Share

36. Kenangan dan Mimpi Buruk

”Aku meragukan itu, seriusly,” sanggah Will.

Hanna mengerucutkan bibirnya dan menatap Will dengan sinis. Pria ini sangat menjengkelkan, batin Hanna. Tak ingin menghabiskan tenaganya berdebat dengan Will, Hanna segera masuk ke dalam mobil. Sedangkan Will mengernyitkan dahi, ia tampak heran dengan sikap Hanna. Aneh, biasanya ia sangat berisik.

Dan Will mengemudikan mobilnya menuju jalan pulang. Selama di perjalanan, Hanna hanya diam saja. Will mencuri-curi pandang dengan Hanna. Ia merasa canggung tidak terbiasa dengan diamnya Hanna, lalu Will membuka percakapan.

”Hmm, kau sudah makan?”

Hanna melirik dan kemudian membuang mukanya keluar jendela, tetap tidak bersuara.

”Kau tahu, mengenai siang tadi— aku t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status