Share

Bab 25 | Rasa yang Tersimpan

Aku melihat Langit dan Bumi keluar dari pintu jamaah laki-laki dengan ustad Faiz bersama mereka, pandangan kami sempat bertemu, menghadirkan gelanyar aneh dalam diriku. Aku terus beristighfar, memohon perlindungan dari sang pemilik hati manusia.

“Langit, Bumi, yuk kita pulang!” ujarku cukup tenang, mencoba tidak mengiraukan kehadiran ustad Faiz di antara kami.

“Iya, Bu. Ustad, kami pulang dulu, ya,” kata Langit berpamitan kepada ustadnya, kemudian anak-anakku mencium punggung tangan ustad Faiz.

Aku berjalan mengikuti langkah anak-anak, hingga sebuah kalimat yang ustad Faiz ucapkan membuatku berhenti melangkah.

“Aku tunggu jawabanmu, Gia, istikharahlah! Minta petunjuk Allah,” ujarnya pelan, namun masih sangat jelas terdengar di telingaku.

=====================================================

Pov Author

Ustad Faiz masih memandangi kepergian Gianira dan anak-anaknya hingga hilang ditelan gelapnya malam. Gianira, wanita yang hampir enam tahun ini selalu membayangi hari-hari seorang Faiz
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status