Rasa dingin yang menusuk dan sedingin es langsung menembus tubuh Edrick dan membuatnya gemetaran. Saat ini Edrick sudah tidak terlihat arogan seperti tadi, dan yang tersisa hanyalah ketakutan. Kekuatan Dewa seperti ini, bahkan Kakek dari Gurunya pun tidak akan bisa menunjukkannya. Edrick mulai gemetaran dan dalam benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu kabur! Kabur sejauh yang dia bisa!Namun, baru saja pemikiran itu terlintas di benak Edrick, Nathan tiba-tiba tersenyum dingin. “Bersujud, atau kabur? Tapi sayang sekali, kamu tidak akan bisa kabur dariku, berikan batu kristal padaku, dan aku akan membuat kematianmu terasa lebih menyenangkan!”Mata Edrick tidak berhenti berputar, seolah sedang memikirkan sesuatu, dia melirik batu kristal yang ada di tangannya dan berjuang dalam hatinya, lalu akhirnya memutuskan!“Kamu hanya punya waktu tiga detik untuk mempertimbangkannya!”“Satu!”Melihat Nathan yang menghitung dengan acuh tak acuh membuat Edrick semakin panik dan berkeringat dingin. La
"Sarah!" seru Kevin. “Apa yang baru saja kamu ucapkan, hah?! Kalau bukan karena Nathan, kita semua pasti sudah mati, apa kamu tau apa maksud ucapanmu?!” "Huh!" Sarah sedikit tidak mau melepas egonya, namun pada akhirnya dia menggertakkan giginya dan berlari keluar. “Tuan Zayn, tunggu disini, aku akan mengambil barang untuk Tuan Nathan,” ucap Fred yang kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu. Beberapa menit kemudian, Fred kembali sambil membawa sebuah kotak di tangannya. “Tuan Zayn …. Bisakah sekali lagi aku meminta bantuanmu?” Fred berkata dengan wajah memelas pada Zayn. "Tentu saja!" "Tolong tanyakan pada Tuan Nathan tentang putriku," tatapan wajah Fred terlihat gundah. "Karena tubuh putriku merupakan titisan dari dewi salju, apakah putriku akan seperti dulu lagi?" “Baik, aku akan menanyakannya!” Zayn mengambil kotak itu, lalu menganggukkan kepalanya. "Pria brengsek!" Tapi saat Zayn bersiap keluar untuk bertanya pada Nathan, dia mendengar suara teriakan
“Ada apa? Aku adalah Nona Muda dari Keluarga Wibowo, dan aku rasa, aku sudah siap untuk menikah denganmu, lantas kamu tidak bersedia?” Melihat Nathan yang terdiam, Sarah sedikit tidak senang.“Bukan!” Nathan menggelengkan kepalanya. “A-aku yang miskin ini kalau bisa memperistri wanita sepertimu, sepertinya aku adalah seorang pria yang sangat beruntung! Hanya saja, aku ini seorang pria, mana boleh membiarkan kamu yang menafkahiku, aku harus berusaha sendiri, agar bisa menjadi orang yang kamu kagumi di masa depan!”Saat mendengar ucapan Nathan, Sarah merasakan kehangatan di dalam hatinya dan tersenyum bahagia. “Aku sangat terkejut, kamu bisa berkata semanis itu, hanya saja kamu memang tidak perlu berusaha! Aku akan mengatakan pada Ayah untuk mengalihkan seluruh kekayaan Keluarga Wibowo kepadamu.” lirih Sarah. “Lagipula, perusahaanku juga sudah diberikan padamu, dan kamu juga sudah menjabat sebagai Presiden Direktur, dia juga tidak akan peduli tentang perusahaan lain, lagipula dia hanya
“Sudah?” Nathan menatap Sherly dengan dingin. “Menyesal?”“Anggap saja kamu tidak pernah bertemu denganku.”“Semua usahaku selama ini, perlakuanmu terdapku, kamu bilang menyesal?” Nathan menutup jendela mobil.“Tunggu, aku belum selesai!” Sherly menggelengkan kepalanya dengan kuat dan memegang kaca jendela mobil. “Nathan, maafkan aku, aku benar-benar terpaksa, aku juga tidak punya cara lain!”“Kamu terpaksa atau tidak, tidak ada lagi hubungannya denganku!” Nathan menaikkan kaca jendela mobil sekaligus.Tapi Sherly terus menempel di jendela mobil dan tidak mau melepaskan dirinya. Saat itu, Sarah yang ada di kursi penumpang marah, dia mengabaikan hujan deras yang sedang mengguyur dan langsung membuka pintu mobilnya dan turun.Brak!Suara bantingan pintu dapat terdengar dengan keras.“Wanita jalang!” raung Sarah berlari ke arah Sherly.PLAK!Sarah langsung melayangkan sebuah tamparan ke arah Sherly dengan kuat. Sherly yang tiba-tiba mendapatkan tamparan itu langsung terdiam.“Kamu ini ti
“Apa ini?”Maria meraba-raba kalung suci yang digunakan oleh Nathan kepadanya.“Ma, ini adalah sebuah kalung suci yang terbuat dari batu giok sojol, semoga dengan menggunakan ini, matamu kembali melihat!”Setelah mengatakan itu, Nathan menggenggam batu giok sojol pada kalung suci itu dan mulai mengalirkan energi spiritualnya. Setelah beberapa saat, kembali cahaya keemasan bersinar terang di ruangan itu.David yang melihat kejadian aneh di hadapannya merasa sangat bingung, sejak kapan putranya memiliki kemampuan seperti ini?“Nathan, kamu harus menjelaskan semua ini padaku nanti,” David yang melihat itu berkata pelan kepada Nathan.Nathan yang mendenga ucapan sang ayah hanya bisa mengangguk dengan pasrah.“Ma, kedipkan matamu secara perlahan!”Segera, setelah beberapa saat, bola mata Maria kembali menunjukan sisi hitamnya. Dan saat Maria mengedipkan matanya, yang menarik perhatian Maria adalah wajah penuh harapan dari Nathan dan David.“Nathan! I-ini ….!” Maria tergerak hingga tubuhnya
Keesokan paginya.Nathan masih terlarut dalam kultivasinya, setelah mendapatkan Batu kristal Bintang dari Edrick, kultivasinya Nathan menjadi jauh lebih cepat. Setelah banyak menunda kultivasinya, Nathan harus bergegas mengejar ketinggalannya. Hanya saja dengan peningkatan kekuatannya, keperluan Nathan terhadap berbagai sumber daya juga semakin banyak.Hanya dalam waktu satu malam, energi spiritual yang tersimpan didalam Batu kristal Bintang itu hilang separuh, dan Nathan masih belum merasakan kekuatannya bertambah secara signifikan. Masih tidak sebanding dengan buah riccinus waktu itu.Brak! Brak!“Bangunlah, matahari sudah bersinar terang, dasar pemalas!” Sarah memukul pintu kamar Nathan dengan kuat.Nathan menghembuskan nafasnya dan membuka matanya. Saat melihat cahaya di Batu kristal Bintang yang meredup, Nathan menghela nafasnya, awalnya dia mengira Batu kristal Bintang ini akan membantu meningkatkan kultivasinya, tapi sepertinya dia terlalu polos. Sekarang, energi yang tersisa d
“Wah, bukannya ini Nathan? Kapan kamu dibebaskan, bukankah kamu dipenjara?”Mobil berhenti dan jendela mobil diturunkan, lalu seorang pemuda yang mengenakan anting-anting di telinganya menjulurkan kepala.Orang ini adalah Leo, teman kuliahnya Nathan, saat kuliah keadaan ekonomi keluarga Leo juga lumayan, mereka punya sebuah pabrik kecil, dan setelah beberapa tahun lulus, dia terlihat semakin mapan.“Nathan, kamu menghadiri acara reuni dengan berpakaian seperti ini, bukankah ini terlalu lusuh?” Seorang wanita yang duduk di kursi penumpang juga menoleh dan bertanya dengan tatapan jijik pada Nathan.‘Reuni?’Wanita ini juga teman kuliahnya Nathan, yang bernama Silva, dia dan Leo sudah bersama sejak kuliah, dan sepertinya hubungan mereka masih awet sampai sekarang. Nathan hari ini tidak mengenakan pakaian yang dibelikan oleh Sarah, meskipun jas-jas itu berharga mahal tapi Nathan merasa tidak nyaman dan tidak natural saat mengenakannya, dia lebih menyukai pakaian lamanya yang membuatnya ny
“Makan bersama dengan mantan narapidana, benar-benar membawa sial!”Beberapa teman kuliahnya berbisik-bisik, namun terdengar oleh semua orang.Tentu saja Nathan juga mendengarnya, dia tidak marah dan menatap temannya itu dengan tatapan dingin, sedangkan teman-teman lainnya menatap Nathan dengan tatapan menghina.Ronald seketika menjadi canggung, dan menarik Nathan lalu berkata padanya. “Kak Nathan, kamu baru bebas, apakah sudah mendapatkan pekerjaan?”“Belum!” Nathan menggelengkan kepalanya.“Bagaimana kalau kamu ikut denganku? Sekarang aku memiliki tim kontraktor kecil di bawah komandoku, dan aku adalah ketuanya, meskipun pekerjaannya berat tapi paling tidak kamu bisa menghasilkan uang 200 ribu sehari!”Tujuan Ronald menghadiri acara reuni kali ini juga agar dia bisa mendapatkan sedikit proyek dari teman-temannya ini.“Ronald, mana mungkin seorang ketos yang terhormat mau bekerja kasar seperti itu? Lagipula, kamu menyebut beberapa bawahanmu itu sebagai tim kontraktor? Dan kamu menyeb