Share

Eps 55

Ardan yang sedang berbincang terkejut mendengar  ponselnya berdering. Tak sampai di situ, ia kembali terkejut saat menerima panggilan tersebut.

Ardan menyerahkan pertemuan dengan tuan Arnold pada Beno, sedang ia harus pergi dengan terburu-buru.

Di lantai atas, Beno begitu terkejut dengan kehadiran tuan Arnold di hadapannya.

"Apa kabar tuan Beno?" seru Arnold menyadarkan Beno dari lamunannya.

"O ooh baik tuan, silahkan duduk." gugupnya menyadari situasi saat ini.

"Apa kabar Nyonya," memberi salam pada istri tuan Arnold.

.

.

.

Nico mengerutkan dahinya menatap Ambar yang baru saja menutup sambungan telponnya.

"Kenapa loe harus ngabarin Ardan?" 

Deg, 

Ambar seolah lupa dengan kehadiran Nico bersamanya, ia terlalu fokus dan cemas melihat kondisi Tian saat ini.

Namun Nico yang tak kunjung mendapat jawaban mengikuti arah pandang Ambar, ia bertambah bingung kala mata Ambar menatap dalam pad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status