Nayla mengambil kunci mobil dan berjalan ke kursi kemudi. Hyu yang melihat hal itu langsung berusaha menghentikannya.
"Biarkan aku yang mengemudi. Kamu sedang hamil, tidak baik untuk kesehatan bayi."
Tapi sayangnya, yang Hyu bujuk saat ini adalah Nayla Ayunda Barat. Gadis itu sangat keras kepala dan tak bisa dibujuk dengan mudah.
Semua peringatan Hyu seolah angin lalu bagi Nayla. Gadis itu tetap diam dan berekspresi dingin, lalu segera membuka pintu mobil dan duduk. Tanpa berbasa-basi, mereka langsung kembali ke Villa.Tak ada suara yang terdengar didalam mobil. Semua hening dan kaku. Tak ada dari mereka yang berinisiatif membuka sebuah percakapan, dan Nayla tetap mengemudi dengan wajah yang serius. Sedangkan Hyu yang terus terdiam dan menyusut tak berani membuat suara.
Saat mereka sampai ke Villa, Nayla segera memarkirkan mobilnya dan langsung masuk ke ruang dapur. Hyu hanya mengikuti seperti anjing menurut yang mengikuti Tuannya kemanapun Tuannya p
Setelah kejadian itu, Nayla mulai berusaha memperbaiki hubungannya dengan Hyu. Ia merasa Hyu terlalu kasihan jika dimarahi lebih banyak. jadi dia mulai melakukan banyak hal untuk membuat psikologis Hyu mulai membaik.Hyu yang beristirahat dengan baik ditempat tidur, untuk pertama kalinya ia mengalami mimpi indah. Dia terlihat sedikit tersenyum dalam tidurnya. Itu membuat perasaan Nayla sedikit membaik.Saat makan malam datang, Nayla akan membangunkan Hyu dan menyuruhnya keruang makan. Mereka makan dengan teratur dan terlihat sangat harmonis. Sesekali Hyu akan tersenyum ringan dan melirik wajah Nayla dengan malu-malu.Seperti wanita hamil pada umumnya, Nayla mengalami mual dan nafsu makan yang tak teratur. Saat malam menjelang ia akan bangun dari tidurnya dan membangunkan Hyu yang sedang terlelap untuk ikut membantu.Saat Hyu bangun, ia melihat wajah Nayla yang pucat."Aku ingin muntah."Mendengar hal itu, Hyu langsung bangun dan memapah gadi
Nayla duduk di kursi kecil di taman belakang rumahnya. Suasana pagi masih sangat terasa, apalagi ditambah dengan sinar matahari cerah dan embun yang masih terlihat. Sudah lama dia tak bersantai seperti ini. Maklum saja, akhir-akhir ini masalahnya terlalu banyak dan menumpuk.Ada ada beberapa burung peliharaan yang terlihat cantik dengan suara yang merdu. Burung itu sengaja dipelihara untuk meningkatkan ketenangan di sekitar Villa. Semua itu telah disiapkan oleh ayahnya, untuk memperbarui kembali jejak trauma psikologis yang dialami olehnya.Nayla bukanlah seorang malaikat ataupun robot. Ia pun memiliki kegelisahan dan masalah dalam hidupnya. Hanya saja, pendidikan karakter yang telah tertanam dalam dirinya, tak mengizinkannya untuk terlihat lemah.Saat Hyu menangis, sebenarnya ia sedikit merasa iri. Selama sisa hidupnya, sebesar apapun masalah yang ia terima tak membuat air matanya jatuh karena kesedihan. Nayla selalu menyadari bahwa dia tak lebih normal dari Hy
Saat pagi mulai menjelang, Hyu bangun dengan kesegaran yang semakin meningkat dari hari ke hari. Hampir seminggu ini, kualitas tidur Hyu semakin meningkat. Semua itu berkat gadis di sampingnya.Nayla selalu membuat Hyu merasa sangat nyaman. Setiap kali menjelang tidur, mereka akan mengobrol sedikit dan bercanda sekenanya. Hal itu terlihat remeh dan biasa saja. Tapi sangat berpengaruh pada peningkatan hubungan mereka. Semakin hari, mereka semakin menumbuhkan rasa percaya dan ketergantungan.Semua beban yang ada dipundak mereka mulai menjadi ringan. Mereka tak lagi merasa canggung untuk menyampaikan masalah di setiap individu. Mereka akan berdiskusi dan mencari solusi bersama.Hyu menatap Nayla yang sedang bergelut dengan selimut. Itu membuat Hyu merasa sangat lucu. Setiap kali Nayla tidur, gadis itu akan mengerutkan bibirnya ditambah dengan pipi yang mengembung. Sangat imut dan terlihat seperti anak kecil. Terkadang Hyu tak tahan ingin mencubit pipi Nayla, tapi d
Hyu terus tertawa melihat tingkah Sean yang lucu karena cemburu. Saat bel berbunyi, semua orang bangun dan membawa tas masing-masing. Hal itu membuat Hyu terheran. "Mau kemana kalian?" "Ke ruang komputer." "Komputer? Untuk apa, apakah hari ini ada pelajaran komputer? Kenapa aku tak tau." "Hari ini kita ada tryout UN. Jadi kita akan ke ruang komputer." "Apa itu tryout?" "Semacam latihan untuk ujian nasional." Hyu langsung bangun dengan wajah kaget. Ia tak mempersiapkan apapun untuk hal semacam ini. Hyu pikir ia akan sekolah pada jam biasanya, jadi dia tak perlu belajar dan mendengarkan guru menjelaskan seolah-olah dia mengerti. Tapi sekarang, ada tryout yang bahkan tidak ia ketahui. "Kenapa tidak memberitahuku, kalau hari ini ada tryout?!" Hyu langsung memukul Sean dengan wajah kesal. Sean yang tak melawan hanya mampu menerima semua perlakuan Hyu padanya. "Kamu marah padaku sebelumnya, jadi aku tak berani
Tuan Heri memegang lembaran itu dengan muka masam dan terkesan meremehkan. Ia menatap Hyu dengan tatapan menghina, lalu membaca isi lembaran di tangannya dengan suara keras."Matematika 32, Fisika 37, Kimia 33, Biologi 44, Bahasa Inggris 4 dan bahasa Indonesia 6."Setelah membaca hasil tryout Hyu, Tuan Heri langsung bertepuk tangan dengan girang."Hebat!" Sambil tertawa keras. "Sinarta selalu membanggakan putranya di setiap pertemuan. Aku tak menyangka putranya akan sehebat ini. Jika aku tau dari dulu, aku akan menjodohkan Nayla denganmu sejak lama."Pujian itu terasa seperti pisau yang menghantam tubuh Hyu. Ayah mertua nya selalu tau cara menjatuhkan harga diri seseorang."Bagaimana dengan putri ku tercinta, apa kamu puas dengan suamimu yang hebat ini?"Nayla mulai bosan dengan semua cara ayahnya mengejek Hyu dan dirinya. Sebagai orang yang memiliki harga diri yang tinggi, tentu saja dia tak akan mengalah. Bahkan jika itu ayahnya sendiri.
Hubungan pernikahan bukan hanya tentang siapa yang paling mencintai siapa. Atau siapa yang paling berjuang untuk bertahan. Tapi pernikahan tentang dua kepala yang saling berkompromi bagaimana cara menjalani hidup.Nayla dan Hyu tidak memiliki kadar cinta yang sama. Mereka memiliki perasaan yang timpang. Tapi mereka berusaha menghargai dan menghormati keputusan pasangan mereka masing-masing. Mencoba berkompromi tentang bagaimana cara mereka menjalani hidup. Tak ada yang keras kepala dan ingin membuat keputusan seorang diri. Mereka saling mendukung dan berusaha saling menyayangi.Setiap kedewasaan seseorang tak bisa dibandingkan dengan berapa umur yang orang miliki. Nayla yang masih berumur 17 tahun memiliki sikap dewasa dan mandiri. Sedangkan Hyu, butuh 40 tahun hidup untuk dirinya bisa bersikap dewasa dan menyeimbangkan diri dengan istrinya.Semua orang memiliki jalan berbeda dan keinginan yang berbeda. Tapi dipersatukan dalam sebuah pernikahan, bukan untuk memb
Suara goresan kertas terdengar sangat ringan di telinga. Hyu sedang menulis banyak angka di atas sana sambil memasang wajah serius. Dia mengerjakan semua soal dengan bersungguh-sungguh.Hyu dan Nayla telah sepakat mengenai tanggung jawab pekerjaan dan anak. Tapi itu tak membuat Hyu lalai dalam belajar. Karena bagaimanapun ia masih seorang pelajar dan harus lulus dengan segera.Ujian Nasional akan diadakan satu bulan lagi. Jadi Hyu harus belajar lebih rajin. Selama masa sekolah pun, ia terlihat sangat bersungguh-sungguh. Hyu tak pernah ikut dalam kegiatan apapun dikelasnya. Dia memutuskan untuk memundurkan diri dari ketua kelas dengan alasan kurang sehat. Hal itu ia lakukan agar konsentrasi belajar Hyu semakin meningkat.Nayla telah menyewa guru tutor untuk Hyu belajar lebih banyak di rumah. Sedangkan Nayla akan mengawasi di kursi lain sambil membaca buku bisnis di tangannya.Sekarang usia kandungan Nayla 6 bulan. Perut gadis itu terlihat membuncit dan car
Hari ini Villa milik Hyu dan Nayla terasa begitu hidup. Semua orang bercerita dan tertawa bersama. Mereka terus membuat lelucon Tak penting yang berhasil menggelitik perut mereka. Nayla pun tak tahan dan hanya bisa tersenyum sambil tertawa kecil.Keluarga Hyu begitu berwarna. Mereka saling bercanda dan mengatakan hal-hal konyol. Bahkan Rama yang memiliki kesan dingin pun ternyata adalah orang yang tak kalah konyol.Semua orang di sana memanjakan Nayla. Tak sedikit yang menawarkan diri untuk memijat Nayla yang terlihat pegal. Semua orang memandang memandang lembut Nayla dan berusaha untuk membuat gadis itu nyaman bersama mereka."Nayla, Hyu adalah anak kami yang paling manja. Bahkan dia lebih manja dari adik perempuannya. Wajahnya saja yang terlihat berwibawa, jika dia ada di rumah. Dia akan bertingkah seperti bayi."Mendengar celotehan ibunya, Hyu langsung protes tak terima."Aku tidak manja!""Oh tidak manja. Siapa yang selalu menggangu aku