Karena tindakan kasar Emilio sebelumnya, suasana sedikit canggung ketika Ariana dan Emilio akhirnya turun untuk makan malam. Emilio masih menemani Ariana untuk bertemu dengan keluarganya. Namun karena perasaannya masih belum tenang akibat ucapan Ariana sebelumnya, Emilio tanpa sadar lebih banyak diam karena dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Ariana juga tidak berani banyak bicara karena itu. Dia membuntuti Emilio dengan patuh, sampai gadis itu akhirnya bisa melihat orang tua dari Emilio. Meskipun Melisa dan Alister tidak mungkin kekurangan uang untuk menyewa banyak pelayan, mereka telah sepakat untuk hanya mempekerjakan pelayan yang akan pulang saat waktu malam telah tiba. Kecuali saat Melisan dan Alister sama-sama tidak bisa pulang sehingga mereka harus memanggil pelayan untuk merawat Emilio, semua keperluan rumah dikerjakan oleh keduanya saat malam hari. Ketika Emilio dan Ariana turun dari kamar yang ada di lantai atas, Melisa tengah menyiapkan makan malam bersama dengan Alister
"Ariana, bisakah kita bicara?"Pada hari kedua Ariana berada di kediaman keluarga Emilio, pemuda itu sengaja menunggu Ariana di depan pintu kamar hanya untuk bicara padanya. Ariana bisa melihat bahwa Emilio tidak tidur dengan baik kemarin malam. Hatinya melembut, sehingga dia mengangguk dengan mudah untuk Emilio. "Tentang kemarin malam ... Saat aku memaksamu ... Aku, aku tidak bermaksud menekanmu seperti itu. Aku hanya ... Membayangkan bahwa aku harus kehilanganmu lagi membuatku kehilangan kendali. Aku merasa aku tidak bisa bernapas. Rasanya begitu sesak, Ariana."Ariana menatap Emilio sambil mengingat pembicaraannya dengan Melisa kemarin malam. Wanita itu juga mengatakan bahwa Emilio mencintainya begitu dalam, sampai di titik di mana dia akan melakukan apa pun hanya untuk melindungi Ariana. Sampai sekarang, tidak ada yang tahu mengapa Emilio bertindak berlebihan hanya padanya. Namun menurut semua orang, hanya Arianalah yang bisa mempengaruhi emosi Emilio untuk saat ini. Sambil mene
Setelah makan, seperti janji Emilio sebelumnya, pemuda itu bersiap untuk membawa Ariana berbelanja ke mall. Namun sebelum mereka pergi, Emilio menunjukkan tas belanja yang dia bawa saat pulang sekolah, dan menyerahkan tas itu pada Ariana. "Kamu tidak mungkin menggunakan pakaian Ibu yang kebesaran untuk pergi keluar rumah. Saat dalam perjalanan pulang, aku melihat pakaian ini tampaknya cocok untukmu. Mari kita lihat apakah kamu menyukai dan bersedia untuk memakainya."Ariana mengambil tas belanjaan itu dari tangan Emilio, dan langsung tahu bahwa pakaian yang Emilio beli merupakan pakaian mahal hanya dari bahannya yang lembut dan halus. Ariana tanpa sadar menatap Emilio tanpa mengatakan apa pun, dan pemuda itu langsung melanjutkan ucapannya dengan nada tergesa-gesa. "Anggap saja ini permintaan maafku karena telah merusak bajumu dengan darah yang menempel di tanganku kemarin," ujarnya memberi tahu. Ariana tahu Emilio hanya ingin membuatnya merasa berhutang budi. Lagipula, baju bekas ya
Setelah Emilio dan Ariana kembali dari mall, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, yang berarti Melisa dan Alister biasanya telah berada di rumah setelah bekerja. Alister yang tengah bersantai sambil memeluk istrinya dengan satu tangan menyambut kedatangan Emilio dan Ariana begitu mereka kembali. Melisa dengan ceria mengatakan bahwa mereka telah menunggu dua remaja itu untuk makan malam. Jadi dengan cepat, Emilio dan Ariana memasuki kamar mereka masing-masing untuk mandi dan berganti pakaian. Karena Emilio telah membelikan Ariana begitu banyak pakaian dalam kegiatan belanja mereka kali ini, Ariana tidak perlu khawatir lagi kekurangan pakaian dan mulai memilih satu satu pakaian baru tersebut untuk dia kenakan. Ketika dia telah selesai mandi dan menggunakan pakaian tersebut, Ariana harus mengakui bahwa Emilio memang sangat pandai dalam memilihkan pakaian untuknya. Sebelumnya, Ariana tidak pernah tahu bahwa pakaian saja bisa membuat seseorang tampak begitu berbeda. Setelah Ariana
"Huft. Akhirnya selesai juga ...."Ariana menghela napas lega ketika dia akhirnya selesai dengan seluruh tugasnya. Ketika Ariana selesai, jam telah menunjukkan pukul tujuh malam. Namun tidak seperti biasanya, rumah Emilio tetap sepi karena belum ada yang kembali dari rutinitas mereka. Melisa dan Alister sama-sama memiliki urusan di luar negeri, sehingga mereka tidak bisa kembali untuk beberapa hari. Sementara itu, Emilio harus pulang terlambat karena ada tugas kelompok yang harus segera dia selesaikan. Bibi May juga telah pulang sejak matahari terbenam. Jadi di penthouse besar itu, benar-benar hanya ada Ariana saja sekarang. Ketika Ariana membuka ponsel baru yang dibelikan oleh Melisa beberapa hari yang lalu, dia hanya melihat pesan yang berisi keluhan Emilio karena dia belum bisa pulang juga. Ariana merenung untuk waktu yang cukup lama. Ketika tidak ada siapa pun yang menemaninya, Ariana akhirnya menyadari bahwa rumah Emilio terasa dingin tanpa ada siapa pun yang bisa membuatnya ter
Sejak Emilio selesai dengan kerja kelompoknya, pemuda itu tidak berhenti mengecek teleponnya dengan dahi berkerut. Tidak biasanya Ariana mengabaikan panggilannya seperti ini. Sejak Melisa membelikan ponsel baru untuk gadis itu, Ariana selalu siap menjawab panggilan mereka bahkan jika gadis itu tengah tertidur. Namun kali ini, Emilio tidak juga mendapatkan jawaban yang dia inginkan bahkan jika dia telah menelepon puluhan kali. Perasaan pemuda itu mulai tidak enak, sehingga dia akhirnya meminta Ian untuk memberikannya nomor telepon dari bodyguard yang diminta menjaga Ariana di rumahnya. [Nomor yang Anda tujui, tidak dapat dihubungi.]Emilio semakin tidak sabar ketika dia tidak juga mendapat jawaban positif dari orang-orang di sekitar Ariana. Pemuda itu memanggil semua nomor yang dia tahu. Namun pada akhirnya, hanya Bibi May yang menjawab dan mengatakan bahwa dia telah pulang ke rumahnya sendiri sejak matahari telah terbenam. "Ian, percepat perjalanan pulang kita. Lalu, katakan pada A
Perampokan yang terjadi di ibu kota tersebut termasuk sebagai kejadian paling mengejutkan bagi polisi, termasuk kejadian paling memalukan bagi mereka. Kompleks apartemen elit yang seharusnya memiliki pengamanan tertinggi ternyata dengan mudah mampu dibobol. Dan polisi yang diharapkan datang dengan cepat nyatanya malah terlambat menyelamatkan sandera. Efek dari kejadian itu begitu besar sampai banyak orang mulai berkumpul di sekitar kawasan apartemen itu untuk melihat kemajuan situasi di tempat itu. Masyarakat melihat bagaimana polisi berada dalam tekanan, apalagi ketika kekasih dari anak satu-satunya raja dunia bisnis ikut dijadikan sebagai sandera kali ini. Dengan bantuan Alister dan Melisa yang segera mengerahkan kekuatan mereka, dalam waktu satu jam setelah Ariana diculik, para elit dari negara mereka telah berkumpul untuk melacak komplotan perampok tersebut. Bantuan dari Alister telah membuat pekerjaan anggota kepolisian ibu kota menjadi lebih mudah. Dengan kerja sama yang baik,
Ketika semua orang tengah sibuk untuk mencari keberadaan sandera yang dibawa oleh para perampok, Ariana yang sebelumnya dibawa oleh sang Paman akhirnya terbangun karena goncangan tidak normal yang dia rasakan sejak tadi. Begitu mata gadis itu terbuka, Ariana terkejut saat mendapati dia tenyata berada di mobil yang bergerak cepat selama ini. Tubuhnya yang lemas dihimpit di tengah-tengah dua pria dengan badan yang besar. Kedua tangannya terikat dengan erat, sementara mulutnya disumpal menggunakan kain yang ditutup plester agar dia tidak bisa bicara apalagi berteriak. Di kursi sebelah supir, Daedalus yang menyadari gerakan dari Ariana berbalik untuk menatap gadis itu. Wajahnya yang semula diselimuti kemarahan kini telah kembali terlihat lembut. Pria tersebut tersenyum kecil, ketika dia berbicara dengan nada lembut pada Ariana. "Ariana, kamu bisa tidur lebih lama, kamu tahu. Kita akan pergi ke tempat yang begitu jauh setelah ini. Paman telah memikirkannya dengan benar. Agar tidak ada la