Wilson juga berhenti memancing emosi ketiga putra keluarga Tanjaya. Karena “adik iparnya” sudah membantunya bicara, dia pun tidak meneruskan topik tersebut, melainkan berkata dengan tenang, “Pak Michael benar, kali ini chip di dalam tubuh Kevin telah diprogram untuk jarak jauh.”“Semakin jauh Kevin berada dari Keanu, semakin besar pengaruh chip di dalam tubuhnya. Semakin dekat dia dengan Keanu, kondisinya akan lebih baik sedikit. Tapi mereka juga nggak bisa dibiarkan tinggal di ruangan yang sama. Kalau nggak, aku takut Kevin nggak akan bisa menahan kebenciannya sendiri dan langsung membunuh Keanu.”“Nggak masalah kalau Keanu mati, tapi metode pengoperasian chip masih berada di tangannya.” Mata Wilson memancarkan kebencian yang kuat, “Jadi, aku mau nggak mau harus biarkan dia tetap hidup dan Kevin harus menderita dulu. Tunggu sampai aku temukan solusi untuk masalah ini.”Semua orang spontan terdiam. Eddy mengatupkan bibirnya. Sesaat kemudian, dia baru berkata dengan suara tercekat, “Sej
Namun, orang-orang yang ada di sana bukanlah orang suci. Keyakinan yang selalu mereka junjung tinggi yaitu, darah dibalas dengan darah!“Kita harus cepat, sekarang juga kita boleh ambil tindakan.” Eddy mengancing lengan bajunya dengan gerakan yang elegan. Namun, sorot matanya penuh dengan niat membunuh saat berkata, “Orang kami akan beraksi dengan kekuatan penuh dan menggali dari dalam kegelapan. Perusahaan di seluruh dunia yang di bawah naungan Tanjaya Group juga akan mengalokasikan sebagian dari kekuatan mereka untuk menyelidiki dari aspek bisnis dan politik. Kita pasti bisa temukan dalang di balik masalah ini.”“Untuk modifikasi chip serahkan saja padaku. Laboratorium aku sudah lama nggak melakukan kegiatan besar. Aku sangat menantikannya.” Sorot mata Darren juga penuh dengan kesuraman.Sedangkan Michael lebih sederhana, “Aku langsung tinggal dengan keluarga Orlando,” kata Michael, “berikan aku satu komputer, aku akan gali semuanya.”Setelah Eddy dan adik-adiknya melakukan tugasnya
Di tempat tidur, sosok seorang pria yang familiar bagi Nana sedang tidur, pria itu tidak lain adalah Kevin.Kevin menutup matanya dan tidur dengan tenang. Namun, wajahnya terlihat pucat. Wajah tampan itu terlihat sangat tenang dan penurut saat tertidur. Kedua kaki dan tangannya terbentang, diikat dengan kain sutra di keempat sudut tempat tidurnya.Hati Nana terasa sakit hingga ingin menangis ketika melihat kondisi Kevin. Nana tahu, pasti Kevin sendiri yang meminta dirinya diikat seperti itu. Kevin takut dia akan kehilangan kendali dan melakukan sesuatu yang akan menyakiti orang lain dan dirinya sendiri.Padahal Kevin orang yang selalu arogan. Mana pernah dia bisa menjadi seperti sekarang, terjebak di sini seperti seorang tahanan, dengan tangan dan kaki terikat serta kehilangan seluruh kebebasannya?Selain itu, tidak ada yang tahu sampai kapan Kevin harus bertahan dengan kondisi seperti ini. Hanya dengan memikirkan hal itu, Nana merasa semakin kasihan pada Kevin. Pada saat yang sama, di
“Kalau begitu, demi nama bersih Pak Kevin, aku juga harus suruh adikku keluar.”“Jangan ....”Keduanya saling bertentangan, bahkan hampir bertengkar. Bawahan keluarga Orlando yang berdiri di dekat mereka melihat mereka dengan wajah terheran.Kedua pria itu adalah penguasa di dunia bisnis dan peretas, kini mereka malah terlihat kekanak-kanakan seperti anak SD. Sungguh tidak sanggup melihat kedua pria itu.Di saat kedua pria itu bertengkar semakin parah, pintu ruang bawah tanah tiba-tiba terbuka. Nana keluar dari dalam dan memanggil kakaknya, “Kak Michael, Kevin minta kamu masuk sebentar.”Begitu Nana selesai bicara, dia melihat dua pria sedang bertengkar dengan sengit. Dia spontan tertegun dan berkata, “Kalian ... apa yang kalian lakukan?”Michael segera berdiri tegak dan membusungkan dadanya. Dia mengepalkan tangan dan menempelkan ke mulutnya, lalu berdehem untuk menutupi rasa canggungnya. Kemudian, dia mengangkat alisnya dan berkata, “Kevin sudah bangun? Dia suruh aku masuk?”Wilson y
Sorot mata Michael tajam dan berbahaya, tapi Kevin tetap menatap langsung ke arahnya dengan tenang.Kevin pun menjelaskan dengan tenang, “Maaf, Pak Michael. Aku bukannya sengaja ingin gali rahasia keluarga Tanjaya. Aku hanya pernah cari tahu kejadian di mana Nana hilang saat masih kecil, jadi aku nggak sengaja mengetahui hal itu.”“Begitu tahu Keanu juga pasang chip di dalam tubuhku, aku langsung teringat apa yang terjadi pada Bu Rachel saat itu. Keluarga kita adalah korban, nggak peduli untuk aku sendiri atau untuk mamanya Nana, kita harus melihat gambaran yang lebih luas. Agar nggak ada lagi yang menderita seperti kita di kemudian hari. Jadi, kita harus bersatu untuk memberantas kelompok mafia yang berada di balik semua ini.”Setelah Michael menatap Kevin dengan dingin sejenak, kewaspadaan dan aura permusuhan di matanya berangsur-angsur menghilang.“Kamu bilang kamu sudah lama memperhatikannya, jadi kamu sudah punya petunjuk?” tanya Michael.“Iya.” Kevin berkata langsung pada intinya
Gawat, jangan-jangan Michael marah hingga menjadi gila?!Begitu Nana menoleh ke belakang, matanya bertemu dengan mata licik Kevin yang baring di tempat tidur. Kevin mengedipkan matanya dan berkata, “Bagaimana dengan penampilanku tadi?”Nana menatap pria itu tanpa daya, “Kakakmu bakal benci banget sama kamu.”Pura-pura terlihat kasihan dengan sikap tenang, tidak ingin rugi sendiri, malah membuat orang lain menanggung kerugian untuknya. Mengapa dulu Nana mengira kalau pria ini pria yang jujur?Keduanya mengobrol sebentar, tiba-tiba ekspresi wajah Kevin berubah. Dia tersenyum dan berkata, “Sayang, kamu keluar dulu, ya. Aku capek, mau istirahat sebentar.”“Capek, ya? Ada yang nggak nyaman, nggak?” tanya Nana yang menjadi gugup.“Nggak apa-apa.” Kevin tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, dia tetap berkata dengan tenang, “Dengarkan aku, kamu keluar saja. Kamu lihat bagaimana pertarungan kakakmu dan kakakku, apakah ada yang terluka.”“Oke.” Nana mengangkat tangan dan membelai alis Kevin,
“Gadis kecil, sudah kuduga, kamu pasti akan datang ke sini.”Usai berkata, Keanu tertawa terbahak-bahak. Pada saat luka di tubuhnya tertarik, wajahnya spontan mengerut, terlihat kesakitan. Suara yang serak bagaikan suara iblis itu bergema di ruang bawah tanah yang kosong.Nana menatapnya dengan dingin. Sesaat kemudian, dia baru bertanya, “Sudah cukup kamu tertawa?”“Mana bisa cukup? Aku akan tertawa hingga akhir!” Keanu menatapnya dengan tajam dan berkata sambil tertawa licik, “Kamu sekarang datang cari aku, apakah karena kamu merasa kasihan pada kekasihmu? Asal tahu saja, kalau aku ingin dia hidup, dia akan hidup. Kalau aku ingin mati, dia harus bunuh diri. Sebaiknya kamu mohon padaku, aku akan biarkan dia menikah denganmu. Kalau nggak, hahaha, lihat saja dia mati!”Tangan di bawah lengan baju Nana sudah mengepal erat ketika mendengar kata-kata Keanu. Dia memaksa dirinya untuk tetap tenang. Dia terus berkata pada dirinya sendiri kalau sekarang Kevin sedang diikat. Kevin tidak akan bis
Mata Nana seketika memerah. Dia tidak menyangka akan ada kemungkinan Kevin akan menggigit lidahnya.Penyesalan meluap di dalam hatinya. Dia tidak berani membayangkan apa yang harus dia lakukan jika sesuatu terjadi pada Kevin karena tindakannya barusan.Sesaat kemudian, seseorang mengantarkan handuk. Wilson pun membuka mulut Kevin secara paksa. Di dalam mulut Kevin sudah ada sedikit noda darah.“Kevin, gigit handuknya!” perintah Wilson dengan tegas.Kevin terus meronta, dia tidak bisa mendengar apa pun lagi.“Kevin, Kevin!” Nana menepuk wajah Kevin dengan cemas, mencoba membuat pria itu sadar kembali. “Kevin, dengarkan aku, oke? Buka mulutmu dan gigit handuknya. Jangan takut, ini akan segera berakhir.”Kata-kata Nana ternyata berpengaruh. Meskipun Kevin dalam kondisi tidak sadar, pria itu tetap membuka mulutnya dengan patuh. Wilson segera memanfaatkan situasi ini dan cepat-cepat memasukkan handuk ke dalam mulut Kevin.Nana spontan menghela napas lega, air mata yang tak tertahankan lagi