Nau Sang hanya diam melihat Pangeran Fua yang terlihat kesal dan marah, Nau Sang tidak bisa menjelaskan kenapa dirinya membunuh Raja Yub walau sudah berhasil menangkap Pangeran Yai."Sekarang apa yang harus aku katakan pada ayah Raja," ucap Pangeran Fua."Kenapa Pangeran Fua yang kebingungan, aku yang membunuhnya aku juga yang akan menjelaskan ke Raja Tandua, lagipula tanpa aku apa Pangeran bisa menghadapi seribu pasukan yang dibawa Raja Yubal," sahut Nau Sang kesal karena Pangeran Fua seperti menyalahkannya.Tanpa menungggu jawaban Pangeran Fua Nau Sang bergegas pergi ke tenda tempat Pangeran Yai di tahan, Nau Sang ingin mengatakan sesuatu sekaligus memberinya peringatan.Nau Sang yang tiba di tenda tempat Pangeran Yai di tahan langsung duduk di depannya, Nau Sang menatap Pangeran Yai yang kaki dan tangannya sedang diikat."Aku rasa kamu pasti sudah mendengar kalau aku sudah membunuh ayah mu," ucap Nau Sang."Tentu saja aku sudah mendengarnya dan aku sama sekali tidak peduli," sahut
Nau Sang pergi ke markas masih terlihat kesal di wajahnya, setibanya di sana Nau Sang bisa melihat cukup banyak prajuritnya yang terluka dan mereka yang terluka semua di bawah arahan Hima dan Yu.Hima dan Yu bergegas menghampiri Nau Sang karena mereka sadar dengan kesalahan mereka yang kurang memperhatikan para prajurit mereka, keduanya sudah siap menerima hukuman karena membiarkan prajurit mereka terluka ."Maafkan kami ketua," ucap keduanya sambil berlutut."Kenapa kalian meminta maaf?" Tanya Nau Sang."Kami meminta maaf karena banyak prajurit yang terluka," sahut keduanya kembali serentak."Kami lalai dan tidak memperhitungkan semuanya," ucap Hima."Seorang prajurit terluka dan bahkan mati sudah biasa, Kalian tidak perlu merasa bersalah hanya karena itu, aku datang hanya untuk melihat keadaan kalian semua saja," sahut Nau Sang."Yang terluka berikan mereka semua pil penyembuh," sambung Nau Sang."Kalian juga boleh beristirahat latihan selama berapa hari," ucap Nau Sang lagi."Terim
Tak tak tak.Setelah tidur selama 1 hari penuh Nau Sang bisa merasakan tubuhnya merasa jauh lebih segar, tulang tulangnya bahkan bunyi semakin membuat tubuhnya menjadi ringan.Hari ini tidak ada latihan para prajuritnya, menghabiskan waktu di rumah bukan seperti jati dirinya Nau Sang berpikir apa yang harus dilakukannya untuk saat ini."Ahhhhh, aku tidak ingin hanya diam di rumah," ucap Nau Sang."Bukankah kamu yang meminta beristirahat selama beberapa hari, Tentu saja tidak ada kerjaan yang kamu kerjakan untuk saat ini," sahut Aru."Aku memang tidak ingin melakukan pekerjaan untuk saat ini, tapi hanya berdiam diri sangat membosankan," ucap Nau Sang."Tunggu, aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan," sambung Nau Sang yang langsung bangkit berdiri.Nau Sanhg bergegas menghilang berpindah tempat ke markas Jenderal Yutang, Nau Sang penasaran apa yang dilakukan Jenderal Yutang dan misi seperti apa yang saat ini.Setibanya Nau Sang di sana markas Jenderal Yutang terlihat lebih sepi darip
Perkataan Nau Sang sama sekali tidak membantu rasa penasaran Jenderal Yutang, walau begitu jenderal Yutang memilih mempercayai perkataannya, Jenderal Yutang langsung pergi ke arah rumah besar yang di maksud oleh Nau Sang dan rumah itu berada cukup jauh darinya saat ini.Nau Sang bergegas menyusul jenderal Yutang yang sudah pergi lebih dulu menggunakan kudanya, Setibanya di sana seperti yang sudah dikatakan oleh Nau Sang tidak ada satupun Demon dan para Demon juga menghindari keduanya sepanjang jalan.Jenderal Yutang langsung turun dari kudanya dan memperhatikan rumah yang lebih besar dari rumah lainnya itu, di rumah itu sendiri tidak terlihat sesuatu yang berbeda tapi kenapa tidak ada orang yang mengelilinginya pikir jenderal Yutang."Jadi apa yang harus kita lakukan agar para Demon pergi?" tanya Jenderal Yutang."Tentu saja menghancurkan penghuni rumah ini yang membuat perjanjian dengan para Demon, karena misi ini adalah misi Jenderal Yutang tentu saja aku tidak akan ikut campur," uc
Dua hari beristirahat di rumah membuat Nau Sang merasa tubuhnya kembali bersemangat, Nau Sang merentangkan tangannya untuk menggerakkan otot-otot tulangnya yang terdiam selama 2 hari, selama dua hari itu Nau Sang tidak melakukan apapun itu yang membuatnya merasa tubuhnya lebih ringan dari hari sebelumnya."Kamu benar benar beristirahat total padahal biasanya kamu tidak betah beristirahat di rumah walau hanya satu hari," ucap Aru."Perjalanan kali ini cukup melelahkan bagi ku," sahut Nau Sang."Setelah beristirahar apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu akan langsung melatih prajurit mu lagi?" tanya Aru."Tidak, Sudah Seharusnya aku memberitahu siapa yang akan menjadi musuh di peperangan besar nanti Raja Tandua Pangeran Fua bahkan Jenderal Yutang harus segera mengetahuinya Sebelum terlambat," ucap Nau Sang.Sesampainya di istana seperti sengaja sudah ditunggu Nau Sang melihat Jenderal Yutang yang berdiri di depan gerbang, tidak jauh dari Jenderal Yutang Pangeran fua juga berjala
Jenderal Yutamg yang kembali ke kediamannya Mulai mengumpulkan semua berkas-berkasnya, Jenderal Yutang ingin sesegera mungkin mengembalikannya ke Raja Tanduq dan memberitahu tentang kemundurannya menjadi jenderal perang, posisi Jenderal perang itu lebih pantas diteruskan oleh seseorang yang sangat peduli pada kerajaan Tarum, orang yang bisa mengatasi segalanya termasuk Demon.Sehari setelahnya mengumpulkan semua berkas-berkasnya Jenderal Yutang sudah siap untuk mengembalikan semua berkas-berkas itu, tidak ingin membuang waktu Jenderal Yutang bergegas pergi ke istana kerajaan.Di aula istana kerajaan semua menteri hadir seperti biasa, Pangeran Fua dan Putri Fu bahkan juga hadir untuk membahas peperangan yang dikatakan oleh Nau Sang sebelumnya dan hanya Nau Sang yang tidak hadir."Jika wakil Jenderal Nau Sang yang sudah mengatakannya Aku akan langsung mempercayainya," ucap menteri Cian."Padahal sebelumnya menteri Cian selalu menentang wakil jenderal Nau Sang, sekarang kenapa menteri Ci
Mendengar perkataan Nau Sang tiba-tiba saja merasa sedikit menyesal sudah menyerahkan begitu saja posisinya, andai dirinya tahu Nau Sang melakukan semua ini karena ada dendam mungkin dirinya tidak akan melakukan sampai sejauh ini."Haaaaaah," jenderal Yutang menarik nafas panjang mendengar perkataan Nau Sang Walau memiliki sedikit penyesalan tidak tahu kalau Nau Sang memiliki dendam tersendiri Jenderal Yutang juga berpikir semua sudah terlanjur, Jenderal Yutang yakin Nau Sang pasti tidak akan menghancurkan kerajaan Tarum karena yang dilakukannya semata untuk kerajaan Tarum itu sendiri."Aku tidak perlu ragu, dia pasti akan melakukan semua yang terbaik untuk kerajaan," ucap Jenderal Yutang."Ahhhh, dari pada memikirkan itu lebih baik aku menyiapkan saja yang lainnya, setelah ini akan penyerahan posisi lalu ada pesta kemunduran ku dan pesta pengangkatan Nau Sang, aku akan sibuk," sambung Jenderal Yutang yang berbicara sendiri.Di tempat lain Nau Sang yang berjalan pergi tersenyum puas
"Tetap tidak bisa, aku tidak menyangkal permintaan seperti itu yang pangeran inginkan," ucap Jenderal Yutang dengan cepat.Pangeran Fua menarik nafas panjang dan bersiap memberitahu semua Kenapa dirinya melakukan semua itu, sebenarnya Pangeran Fua masih belum bisa menerima kalau Nau Sang Yang baru menjabat sebagai wakil jenderal beralih menjadi jenderal dengan cepat."Bukankah dari sebelumnya Jenderal Yutang tidak pernah menang darinya, hal ini mungkin saja jenderal tak bisa menang dan itu akan menjadikan kenangan tersendiri yang pantas untuk dibanggakan," ucap Pangeran Fua mencoba meyakinkan Jenderal Yutng."Pertandingan ini juga tidak akan melibatkan pedang," sambung Pangeran Fua."Aku benar benar berharap pada jenderal Yutang," ucap Pangeran Fua lagi."Kalau begitu Katakan padaku pertandingan seperti apa yang aku akan lakukan dengannya?" Tanya Jenderal Yutang."Pertandingan yang paling Jenderal Yutang sukai, pertandingan siapa yang paling kuat minum arak," ucap Pangeran Fua."Bukan