Aku dan Hatsuki sedang berada di tengah ring tinju. Aku memakai sarung tinju berwarna putih, sedangkan Hatsuki memakai sarung tinju berwarna hitam."Kita akan bertarung hingga 5 ronde..," ucap Hatsuki."Apa tidak kecepatan?" tanyaku sambil mengejek Hatsuki."Memangnya kamu mau berapa ronde?" tanya Hatsuki."10 ronde...," jawabku sambil tersenyum."Lama sekali ... karena aku ada kencan dengan Danny-san..," ucap Hatsuki sambil tersenyum."Heee ... kamu ada kencan dengan Danny-kun ya ... kalau begitu, 1 ronde saja..," ucapku sambil tersenyum kedut."Atau kalau kamu mau, bisa kok aku buat kamu sampai pingsan..," ucapku lagi sambil tersenyum kedut."Ternyata bagus juga idemu ... kalau begitu, aku akan buat kamu pingsan lebih dulu..," ucap Hatsuki sambil tersenyum pula."Apa tidak terbalik..," ucapku sambil membalas senyumannya.Tatapan kami berdua memunculkan aliran listrik sehingga membuat pertarungan kami menjadi lebih intens. Lalu kami pun memutuskan untuk menjadi 5 ronde, namun peratur
"Mengapa jadi seperti ini..," gumamku dengan kesal."Ini semua salahmu, Meigomi..," ucap Nozomi sambil tersenyum."Benar, ini semua salahmu..," ucap Hinada, Hatsuki, dan Mimi secara bersama-sama sambil tersenyum.Bagaimana hal ini bisa terjadi? Seperti inilah kejadiannya."Danny-kun, apakah saat pulang sekolah nanti kamu bisa menemaniku belanja?" tanyaku."Maaf Mei ... hari ini aku tidak bisa..," jawab Danny-kun sambil tersenyum."Mengapa?" tanyaku penasaran."Karena aku ada janji dengan editorku..," jawab Danny-kun sambil tersenyum lagi."Bagaimana kalau mereka yang membantumu?" tanya Danny-kun untuk menyarankan."Tidak mau ... bisa-bisa malah menjadi beban untukku..," jawabku dengan kesal."Haaaaaahhhhh!!" ucap mereka berempat secara bersama-sama."Bagaimana kalau begini saja, ini ada uang masing-masing aku berikan 10.000 yen. Jadi kalau kalian bisa mengaturnya dengan baik, maka kalian bisa menjadi istri yang baik..," ucap Danny-kun.Mendengar tantangan itu, kami berlima pun menerim
Pada chapter kali ini, aku berperan sebagai peserta kuis Who Wants Danny-kun Millionaire. Pesertanya adalah aku, Hinada, Hatsuki, Nozomi, dan Mimi. Sedangkan pembawa acaranya adalah Danny-kun."Baiklah kalau begitu, kita mulai acara ini dengan penuh semangat..," ucap Danny-kun sambil tersenyum.Kami pun bertepuk tangan untuk memeriahkan acara ini. Kuis ini hanyalah babak rebutan saja, yaitu siapa yang menekan tombol dan menjawab dengan benar maka dialah yang mendapatkan hadiahnya."Pertanyaan pertama senilai 1.000 yen ... siap-siap, tangan di atas tombol ... pertanyaannya ... dimanakah aku bersekolah saat SD?" tanya Danny-kun.Hatsuki menekan tombolnya."SD Hachiko..," jawab Hatsuki."Tepat sekali..," ucap Danny-kun."Pertanyaan kedua senilai 2.000 yen ... pada chapter wild dream, siapa yang pertama kali mengalahkan Mei?" tanya Danny-kun.Hinada menekan tombol."Hatsuki..," jawab Hinada""Tepat sekali..," ucap Danny-kun."Pertanyaan ketiga senilai 3.000 yen ... dimanakah tempatku ting
Di sebuah ring tinju pada malam sebelum natal, aku dan seorang gadis bernama Meridia Elinor akan bertarung. Karena pada chapter lalu, ia berani memeluk Danny-kun yang membuatku marah. Di tempat ini tidak ada penonton, namun banyak kamera berada di dekat ring karena pertandingan tinju ini disiarkan secara live streaming. Banyak komentar yang masuk untuk menyemangati kami berdua, bahkan komentar yang menjatuhkan kami pun juga ada. MC tinju pun mulai memperkenalkan kami berdua."Di sudut merah, dengan tinggi 158 cm, memakai pakaian santa, dan memakai sarung tinju berwarna biru, Kanaya Meiiiiisa..," ucap MC tinju."Di sudut biru, dengan tinggi 159 cm, juga memakai pakaian santa, namun memakai sarung tinju berwarna hitam, Meridia Elinoooor..," ucap MC tinju lagi.Lalu kami berdua menuju ke tengah ring untuk mendengarkan arahan dari wasit."Baiklah, aku ingin pertarungan yang bersih ... tidak boleh menendang, tidak boleh menyikut, tidak boleh menyundul, dan tidak boleh menggigit..," ucap wa
Di Kibou Gamine Gakuen, saat ini sedang bersiap-siap untuk melaksanakan sebuah festival yang diadakan setiap 3 tahun sekali. Kelasku mengadakan butler and maid cafe. Bagian siswa pria di kelas kami menjadi seorang butler, sedangkan siswi di kelas kami menjadi seorang maid. Aku senang sekali menjadi seorang maid, dikarenakan aku bisa belajar bagaimana melayani Danny-kun kelak. Kami hari ini sedang mendiskusikan menu apa yang akan kami sajikan. Untuk makanan, ada yang menyarankan omuraisu, kue kering, cake set, nasi kari, puding, dan yakisoba. Dan untuk minuman, ada yang menyarankan teh hitam, teh susu, kopi hitam, kopi susu, dan air.Aku bingung, mengapa Kibou Gamine Gakuen mengadakan festival kebudayaan selama 3 tahun sekali. Karena aku merasa bahwasanya ada dari kakak kelas yang tidak bisa membuat festival budaya, termasuk Danny-kun. Oleh karena itu, aku akan membuat Danny-kun merasakan kebahagiaan ketika dia datang ke festival kebudayaan."Nah, sekarang makanan dan minuman apa yang
"Sebentar lagi perayaan Halloween akan tiba, namun bagaimana caranya aku bisa merayakan Halloween berdua saja dengan Danny-kun?" gumamku."Kalau begitu, aku harus membuat mereka berempat menjauh terlebih dahulu..," gumamku lagi."Mengapa kamu bergumam sendiri, kucing bau?" tanya Hinada."Bukan urusanmu, rubah betina..," jawabku."Haaaaa..," ucap Hinada dengan nada kesal."Apa...," ucapku dengan nada menantang.Aku dan Hinada saling bertatapan dengan wajah kesal sehingga menimbulkan aliran listrik."Bukankah sebentar lagi itu ada perayaan Halloween?" tanya Mimi."Memangnya ada apa dengan perayaan Halloween?" tanya Hatsuki."Kebetulan sekali, aku ingin merayakan Halloween dirumahku..," ucap Hinada."Aku tidak ikut..," ucapku datar."Tidak ada yang mengajakmu kok..," ucap Hinada dengan ketus."Aku hanya mengajak, Hatsuki-san, Nozomi-san, Mimi-chan, dan Da-kun..," lanjutnya."Kalau begitu, aku ikut..," ucapku sambil tersenyum."Karena kalau Danny-kun ikut, berarti aku sebagai tunangannya
3 hari lagi, aku berulang tahun. Namun entah mengapa tahun ini adalah tahun terburuk untukku. Di kamarku, aku menulis apa saja yang ingin aku lakukan di tahun ini pada secarik kertas. Aku menulis :1. Aku harus membuat dadaku lebih besar dari para gadis hama itu;2. Aku harus lebih imut dari para gadis hama itu;3. Aku harus membuat Danny-kun tersenyum kepadaku setiap hari;4. Aku harus membuat tubuhku lebih seksi dari para gadis hama itu;5. Aku harus melayani calon suamiku setiap hari;6. Aku harus menghajar para gadis hama;7. Aku harus mencium Danny-kun didepan para gadis hama itu.Itulah daftar yang aku inginkan untuk tahun ini. Lalu setelah aku selesai menulisnya, aku keluar dari kamarku untuk belanja makan malam. Namun ada sesosok gadis misterius memasuki kamarku yang tidak aku kunci, karena aku hanya pergi sebentar saja. Dia melihat daftar yang aku inginkan, lalu ia memotretnya dengan smartphone miliknya. Lalu ia pun keluar dari kamarku dan menemui ketiga sosok gadis yang lain
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, Hope Peak's Academy selalu mengadakan ujian untuk kenaikan kelas. Aku dan teman-teman sekelasku seperti biasa, merasa gugup ketika melakukan ujian tersebut."Aku gugup sekali..," ucap Mihoshi dengan gemetar."Tenang saja, ujiannya sama seperti tahun lalu kok..," ucap Canis untuk menenangkan Mihoshi."Kalau aku, aku sangat percaya diri..," ucapku sambil tersenyum."Kamu hebat sekali, Kanaya-san..," ucap Ramaru dengan kagum."Tapi tahun ini sepertinya suram sekali..," ucapku."Mengapa kamu berkata begitu, Kanaya-san?" tanya Mizuno."Karena aku tidak melihat Danny-kun lagi disini..," jawabku dengan bersedih hati."Danny senpai kan sudah lulus tahun lalu..," ucap Nala."Aku tahu ... hanya saja, sepi rasanya..," ucapku sambil menghela nafas.Aku melihat murid-murid lain, namun kali ini yang aku lihat adalah Nozomi dan Mimi. Aku langsung saja membuang muka ke arah lain dikarenakan aku tidak ingin melihat mereka. Setelah beberapa orang selesai melakukan uji