Share

peluang besar

Pagiku sudah begitu sempurna dengan mentari yang bersinar cerah dan senyum ceria anak-anak. Kami menikmati hidangan sarapan sambil berbagi cerita hingga Mas Yadi bergabung di meja kami.

Anak-anak menyapa ayahnya, melabuhkan pelukan dan kecupan manja di pipi lalu berpamitan pergi. Tinggallah aku dan dia di meja dala kebisuan.

"Lakukan saja apa yang menurutmu benar tentang kedua anak ini," ujarnya.

"Memangnya apa yang menurutmu benar, sebagai ayah tirinya kau akan mengantar mereka ke dinas sosial atau panti asuhan?"

"Sepertinya itu akan merusak citraku di mata Kartika," ujarnya sambil mengesap kopinya.

"Jangan merusak pagiku dengan menyebut nama gundikmu, aku bisa geram," gumamku.

"Lakukan apa yang melegakan hatimu kalo begitu, Sakinah, aku akan menurut."

"Aku yakin kau pasti punya modus dengan ini, lagipula siapa yang peduli bagaimana penilaian Kartika padamu," desisku sambil menyuapkan makanan ke mulut.

"Aku hanya ingin kau bahagia," jawabnya.

Aku tertawa kecil mendengarnya. Apa? Ingi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
kan sy bilang apa thor, keren ceritanya.
goodnovel comment avatar
gmf macrofun
asli keren ini seh,,, semangat trs thor
goodnovel comment avatar
Nieniebocil
suka banget ceritanya, cinta, dendam, belas kasihan dan perjuangan membela hati sendiri bener2 seru.. keren njir....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status