Share

simpati

"Tante yang tenang ya? Mey pasti baik-baik saja," ucap Almira mencoba menenangkan Vivian yang sedari tadi menangis di dalam mobil.

"Tante takut, Ra. Mey itu anak satu-satunya Tante. Mana Ayahnya lagi dinas lagi. Tante khawatir kalau…."

"Nggak usah khawatir. Tante berdoa saja semoga semuanya baik-baik saja dan keadaan Mey juga tidak parah."

Almira sengaja mengendarai mobil Vivian dengan kecepatan tinggi agar mereka bisa segera sampai di rumah sakit. Lima Belas menit kemudian, keduanya sampai dan gegas turun untuk menuju ruang Meysila dirawat.

"Sayang," panggil Vivian kala baru masuk dan melihat Meysila yang terbaring dengan selang infus dan banyak perban di tubuhnya. "Kenapa bisa begini?" isak Vivian melihat Meysila yang hanya tersenyum melihat bundanya datang.

"Lagi apes, Bun." Meysila hanya meyakinkan Vivian jika keadaannya tidak begitu parah.

"Kok bisa, Mey? Ngantuk? Atau …?" tanya Almira.

"Aku dibegal. Untung ada Lyan lewat dan dia nolongin aku," jawab Meysila santai seperti tak te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status