Share

Bab 226 - Perubahan Theo

Air mata mengalir deras di pipi Theo, setiap tetesnya menggambarkan kerinduan yang tak terucap. Jeni, dengan raut wajah yang bingung dan khawatir, mendekatinya. "Kak Theo, kenapa Kakak menangis?" suaranya lembut namun penuh kegelisahan.

Theo, dengan mata yang masih berkaca-kaca, menarik Jeni ke dalam pelukannya. Tubuhnya bergetar saat ia mencoba menahan isak tangisnya yang semakin menjadi-jadi. Rasa rindu yang selama ini terpendam kini meledak bagai air bah.

Setelah beberapa saat, Theo menarik napas dalam-dalam dan mengusap air matanya. Senyum tipis menghiasi wajahnya yang sebelumnya tampak murung. "Aku tidak apa-apa kok. Ayo masuk," katanya sambil menggenggam tangan Jeni.

Namun, langkah mereka terhenti ketika suara merdu namun dingin menyapa telinganya. "Hei, kamu tahu ini ilusi kan?" Theo membeku sejenak, lalu perlahan menoleh ke arah suara itu.

Di sampingnya, seorang wanita remaja dengan rambut pendek yang tergerai anggun dan wajah cantik yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status