dengan suara gaduh di luar kantornya, ia pun mengakhiri rapatnya dengan kliennya itu lalu melangkah keluar."Ada apa ribut-ribut, Fir," tanya Bayu pada sekertarisnya yang bernama Firda."Itu Pak, Mbak memaksa untuk bertemu dengan Bapak dan saya sudah melarangnya serta bilang kalau Bapak ada rapat dengan klien tapi Mbak Ambar gak percaya, Pak," jelas Firda pada BayuTelpon sekuriti jika tidak bisa dibilangin," jawab Bayu."Apa kau mengusirku?" tanya Ambar pada Bayu."Iya karena kau sudah mengganggu kenyamanan kantor ini, lagipula ada kepentingan apa kamu kesini?" tanya Bayu."Jelas aku ingin bertemu denganmu apa lagi kalau bukan itu dan Mama Melati mengizinkannya jadi kenapa kamu mengusirku?" "Kau masih bertanya lagi kenapa aku mengusirmu. Dengar pertama aku tidak suka kau mengganggu dan selalu datang ke sini, kedua Aku tidak suka kau yang selalu mem
Bayu berlari menangkap sang Mama yang hampir jatuh ke lantai. di tuntun untuk duduk di sofa. Dipegangnya jemari keriput itu. "Mama maaf aku merahasiakannya, dia dalam masalah, Ma dan aku sangat mencintainya. Tolong jagan paksa aku untuk menikah lagi karena aku tetap akan menantinya," ungkap Bayu.Seperti apa dia? Kenapa tidak memberitahu kami saat kau menikah? Apakah kami sudah kamu anggap mati? Sehingga kamu memutuskan sendiri dan melakukan pernikahanmu sendiri," tanya sang mama beruntun."Maafkan aku Mama, aku yang menginginkan dia untuk menikah denganku di tujuh hari sepeninggal orang tuanya aku yang memaksanya, Jelita tidak tahu aku menikahinya, Ma. Tolong maafkan aku tidak memenuhi keinginan dan aku minta Mama juga merahasiakan ini," jelas Bayu sambil menunjukkan foto-foto Naila."Cantik, kenapa dia pergi?" tanya melati menatap wajah putera yang tidak terurus, itu, dia pun sedih melihat wajah kuyu yang tidak semangat itu.Bayu menceritakan dari awal hingga akhir, dan menatap sang
"Apa Anda meremehkan saya pak Bayu?" tanya Regan."Bukan Pak, hanya saja kontrak yang dapat jelas tidak sesuai standard, Bapak dan ini adalah proyek kecil dan tidak membutuhkan dana terlalu besar yang harus Bapak sokong jadi ini terkesan sangat aneh menurut saya," jawab Bayu dengan tenang."Saya kira perusahaan Anda tidak akan mampu mendanai proyek sebesar itu, saya menawarkan diri untuk bisa menjadi pendana proyek tersebut dan tentunya keuntungan kita perhitungkan dulu," jawab Regan menyudutkan."Memang perusahaan saya tidak sebesar punya Pak Regan, tetapi saya masih bisa mendanai pembangunan tersebut sendiri dan tidak membutuhkan bantuan dari siapapun juga karena menurut saya proyek itu tidak memerlukan pembiayaan terlalu besar hingga saya harus menggandeng perusahaan besar seperti Bapak, Mohon maaf Pak Regan, saya sangat menghargai niat Bapak untuk bisa bekerja sama dengan saya, tetapi saya rasa saat ini belum perlu," kata Bayu."Sombong Anda, Pak Bayu," Bentak Regan."Kalau itu ya
Ia memberhentikan mobilnya di depan restoran yang biasanya dia datangi bersama hugo. Ia keluar dan berjalan ke dalam restoran dan masuk keruangan VIP yang telah di pesannya. Ia duduk dan mulai mengetik sesuatu di layar handphonenya. Setelah itu ia menatap kosong ruangan ia tak mengira akan mengalami serentetan peristiwa yang terjadi hari ini, yang sangat melelahkan hatinya.Sekitar setengah jam ia menunggu akhirnya Hugo datang juga, pria yang betah menjomblo itu melangkah menghampiri meja Bayu dengan tersenyum manis."Ada apa tumben mengajakku makan siang bersama?" tanyanya."Aku ingin meredamkan emosi saja dan ingin bertemu dengan sahabatku yang betah menjomblo ini," ledek Bayu pada Hugo."Kau juga jomblo, ngatain aku jomblo," sahut Hugo Mereka tertawa bersama. "Setidaknya aku sudah merasakannya dan mencetak gol dengan sangat jitu, sedangkan kamu?" tanya Bayu sambil menggerakkan alisnya ke atas."Apa pun itu kamu sekarang jomblo seperti diriku," jawab Hugo tidak mau kalah."Ya, ya a
Mereka menikmati makan siang dengan dengan berbincang -bincang setelah selesai mereka pun keluar dari restoran dan pergi kearah yang berbeda Bayu kembali ke kantornya.Ia mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang, tak lama kemudian dia sampai dan keluar dari mobilnya dan dia berjalan melewati lobby dan masuk kedalam lift. Lima belas menit kemudian, ia keluar dan berjalan menuju kantornya.Ia pun menyuruh HRD untuk memanggil Dron ke ruangannya. Bayu duduk di meja kerja dan mulai fokus dengan laptopnya, saat terdengar suara ketukan pintu di luar."Masuk!" perintahnya.Dron pun masuk ke dalam ia sedikit ragu, ada apa sebenarnya hingga dia di panggil ke ruangan CEO dan sedikit kawatir kalau-kalau penyamarannya terbongkar."Anda memanggil saya, Tuan?" tanyanya."Iya, duduklah!" jawab Bayu."Baik, Tuan," jawab Dron menarik kursi dan duduk di depan atasannya itu."Aku ingin kau menggali seluruh kemampuanmu di bidang apapun, Dron. Hugo membutuhkan tenaga terampil seperti dirimu, kenapa aku p
Satu Minggu setelah pemindahan Dron ke perusahaan Hugo dan penolakan kerja sama dengan Tuan Regan, tiba-tiba saja nilai saham perusahaan Bayu dan Hugo turun. Ini membuat mereka terkejut, apa yang membuat nilai saham mereka turun belum mereka ketahui.Beberapa pemegang saham minoritas melakukan aksi jual saham mereka sebelum saham semakin turun. Untuk mengantipasi mereka menjual saham kepada musuh bisnis mereka, Hugo dan Bayu mengucurkan banyak dana untuk membeli saham mereka semua dan berusaha untuk meredam aksi jual-beli saham.Keadaan perusahaan semakin kacau saat beberapa klien membatalkan kerja sama. Rapat internal antara semua pemegang saham dilakukan, Hugo dan beberapa timnya ITnya mulai mencari penyebab nilai saham turun. Bayu berupaya untuk menyakinkan pemegang saham agar bersabar sebentar dan berjanji untuk mengatasinya ini secepat mungkin. Setelah di cari apa penyebabnya, Hugo menemukan sesuatu yang janggal di divisi pemasaran. Namun i
"Apa kau benar-benar ingin tahu?" tanya Hugo pada Bayu sambil menatap sekilas."Tentu agar aku tahu seperti apa sebenarnya, Tuan Regan itu," jawab Bayu menatap penuh harap.Dia mirip ibuku saat muda, dan Kau tahu Yuda Adikku anak dia dengan ibuku," jawab Hugo dengan wajah terlihat marah lalu terpejam sesaat."Apa yang terjadi dengan ibumu, Hugo? Katakan padaku!" tuntut Bayu.Dimalam setelah pemakaman ayahku dia masuk ke rumah kami dengan diam-diam dan meruda paksa ibuku berkali-kali, hingga dia mengalami shock," jawab Hugo dengan tatapan menerawang mengingat masa kecil saat ia menjadi saksi kisah pilu ibunya."Hugo, aku sangat mencemaskan Naila, setelah mendengarkan itu darimu, apa yang harus ku lakukan! Aku tidak tahu dimana dia dan apakah dia baik-baik saja," ucap Bayu dengan suara lirih."Jangan cemas, berdoalah selalu agar dia tidak bisa ditemukan oleh si bangsat Regan itu, awalnya aku tidak ingin berceritakan, kawatir membuatmu cemas akhirnya aku hanya bisa memantaunya dan sekara
Hari itu sangat kacau semua sibuk dengan tugasnya masing -masing melobi sana dan sini, semua staf eksekutif pun harus lembur memulihkan keadaan.Di sebuah rumah besar nan megah dan disebuah kamar yang besar Regan bergumul dengan istri mudanya, menggenjotnya berkali-kali, gairahnya seperti tak ada habisnya bahkan dengan menelpon pun ia sambil bergoyang di atas tubuh istrinya."Bagaimana, dengan ahh ... tu- tugas mu Dron?" tanya Regan sambil mendesau membuat Dron merinding sendiri ia jauhkan ponselnya. Ia yang baru pulang dari kantor, harus mendengarkan suara sang Bos yang sedang bercinta dengan istri mudanya, ia memaki dalam hatinya. 'Sialan si Bos!'"Tuan apa yang Anda lakukan? Jika Anda masih sibuk dengan nyonya Mawar nanti saja saya telpon lagi," jawab Dron di sambungan teleponnya."Sudah bicara saja aku lagi senang bermain, sekarang atau nanti kamu tetap mendengarkan ini. Ayo baby lebih kencang lagi," rancaunya terdengar dis