Share

Ambisi Sumini 2

"Masak apa nik?"

"Astagfirullah, mbak Sumi, kaget aku mbak. Masuk rumah kok nggak ada suaranya sih?"

"Hehe...  iya maaf, habis kamu sibuk sampai gak denger aku masuk. Tadi sudah ketok-ketok malah nggak nyaut, yasudah aku langsung masuk saja."

"Iya mbak, aku kesiangan bangun ini tadi, semalam nemenin Tutik belajar sampai larut malam, sekarang takut sarapannya gak keburu."

"Aku bantuin ya, ini kopi buat bapaknya anak-anak ya? Sejak menikah, kami belum pernah makan dan berbincang, saling bertukar cerita dimeja makan, seperti suami istri pada umumnya Nik."

Ucap Sumini lirih dengan senyum tipis penuh kehampaan, atau tepatnya bicara dengan diri sendiri.

Mendengar penuturan Sumini, muncul rasa iba menyusup dihati Menik, atau justru lebih tepatnya rasa bersalah? Egoiskah dirinya?

Karena memang, bahkan setelah suaminya menikah lagi, pria itu tak pernah sekalipun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status