Share

Bab 14

“Itu sih gampang Bu. Aku bisa memberikan Mas Syahdan obat tidur juga. Agar dia tidak gampang terbangun saat melihat keributan di luar rumah.” Nafasku tercekat. Jadi, mereka akan tetap melaksanakan rencana itu sesuai dengan yang sudah di tentukan?

“Ya sudah deh. Kamu atur aja gimana baiknya. Ibu nggak mau sampai rencana kita untuk menyingkrkan Harum jadi gagal hanya karena hal ini. Gimana uang yang di berikan Syahdan? Banyak atau nggak?” Ibu mertua sudah mengalihkan percakapan. Membuat aku tidak menutup telinga Melati lagi.

“Tante Yara dan Nenek kok jahat banget sama Ibu, sih?” Bisik Melati dengan mata yang sudah berembun karena hendak menangis.

“Ssstt… Jangan menangis ya sayang. Ibu nggak akan kenapa-napa karena sudah di bantu sama Melati. Yuk ikut Ibu ke belakang.” Terpaksa aku mengajak Melati pergi padahal makan siang kami belum habis.

Di teras belakang, Melati mengajakku untuk pergi ke rumah Papa dan Mama secepat mungkin agar tidak di jebak oleh Ibu mertua dan Yara. Bahkan Melati j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status