Para pemimpin dan penerus Lima Keluarga Besar sedang berada di kediaman Virgo untuk membahas tentang kejadian yang terjadi pada desa belakang bukit. Bukan hanya kejadian lenyapnya desa itu saja yang membuat mereka bingung, melainkan tentang alasan para Fla bisa menguasai dan memiliki senjata-senjata anti sihir.Karena pembahasan kali ini mereka bahas dengan cara santai, mereka menggunakan ruang tamu sebagai tempat mereka beradu argumen dan mencoba mendapatkan jawaban terbaik.Sampai pada akhirnya pembicaraan mereka terhenti saat pintu kediaman Virgo terbuka dan ada seorang laki-laki menggunakan hoodie berwarna putih sedang berdiri di ambang pintu sambil menggendong sebuah tas ransel.Para Lima Keluarga Besar yang lainnya kebingungan karena kedatangan laki-laki itu. Pasalnya laki-laki itu adalah Dalfon. Dan dalam pembahasan sekarang, laki-laki itu sama sekali tidak diundang. Kalau pun memang laki-laki itu diundang untuk datang, pasti laki-laki itu akan menolaknya dengan alasan tidak te
Dalfon menatap bulan dari dalam kamarnya. Ia duduk di kursi yang baru saja ia letakkan di depan jendela. Ukuran jendela itu terbilang sangat besar. Jadi Dalfon bisa menatap secara penuh apa yang ada di luar sana.Ia menatap bulan sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan setelah ini. Menurutnya menjadi bagian dari keluarga Virgo adalah sebuah kesalahan. Karena mulai sekarang sedikit saja pergerakannya akan menjadi pusat perhatian. Maka dari itu, ia tidak bisa bergerak sesuka hatinya.Namun semua ini sudah tidak masalah dengannya. Sejak awal ia sudah berjanji pada Michaels untuk menjaga dan membahagiakan Alyssa. Sudah lama sekali, ia mengingkari janji itu dan menganggap janji itu tidak pernah ada. Jadi menurutnya sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki janji itu.Fokus pada Alyssa dan singkirkan seluruh orang yang merusak kebahagian perempuan itu.Masalahnya adalah Fla. Organisasi itu masih ada. Dan jika dibiarkan terus, ada kemungkinan organisasi itu akan menyerang dan me
Dalfon tersenyum kecil saat melihat Rachel sedang melangsungkan beberapa sihir tingkat renda, menengah, dan atas secara bergantian. Memang terbilang baru, namun progres Rachel dalam pelatihan ini cukup bagus. Dalfon sendiri tidak menyangka bahwa akan secepat ini. Jika perkembangan Rachel terus menerus seperti ini, Dalfon yakin tidak akan membutuhkan waktu lama untuk Rachel bisa menggunakan sihir tingkat atas sesuka hatinya. Di tengah-tengah Rachel mencoba menggunakan sihir tingkat atas untuk yang kedua kalinya, Dalfon langsung menggenggam erat tangan kanan Rachel. Membuat lingkaran sihir yang tadinya sudah muncul di hadapan Rachel, langsung menghilang begitu saja. "Sudah cukup untuk hari ini. Kita tidak bisa melanjutkannya. Kapasitas sihirmu sangatlah sedikit sekarang. Jika kamu melanjutkannya maka tubuhmu akan hancur," ujar Dalfon sambil perlahan melepaskan tangan Rachel. "Baiklah," ujar Rachel menuruti perkataan Dalfon. Dalfon dan Rachel pergi ke sebuah gazebo untuk mengambil ha
Dalfon menemani Alyssa berjalan-jalan di alun-alun kota. Ajakan yang terlalu mendadak dan sepertinya tidak ada satu pun ekspresi bahagia di wajah Alyssa, membuat Dalfon merasa bahwa Alyssa mengajaknya ke tempat itu bukan untuk jalan berdua. Firasat Dalfon mengatakan bahwa Alyssa sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Dan sesuatu itu pasti ada hubungannya dengan tempat ini.Dalfon secara diam-diam memperluas jangkauan radar aura miliknya. Mencari tau apakah ada orang yang ia kenali di tengah-tengah kerumunan massa yang sedang menikmati indahnya malam di alun-alun kota itu.Namun sebelum auranya mulai mencari, matanya sudah lebih dulu menatap seorang perempuan cantik menggunakan gaun berwarna putih dan sebuah topi pantai untuk menutupi wajahnya supaya tidak dikenali oleh orang lain. Memang wajah perempuan itu tidak terlalu terlihat, namun hanya dengan sekali pandang saja Dalfon langsung tau bahwa perempuan itu adalah Arasha.Dalfon menghembuskan nafas panjang. Sekarang ia mengerti, ala
Saat sedang perjalanan pulang sekolah, Dalfon tidak sengaja melihat ada seorang nenek tua sedang duduk di kursi halte. Ia pernah dua kali bertemu dengan nenek tua itu. Pertemuan pertamanya dengan nenek tua itu adalah saat ia sedang bersenang-senang di taman bermain dengan Alice. Dan pertemuannya kedua adalah saat Nara menguasai tubuhnya selama ia berlatih di surga bersama Michaels.Nenek tua adalah Rika. Guru Michaels.Dalfon duduk di sebelah Rika, lalu menyodorkan sebuah minuman kepada Rika. Rika pun menengok ke arah Dalfon. Memang benar, usianya sudah sangat tua. Dan ada banyak sekali ingatannya yang sudah hilang dari kepalanya. Namun hanya dengan sekali lihat wajah Dalfon, ia bisa langsung mengingatnya. Wajah laki-laki yang sekarang duduk di sampingnya sekilas terlihat seperti muridnya yang telah mati."Akan sangat merepotkan jika orang tua sepertimu tersesat di jalan. Jadi bagaimana kalau aku antarkan kamu ke rumahmu?" tanya Dalfon sambil bersandar ke punggung kursi."Aku sedang
Penjagaan di kediaman Alice tiba-tiba saja meningkat menjadi tingkat darurat saat mengetahui ada beberapa orang memasuki wilayah tanpa izin dan melukai beberapa penjaga yang ada di sana.Alice sudah memberikan perintah kepada para penjaga untuk tidak ragu membunuh orang-orang yang mencurigakan. Alice sendiri sekarang sedang ada di ruang kerjanya bersama Keenan, Noel, dan Langit. Ketiga orang itu memiliki kemampuan bertarung yang cukup unggul kalau dibandingkan para penjaga yang lainnya. Namun entah kenapa, Alice tetap merasa tidak tenang berada di sekitar mereka.Alice seakan merasakan ada sebuah celah besar di antara mereka berempat. Dan celah itu bisa saja dimanfaatkan oleh para penyusup untuk menghancurkan mereka.Mengingat para penyusup tetap bergerak walau keamanan sudah ditingkatkan, membuat Alice yakin bahwa penyusup kali ini memang sudah mempersiapkan segalanya dan sangat percaya diri dengan taktik yang mereka miliki.Sampai pada akhirnya ada seseorang yang membuka pintu ruan
Semua pemimpin dan pewaris keluarga Virgo, Aurora, Mafuyu di sebuah mansion Alice saat mendengar keluarga Gracia mendapatkan serangan mendadak dari pasukan Fla.Mereka berdiri mengelilingi Alice yang sedang pingsan di atas kasur. Noel berada di sisi Alice sambil menceritakan seluruh kejadian yang ada.Semua orang tentu saja terkejut saat mengetahui bahwa Nichola adalah dalang dari semua ini. Dan mereka semua juga sangat marah, karena merasa kepercayaan mereka telah disia-siakan oleh keluarga Venus.Sedikit perdebatan terjadi, saat mereka mulai membahas tentang bagaimana rencana selanjutnya. Keluarga Mafuyu dan Aurora berpikir bahwa mereka harus menyerang balik keluarga Venus supaya semuanya cepat selesai. Namun keluarga Virgo dan Noel sebagai perwakilan keluarga Gracia berpikir bahwa serangan balik sekarang adalah sebuah pilihan yang buruk, pasalnya mereka belum mendapatkan informasi tentang sejauh apa kekuatan yang dimiliki oleh pasukan musuh.Perdebatan itu terhenti seketika saat a
Nara menatap malas Alice yang masih pingsan di hadapannya. Dengan kekuatannya ia mencoba untuk menetralisir racun dan menutup luka yang ada di tubuh perempuan itu.Ia sebenarnya tidak rela jika harus menggunakan kemampuannya hanya untuk menyelamatkan perempuan itu. Namun karena orang yang memintanya adalah Dalfon maka mau tidak mau harus melakukannya. Lagipula mau bagaimana pun juga, Alice adalah istri Michaels, jadi untuk kali ini saja ia akan membuat pengecualian."Tingkahnya yang seenaknya sendiri seperti ini, bukankah mengingatkanmu pada seseorang, Nona Vinka?" tanya Nara sambil menatap Vinka."Ya. Dia terlihat mirip dengan ayahnya," jawab Vinka dengan sebuah senyuman di bibirnya.Nara ikut tersenyum kecil mendengar hal itu. Untuk beberapa hal, terkadang Dalfon terlihat seperti Alice. Dan untuk beberapa hal yang lainnya, Dalfon terlihat sangat mirip dengan Michaels. Membuatnya benar-benar terlena bahwa laki-laki itu adalah anak dari Bionce."Dalfon adalah anak dari Alice Gracia da