“Allen ….” Sienna kembali bergumam.Bibir gadis itu tampak bergetar pelan. Sepasang netra zamrudnya mulai berair ketika ingatannya membawanya menjelajah ke masa silam dua tahun lalu.Pria itu—Allen Clark—pernah menggoreskan kenangan manis, tetapi juga meninggalkan kekecewaan yang sangat mendalam di dalam kehidupannya dulu.Tanpa sadar Sienna melangkah dengan cepat untuk menghampiri pria itu. Sayangnya, sebelum Sienna berhasil memastikan penglihatannya, pria itu telah masuk ke dalam mobilnya dan menghilang dengan cepat dari pandangannya bersama kendaraan yang dikemudikannya.Sienna hanya dapat melihat bagian belakang pria itu karena kebetulan mobil yang dikemudikan pria itu memiliki atap yang terbuka. Selain itu, Sienna juga sangat terkejut dengan kehadiran sosok seorang wanita yang duduk di samping pria itu.Kedua kepalan tangan Sienna mengetat. Ia berusaha menahan gemuruh di dalam dadanya yang sedang berkecamuk hebat.‘Tapi, apa benar itu Allen?’ batin Sienna yang masih merasa ragu.
“Ck, jangan membuatku muntah. Siapa juga yang menyayanginya,” gerutu Sienna dengan muka seolah ingin memuntahkan makanan di dalam perutnya.“Hati-hati lho kalau bicara. Kamu tidak takut kualat nanti?” timpal Anna. Gadis itu memasang mimik wajah serius saat memperingatkan sahabatnya tersebut.Namun, Sienna berdecih malas. “Memang kenyataan kok. Mana mungkin aku menyayangi Zombi Kutub yang sombong itu,” cetusnya.“Bagaimana kalau nanti kamu benaran sayang sama dia?” ledek Anna seraya tertawa kecil.Selama tiga bulan ini Anna sudah puas mendengar celotehan dan makian Sienna tentang Lucas Morgan sehingga ia berpikir jika tidak ada lagi orang yang dapat membuat suasana hati seorang Sienna Sherwood menjadi berantakan seperti ini!“Hush! Mana mungkin aku sayang sama dia. Amit-amit!” timpal Sienna seraya mengedikkan bahunya dan memasang wajah jijik.Namun, Anna malah tertawa terbahak-bahak dan membuat suasana hati Sienna menjadi semakin bertambah buruk. Padahal tadi Sienna ingin meminta penda
“Kamu ingin aku meminta semua akses perusahaan darinya?” tanya Sienna memastikan maksud dari sahabatnya tersebut.Anna mengangguk antusias. “Bukankah itu ide bagus?”“Ide buruk, An,” sahut Sienna yang telah menatap sahabatnya itu dengan malas.Mana mungkin ia bisa mengendalikan Lucas. Apalagi meminta akses perusahaan dari pria itu. Bisa-bisa pria itu langsung melemparnya keluar dari gedung!“Kenapa? Kamu takut dengannya?” ledek Anna seraya terkekeh geli.Sienna berdecak malas. “Kamu tahu sendiri kan Zombi Kutub itu seperti apa? Kamu mau aku mengantarkan nyawaku dengan meminta semua akses perusahaan darinya? Kamu pikir dia bodoh?” celetuknya.Tawa Anna terhenti sejenak. “Kamu benar juga. Dia terlalu sulit ditaklukkan,” gumamnya.Anna melirik Sienna kembali. “Tapi, tidak ada salahnya kalau kamu mencobanya. Aku rasa dia punya rasa padamu,” godanya seraya tersenyum nakal.Sienna berdecih. “Kecuali dia memang sudah gila dan bodoh,” imbuhnya yang membuat tawa Anna kembali terlepas.“Sia-sia
‘Tidak mungkin kan dia mau menciumku di sini?’ terka Sienna di dalam hati atas tindakan yang dilakukan Lucas saat ini.Gadis itu kembali teringat dengan ciuman yang mereka lakukan tadi pagi. Ia akui ciuman Lucas tidak buruk, tetapi bukan berarti ia akan diam saja membiarkan atasannya itu bertindak sewenang-wenang terhadap dirinya.Apalagi Sienna belum memberikan jawaban apa pun terhadap persyaratan yang ditawarkan pria itu padanya. Tidak seharusnya Lucas memainkan perannya tanpa persetujuannya lagi.“Ehm ... Direktur Morgan—"Ucapan Sienna terhenti sejenak karena wajah Lucas semakin mendekat ke arahnya. Napas gadis itu terasa semakin berat. Kedua pipinya juga terasa panas.Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, Sienna pun berniat untuk menghentikan hal tersebut dengan mendorong dada pria itu dengan kedua telapak tangannya.Namun, sebelum Sienna melakukannya, tiba-tiba saja Lucas mengambil sapu tangan dari saku jasnya dan menyapu sudut bibir Sienna!Bibir gadis itu terbuka syok ata
“Wah, Anda sudah membuat rancangan baru lagi." Sienna berpura-pura memasang wajah takjub untuk menyenangkan hati Nicole, lalu ia lanjut berkata, "Pasti kali ini akan populer seperti yang kemarin."Wajah Nicole berseri-seri mendengar pujian tersebut. Ia tidak tahu, padahal kalau Sienna bisa, ingin sekali ia memuntahkan sisa makanan di perutnya ke wajah gadis itu! “Tentu saja. Saya membuatnya dengan sepenuh hati. Pastinya harus memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi Luminous,” sahut Nicole seraya mengibaskan surainya ke belakang dengan angkuh. Sienna hanya bisa menahan diri untuk tidak memaki wanita itu. ‘Dasar pencuri! Masih saja dia berani bersikap sombong di sini!’ geramnya di dalam hati. Sienna pernah melihat sketsa kasar dari produk Luminous sebelumnya yang digambarkan oleh Nicole dan semua detail serta keterangan yang dibuat wanita itu benar-benar mirip sekali dengan yang dibuat olehnya. Tentu saja Sienna juga pernah bertanya kepada wanita itu mengenai inspirasi yang di
“Apa? Syarat lagi?” celetuk Sienna dengan netra yang terbelalak lebar.Melihat reaksi gadis itu, Lucas hanya tersenyum tipis. Ia sudah menduga sekretarisnya itu akan terkejut dengan ucapannya tadi.Sebenarnya sejak tadi siang Lucas sudah berpikir untuk menambahkan beberapa syarat lagi kepada sekretarisnya apabila gadis itu setuju menerima persyaratan awalnya. Sungguh berada di luar prediksinya jika Sienna ternyata juga memiliki pemikiran yang sama dengannya.Tiba-tiba saja Lucas merasa penasaran dengan hal yang ingin didiskusikan gadis itu dengannya. Namun, ia tidak menyangka Sienna malah mengajukan protesnya, “Bukankah Anda sudah mengajukan syarat agar saya menjadi kekasih Anda apabila saya ingin diangkat menjadi karyawan tetap? Kenapa sekarang Anda malah menambah syarat lagi?”Lucas tersenyum smirk. “Kenapa? Apa saya tidak boleh melakukannya?” selidiknya dengan tajam.“Bu-bukannya tidak boleh tapi—” Ucapan Sienna terhenti ketika melihat atasannya mengangkat satu alisnya dan menatapn
“Saya bisa menandatangani surat perjanjian untuk tidak membocorkan dokumen desain itu kepada pihak mana pun,” lanjut Sienna.Melihat wajah gadis itu yang tampak begitu gigih ingin meyakinkan dirinya itu membuat Lucas merasa sangat tertarik.‘Tapi, apa ada mata-mata sepolos dia? Apa ini hanya jebakan saja atau aku saja yang berpikir terlalu jauh?’ batin pria itu mulai merasa bimbang.'Sepertinya tidak ada salahnya kalau aku membiarkannya melakukan hal yang ingin dilakukannya dulu sambil memantaunya lebih jauh,' putus Lucas di dalam hati.Apalagi Lucas juga memiliki hal penting yang harus diselidikinya dari gadis itu. Ia tidak bisa membiarkan gadis itu pergi begitu saja sebelum ia mendapatkan jawaban yang sebenarnya.‘Setidaknya kalau dia memang mata-mata, lebih baik aku memergokinya langsung dan memberikannya hukuman yang pantas didapatkannya,' batin Lucas pada akhirnya.“Baiklah, Nona Sherwood. Persyaratanmu saya terima asalkan kamu memenuhi semua persyaratanku tanpa terkecuali dan ba
“Di-Direktur Morgan, apa maksud Anda 24 jam penuh?” selidik Sienna dengan bingung.Lucas tidak langsung menjawab. Ia memiliki alasan sendiri atas persyaratan yang diajukannya tersebut.Lucas berpikir jika dirinya tidak boleh lengah terhadap gadis itu sehingga ia memutuskan untuk berada lebih dekat dengannya agar Sienna tidak berkutik dan melakukan hal yang merugikan dirinya dan perusahaan.Tempat teraman adalah berada di dekat musuh. Kalimat bijak inilah yang memenuhi benak Lucas saat ini.Pria itu ingin menemukan jawaban atas kecurigaannya terhadap gadis itu. Ia yakin tujuan awal Sienna masuk ke Luminous bukan hanya sesederhana ingin memenuhi wawasan dan pengalaman saja ataupun untuk mencari nafkah. Dugaannya yang menganggap Sienna sebagai mata-mata sangatlah besar.Meskipun ia tidak memiliki bukti, tetapi ia perlu sedikit lebih waspada. Selain itu, memanfaatkan Sienna untuk menjadi kekasih palsunya adalah hukuman kecil yang diberikannya untuk gadis itu karena sudah merahasiakan sesu