Share

Part 189. Menyinggung Perasaan

"Nggak tahu, Mi. Semoga baik-baik saja," jawab Arjuna tak semangat. Dari gurat wajahnya, kentara sekali jika Arjuna mengelak hal yang menyangkut dengan Santoso juga kakak-adiknya.

"Coba telpon, Ar!"

"Mi, aku nemui dokter dulu ya. Mau nanya perkembangan mami kesehatan mami udah sampai mana." Shanti terpaksa mengangguk.

Setelah berpamitan dengan Shanti, Arjuna pun pamit dengan Ratna juga Devina.

"Tapi aku juga mau pulang, Mas. Apa nggak sebaiknya besok saja pas dokternya visir pas pagi?"

"Benar kata Ratna, Ar. Sudah malam, kasian Devina belum bisa istirahat."

"Okelah, tapi nggak apa-apa kan aku nggak bisa antar?"

"Nggak masalah, Mas. Bukannya kata kamu sudah ada polisi yang ngawal aku."

Di kantor polisi sana, Mulyadi duduk di depan meja petugas yang sudah siap mengintrogasinya. Mulyadi di interogasi secara terpisah dengan seluruh bodyguard-nya.

Polisi yang bertugas, sudah mempersiapkan beberapa pertanyaan. Kali ini masih seputaran ancaman yang dilakukan Mulyadi pada Shanti. Sampai saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status