Davin mengerahkan tenaga dalam yang dia miliki untuk melindungi tubuhnya, khususnya di bagian punggung, karena dia harus menjadi tameng bagi Xiaoyu yang sedang dia peluk dan juga bagi dua pengawalnya di depan, A Hua dan Melvin yang sedang berlarian dengan komando dari Davin yang mendapatkan bisikan dari Xiaoyu.Saat ini, yang dipikirkan oleh Davin hanyalah menyelamatkan Xiaoyu, karena itu dia benar-benar mendekap tubuh Xiaoyu erat-erat dengan posisi saling berpelukan dia melakukan itu sambil berlari, sesuatu yang harus dilakukan Davin untuk keselamatan Xiaoyu tapi perasaan Davin benar-benar berbeda dengan Apa yang dirasakan oleh Xiaoyu saat ini.Saat ini, dengan keadaan berpelukan erat seperti ini, Xiaoyu sangat menikmatinya, Xiaoyu pikir Davin mulai menaruh hati kepadanya, hati Xiaoyu sangat senang, Xiaomi merasa impian selama hidupnya tercapai, yaitu berpelukan dengan Davin. karena impian Xiaoyu sejak dia masih remaja, bukanlah memiliki kekayaan melimpah, bukanlah menjadi nyonya mud
"Akan aku kirimkan lokasi mereka ke handphone tuan muda. Posisi dimana mereka akan berkumpul," jawab Melvin sambil mulai menekan-nekan sesuatu di handphonenya."Tapi, musuh di luar kan banyak dan sangat berbahaya, Davin," kata Xiaoyu khawatir sambil memegang tangan Davin."Tidak apa-apa. Aku bisa kok. Aku harus menolong para pengawalku, apalagi ada yang terluka di antara mereka.""Tapi, kamu tidak perlu melakukan itu, lagipula, itu kan resiko mereka sebagai pengawal. Saat ini, kita sudah berada di tempat yang bagus, tempat yang aman, seharusnya kamu jangan keluar, jangan membahayakan dirimu.""Tidak, Xiaomi. Selama aku bisa, aku harus melindungi para pengawalku itu, karena bagiku, mereka bukan cuma pengawalku, tapi, mereka adalah keluargaku. Lagian ada dua pengawalmu yang ikut berada di sana, bisa saja dua pengawalmu itu yang terluka, iya kan?" kata Davin mencoba meyakinkan Xiaoyu."Biar aja. Kalaupun dua pengawalku itu memang terluka seperti yang kamu bilang tadi, maka itu adalah re
"Cuma apa?" tanya Davin."Ini Chan Lung dan Wen Jao terluka, tuan muda karena serangan para penyerang tadi, kami sudah menelepon ambulans dan ambulansnya sudah menuju ke sini, jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang, tuan muda?" tanya Wilson."Kalian tunggu disini sampai ambulans datang, aku akan keluar lagi untuk membasmi para penyerang itu agar mereka tidak menyerang kalian lagi, apa kalian ada ide dimana para penyerang itu?" tanya Davin kepada Wilson."Mereka ada di rumah, di depan sana, tuan muda. Barusan mereka saling tembak dengan kita, kemudian, di pihak mereka, ada yang tertembak di antara mereka karena itu, mereka segera mundur ke sana dan bersembunyi di rumah itu," kata Wilson sambil menunjuk-nunjuk ke arah depan ke arah sebuah rumah."Oke. Aku mengerti. Ingat, kalian harus menjaga teman-teman kalian yang terluka, nanti aku kan kembali tapi, telepon aku kalau ada apa-apa, oke?" Davin mengangguk ke arah Wilson, Wilson tidak berkata-kata apa-apa, Wilson juga tidak mencoba u
Sepersekian detik sebelum peluru itu mengenai Davin, Davin langsung menghindar sehingga peluru itu hanya mengenai dinding sebuah toko. Saat ini, Davin sedang berada di dekat sebuah toko, dengan cepat Davin langsung mengambil senjata api genggam dari balik bajunya dan menembak ke arah kegelapan sana, ke arah orang yang tadi menembaknya.Terdengar jeritan kematian dari tempat yang ditembak Davin itu, disusul dengan bunyi sebuah benda jatuh yang menandakan kalau Davin sudah berhasil menembak musuhnya yang tadi sempat berusaha menembak Davin secara membokong itu.Setelah itu, Davin menunggu, karena Davin merasakan ada beberapa pergerakan dari beberapa arah, posisi yang lain dari orang yang membokong dia tadi, tapi selama pergerakan itu tidak menembak Davin, Davin tidak akan menembak mereka duluan karena Davin takut kalau dia akan menembak warga yang ada di sekitar sini.Davin tidak berusaha untuk mencari tempat bersembunyi, Davin memang ingin melakukan konfrontasi langsung dengan para pem
Saat ini, Davin mendapatkan sebuah ide untuk menghadapi musuhnya yaitu sebuah ide senjata makan tuan untuk menghadapi para pemimpin Smith Grup yang memasukkan Davin dan pemimpin tiga grup perusahaan lainnya di dalam daftar incaran para pembunuh bayaran, Davin segera menelepon Melvin untuk memulai idenya itu."Iya, tuan muda?" tanya Melvin di ujung telepon."Kalian baik-baik saja kan di situ?""Iya, tuan muda, kami baik-baik saja. Saat ini, kami sudah berada di lantai 13, Nyonya Muda Xiaoyu telah berada di kamarnya, sementara aku dan A Hua menjaga di depan kamar Nyonya Muda Xiaoyu.”"Bagus. Sekarang, aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku.""Apa itu, tuan muda? "tanya Melvin bersemangat."Begini, kamu cari foto dan profil dari para pemimpin utama Smith Group terutama Howard Livingston. Kemudian, kamu sebarkan profil mereka di Deep Web beserta sayembara yang akan aku buat.""Sayembara apa, tuan muda?" tanya Melvin."Begini, Aku akan membalas sayembara yang dilakukan mereka atasku. Ja
Davin mendengarkan dengan seksama dan akhirnya dia menemukan sesuatu yang mencurigakan, yaitu tanda-tanda seorang sniper di atas sana, karena itu Davin menyuruh mobil ambulans untuk segera pergi dari tempat itu dan menyuruh para pengawalnya untuk kembali masuk ke dalam karena Davin ingin menghadapi seorang sniper yang nampaknya sedang mengincarnya itu.Dan benar saja,tepat setelah para pengawalnya kembali masuk ke dalam rumah tempat mereka berlindung sebelumnya, tiba-tiba Davin mendengar desingan suara peluru yang sangat cepat menuju ke arah dirinya, Davin segera melompat ke belakang dengan kecepatan tinggi sehingga peluru dari sniper itu tidak berhasil mengenai dirinya, Davin sempat merasakan panasnya peluru itu yang hampir mengenai dirinya untung saja Davin berhasil menghindar dari tembakan itu.Sesudah itu, Davin langsung naik ke atas gedung tempat sniper itu berada yang dia tuju adalah lantai tempat sniper itu beraksi, sang sniper sudah kehilangan buruannya karena Davin naik di ge
Beberapa saat kemudian, Davin sudah tiba di sebuah gedung yang terlihat dari luar, gedung ini tidak terlihat terlalu menyolok, gedung ini tidak berada di pusat kota atau Downtown New York, gedung ini hanya berada di pinggiran kota New York dan gedung ini tidak terlalu tinggi, hanya sekitar sepuluh lantai, tapi karena Davin sudah diberitahu oleh Boris kalau tempat rahasia dari Smith group itu memang merupakan tempat yang tidak terlihat mewah dari luar tapi di dalamnya, khususnya di ruang bawah tanah, tempatnya sangat mewah.Setelah melihat-lihat beberapa saat dan melihat ada beberapa penjaga di luar Dandi sekitar pintu utama, Davin yang tidak ingin tampil menyolok itu, kemudian berputar menuju ke belakang karena Davin ingin naik lewat belakang agar supaya masuknya Davin nanti, tidak akan membuat kecurigaan.Setelah berada di belakang gedung, Davin langsung naik dengan cara merayap ke atas hingga sampai di lantai delapan, di situ ada jendela kaca yang bisa Davin buka dan dengan tenaga d
Davin mundur-mundur ke belakang hingga akhirnya dia sampai di sebuah pintu yang ada gambar permatanya. Davin teringat dengan cerita Boris kalau dia dan beberapa orang konglomerat lainnya saat dulu berada di gedung ini, pernah diajak masuk oleh pimpinan Smith Group lewat pintu yang bergambar permata.Dari pintu bergambar Permata itu, Boris saat itu dibawa ke sebuah pintu lift yang juga bergambar Permata dan lift itu tidak menuju ke arah atas tapi khusus menuju ke arah bawah menuju ke ruang bawah tanah milik Smith Group, tempat Smith Group menaruh harta tunai mereka, harta terakhir mereka dengan jumlah miliaran dolar yang kebanyakan berbentuk emas, sisanya berbentuk uang tunai dalam dolar Amerika dan permata dalam jumlah kecil.Saat itu, Boris yang cukup dipercaya oleh Smith Group dan menjadi mitra dagang Smith Group di beberapa negara di Eropa Timur Itu, dipercaya oleh pimpinan grup untuk turun ke bawah dan melihat-lihat aset berbentuk uang dan emas batangan milik Smith Group dan saat