Share

Sekelumit Kisah Masa Lalu

“Hem, turunlah.”

“Kita sudah sampai?”

Langit mengangguk, dia membantu melepaskan sabuk pengaman.

“Thank you.”

Bulan turun lebih dulu, saat dia hendak mengambil barang-barang yang sudah dibelinya, Langit mencegahnya. Dia tak mau Istrinya terlalu lelah gara-gara dia. Bulan pun turun seraya menunggu suaminya mengambil dessert yang dibelinya. Dia menatap sekeliling, rumah dengan model joglo itu begitu menarik minatnya. Dia melangkah lebih dulu meninggalkan Langit yang tampak kesal sebab istrinya membeli terlalu banyak makanan.

“Bulan,” panggil Langit

Pasalnya istrinya itu malah menuju belakang rumahnya. Dia menoleh ke arah suaminya dengan memasang raut wajah kebingungan.

“Lewat sini.”

Bulan mengangguk, dia mengekori Langit yang masuk ke dalam lebih dulu. Bulan masih mengedarkan pandangannya, dia takjub dengan rumah Langit. Dia merasa rumah itu begitu nyaman dan membuat siapa yang ditinggal di dalamnya akan betah.

Seorang perempuan yang hampir seumuran Mamanya keluar menyongsong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status