Lei Zhihao terbang ke udara saat melihat di atas kediaman keluarganya muncul enam orang praktisi yang semuanya dikenali olehnya. Mereka adalah tiga Patriark dari masing-masing Klan Mu, Duan, dan Xia, serta Bai Juan dan Wu Ming, lalu yang terakhir tiba adalah tetua Jiang dari Sekte Awan Putih.
"Aku tidak tahu kalau para Patriark dan saudara-saudara sekalian akan berkunjung kemari, sehingga tidak menyiapkan jamuan khusus untuk kalian, kuharap anda sekalian tidak mempermasalahkannya." Lei Zhihao tersenyum ramah."Senior Lei, kedatangan kami kesini memang tidak diundang dan bukan sesuatu yang spesial jadi anda tidak perlu merasa sungkan. Kami hanya ingin melihat sosok yang menimbulkan fenomena di langit, ternyata anda orangnya." Mu Zedong, Patriark keluarga Mu generasi saat ini, berada di ranah Janin Suci tingkat akhir memberikan tanggapan."Aih, tetap saja dimana sopan santunku sebagai tuan rumah," Lei Zhihao kemudian mengajak mereka berenam untuk mampir, namTiga hari telah berlalu sejak Lei Zhihao berhasil menembus ranah Pencerahan Spiritual, sekarang di kediaman keluarga Lei tepatnya pada ruangan khusus para petinggi sedang melakukan rapat tertutup untuk membahas agenda yang direncanakan oleh jagoan terkuat Klan Lei itu."Kurasa ini memang sudah saatnya kita memilih patriark muda, agar siapapun yang terpilih nanti bisa mulai belajar dari sekarang menjadi pemimpin yang baik untuk kemakmuran klan kita di masa depan." Salah seorang tetua menyetujui usulan itu, dia adalah Lei Zhexian seorang praktisi Janin Suci."Aku juga sepakat,""Aku setuju,""Tidak masalah, aku akan membantu semua persiapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan acara ini."Satu persatu tetua klan Lei menyetujui usulan dari Lei Zhihao, sehingga Lei Leng sebagai patriark hanya tinggal memberikan tanda tangannya. "Kalau begitu aku hanya bisa setuju bukan?" Lei Leng tersenyum tipis melihat para tetua yang antusias. Dia juga ti
Lei Xiayu berlatih lebih keras lagi untuk menyambut turnamen yang akan diadakan klannya. Terhitung sudah dua minggu berlalu sejak tersebarnya kabar turnamen tersebut, dia tidak pernah meninggalkan ruangannya sekalipun.Mu Lanxi juga tidak mengunjungi kamar Lei Xiayu selama itu, karena dia tahu pemuda itu sedang dalam masa-masa latihan pentingnya, dia hanya berharap Lei Xiayu dapat mencapai setidaknya ranah Pembentukan Tubuh, dengan begitu dia berkemungkinan memiliki peluang untuk memberikan perlawanan terhadap saudara-saudaranya yang lain.Lei Xiayu menggunakan Mantra Penenang Hati untuk membantu kultivasinya, dengan teknik tersebut dia bisa menyerap puluhan kali lipat qi lebih banyak daripada orang lain. Hingga pada saat tiga hari sebelum menjelang turnamen, Lei Xiayu berhasil menembus ranah Pembentukan Tubuh.Pada saat ranah ini terbentuk, maka seluruh badan Lei Xiayu akan merasakan kesakitan yang luar biasa. Untungnya dia pernah mengalami rasa sakit yan
Cukup lama waktu yang diperlukan Lei Xiayu untuk meyakinkan Bai Ling bahwa dirinya bukanlah seorang pandai besi. Meskipun tampak ragu, Bai Ling pun pada akhirnya mau tidak mau mempercayainya.Sekarang dia memiliki pandangan berbeda pada Lei Xiayu, sehingga mencoba pendekatan dengan cara lain, "Tuan, apakah kau semuda yang terlihat?"Lei Xiayu mengangguk pelan, "Senior, usiaku masih tujuh belas tahun."Bai Ling mengangguk pelan, namun tanpa permisi dia memeriksa pergelangan Lei Xiayu sebelum mengerutkan kening, karena menemukan kalau pemuda ini tidak berbohong, usianya memang masih belasan tahun. Wajah mungkin bisa membohongi mata, tapi tidak dengan tulang, seseorang bisa mendeteksi usia orang lain dengan memeriksa tulangnya. Lei Xiayu tidak terkejut karena dia juga mengetahui tentang hal ini."Maaf, aku telah lancang!" Bai Ling berharap Lei Xiayu tidak menyimpan tindakannya dalam hati sebab yang dia lakukan murni karena rasa penasaran saja tidak a
Rencana pertama Lei Xiayu akan mendatangi Lembah Seribu Racun untuk mendapatkan ekor raja kalajengking sebelum nanti mencari keberadaan Ular Bertanduk Dua. Dia menempuh perjalanan selama beberapa jam dan tiba di jalan masuk lembah saat matahari sudah berada tepat di atas kepala.Lei Xiayu memeriksa keadaan sekitar sebelum memutuskan untuk memasuki lembah tersebut. Di sepanjang perjalanan, Lei Xiayu langsung disambut oleh berbagai macam jenis tanaman beracun, inilah alasan orang-orang menyebutnya sebagai Lembah Seribu Racun. Untungnya Lei Xiayu memiliki pil penawar yang diberikan oleh gurunya, Luo Ming jadi dia bisa masuk tanpa kesulitan.Lei Xiayu terus berjalan menuju tengah-tengah lembah, dan disaat yang sama dia mendengar adanya suara pertarungan sebelum tiba-tiba lokasi di sekitarnya berguncang hebat. Lei Xiayu kemudian memilih bersembunyi dibalik pepohonan saat merasa ada dua aura yang datang mendekat.Matanya membesar ketika memandangi dua makhluk be
Lei Xiayu begitu senang ketika dapat bertemu dengan hewan peliharaannya lagi di kehidupan pertamanya, namun dia juga menjadi sedih saat melihat Linglong yang tampak kurus, seolah menerima banyak penderitaan."Linglong, apa yang terjadi padamu setelah kepergianku?"Linglong kemudian menceritakan saat dirinya mendengar kabar kematian Lei Xiayu, dia tidak percaya lalu memeriksa lokasi tempat pertarungannya dengan Luo Dafeng dan menemukan sisa-sisa energi spiritual milik tuannya itu, sehingga Linglong menarik kesimpulan bahwa Lei Xiayu belum mati, jadi dia mencarinya di seluruh dunia mereka berasal tapi tidak menemukannya.Linglong tidak menyerah, dia kemudian pergi ke sepuluh ribu dunia kecil, tapi tidak juga mendapat jejak yang ditinggalkan Lei Xiayu, begitupun saat dirinya pergi ke tiga ribu dunia besar tetap tak menemukan keberadaan Lei Xiayu."Namun aku masih yakin kalau tuan belum mati, dan dunia ini adalah kesempatan terakhirku dan tidak disang
Bai Ling tidak menyangka Lei Xiayu akan kembali pada malamnya di hari yang sama dengan kepergiannya beberapa waktu lalu, dia mengira pemuda itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama, dia bahkan sempat berpikir kalau Lei Xiayu gagal mendapatkan bahan yang diperlukannya, namun mata pria tua itu langsung melebar saat sang pemuda mengeluarkan ekor raja kalajengking dan taring ular bertanduk dua dari dalam gelang semesta miliknya.Mulut Bai Ling juga menganga lebar saat menemukan taring ular bertanduk dua itu berkualitas setara dengan ranah Janin Suci, sementara yang lebih mengejutkan lagi ekor raja kalajengking itu memiliki kualitas yang lebih tinggi, berasal dari hewan ranah Pencerahan Spiritual."Junior Yu, kau sungguh mendapatkan kedua bahan ini dengan tanganmu sendiri, tanpa bantuan orang lain?" Bai Ling belum percaya sepenuhnya."Benar, senior. Apakah ada masalah?" Lei Xiayu menarik alisnya."Tidak… tidak… maksudku kau benar-benar terus-terusan
Dua hari telah berlalu, Bai Ling baru saja berhasil menyelesaikan pembuatan senjata milik Lei Xiayu yang saat dikeluarkan dari tungku, pedang tersebut memancarkan cahaya berwarna hitam pekat dan memberikan tekanan yang begitu luar biasa.Bai Ling tersenyum puas saat menggenggam senjata itu, meskipun bulir-bulir keringat mengalir di sekujur tubuhnya tapi usahanya tidak sia-sia karena senjata yang dia ciptakan berkualitas kelas surgawi tingkat rendah.Pada bagian pangkalnya terdapat ukiran seekor naga perkasa berwarna keemasan, sementara pada bagian bilahnya berbentuk melengkung menyerupai sebuah sabit namun sangat tajam. Bai Ling mampu memotong besi keras tanpa mengalirkan qi ke dalamnya.Sekarang dia hanya tinggal menunggu Lei Xiayu mengambil pedang itu, dengan demikian tanggungjawabnya sudah selesai. Namun secara bersamaan Lingling datang menghadap."Tuan Bai, diluar ada tuan muda Xia Hongyan meminta bertemu dengan anda."Bai Ling menarik alisnya, namun tetap berjalan keluar untuk men
"Meteor Api!"Xia Hongyan juga tidak ingin kalah, sebuah api berukuran besar langsung melesat dengan kecepatan tinggi dan berbenturan dengan energi pedang petir milik Lei Xiayu yang menciptakan ledakan di tengah-tengah. Namun Xia Hongyan tetap mendapatkan dampak dari benturan tersebut membuat dadanya merasakan nyeri sementara Lei Xiayu terlihat baik-baik saja."Kau… bagaimana teknik petirmu bisa seperti itu?" Sepengetahuan Xia Hongyan, teknik terkuat yang dimiliki Klan Lei adalah tinju petir, sementara trik yang baru saja Lei Xiayu tunjukkan, Xia Hongyan baru pertama kali melihatnya dan ternyata jauh lebih kuat lagi.Tapi Lei Xiayu tidak menggubrisnya, dia kembali membentuk mantra tangan. "Peluru Petir!"Kali ini ratusan petir seukuran kepalan tangan melesat cepat ke arah Xia Hongyan yang membuatnya kesulitan untuk menghindar hingga beberapa peluru petir berhasil mendarat di tubuhnya sementara sisanya ditahan oleh Wang Yihan yang memutuskan turun