Share

48. Turnamen V

Dari awal kedatangannya Mu Lanxi sesekali memandang ke arah tempat duduk ayahnya, Mu Zedong berharap pria paruh baya itu akan menoleh kepadanya walau sebentar tapi tidak sama sekali. Entah Mu Zedong tidak menyadari kehadiran Mu Lanxi atau memang berpura-pura tidak tahu dan enggan mempedulikannya, Mu Lanxi merasa telah diabaikan.

Berbanding terbalik dengan adiknya, Mu Rongrong yang selalu mendapat perhatian lebih yang tidak pernah dirasakan oleh Mu Lanxi selama hidupnya. Sebab itulah dia lebih senang tinggal di Paviliun Anggrek Putih karena disana gadis itu menemukan ketenangan, tidak seperti di kediaman klan Mu harus menahan rasa cemburu dan tekanan batin karena tidak dianggap ada.

'Ayah, ternyata kau benar-benar tidak peduli padaku.'

Mu Lanxi memalingkan wajahnya, tidak ingin menyakiti dirinya sendiri terlalu jauh. Perhatiannya kini tertuju pada pertarungan Lei Xiayu yang masih berlangsung.

"Peluru Petir!" Lei Xiayu menembakkan bola-bola petir ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status