Share

Pertengkaran Hebat

BAB 73

"Kenapa Mama baik sekali?" Mama mengulang pertanyaanku barusan. 

Beberapa detik, Mama kemudian menggelengkan kepala. Tersenyum kecil ke aku. 

"Mama gak pernah merasa baik sekali, Sayang. Mama malah sering merasa kamu itu kurang ini, kurang itu. Mama gak seperti apa yang kamu pikirkan. Mama gak sebaik itu."

Aku menelan ludah, menatap Mama yang tersenyum padaku, kemudian mengusap rambutku. 

"Kamu anak Mama, Kafka juga, Bang Tirta juga. Kenapa Mama dibilang sebaik itu?" 

"Karena Mama—"

"Udah. Mama gak sebaik apa yang kalian pikirkan."

"Ma, udah selesai? Ada yang nelep9n, nih."

Kami menoleh ke Papa. Wajah Papa terlihat meyakinkan sekali dengan ponsel di tangannya. Menunjukkan ada yang menelepon. 

"Ah, baiklah. Sudah selesai bicaranya, Sayang.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status