Atlas menatap Violet dengan tajam. "Kenapa kalau itu memang aku?! Apa kamu ingin melemparkanku ke penjara lagi? Dasar wanita yang egois dan kejam! Apa kamu belum merasa cukup setelah mengambil barangku? Kamu masih ingin menghancurkanku?! Kuberi tahu kamu, aku bukan orang yang mudah ditindas!"Atlas ingin membebaskan diri, tapi orang yang sedang menahannya meninjunya. "Diam!"Tinjuan itu langsung membuat Atlas diam.Violet tertawa sinis melihat tampang Atlas yang menyedihkan. "Selama kamu nggak keterlaluan, dulu aku nggak akan peduli karena kamu adalah anaknya pamanku. Tapi, itu bukan berarti kamu dapat bertindak sesuka hatimu! Dengarkan baik-baik. Keluarga Gloria adalah fondasi yang dibangun ayahku. Hanya aku yang boleh menjadi pewaris Keluarga Gloria. Kamu nggak pernah boleh menginginkan posisiku.""Omong kosong! Keluarga Gloria adalah milikku! Violet, apa kamu memiliki hati nurani? Apa kamu lupa siapa yang membesarkanmu setelah orang tuamu mati? Ayahku! Kelakuanmu sekarang terhadapku
Ketika Mia dan Atlas diseret ke ruang bawah tanah, wajah mereka pucat pasi. Violet hanya melirik Mia sekilas, kemudian Mia sangat ketakutan sehingga dia jatuh ke lantai."Bukan aku .... Bukan aku."Mia melambaikan tangannya dengan panik. Dia berkata pada Violet, "Nona Muda, kami hanya terpaksa .... Kami ...."Violet maju untuk mencengkeram rahang Mia. Mia tidak pernah melihat tatapan yang begitu mengerikan di mata Violet."Apa pamanku pernah berbuat salah padamu? Semenjak kamu menjadi menantu Keluarga Gloria, kapan pamanku nggak pernah melindungimu? Apa pun yang kamu suka, pamanku langsung membelikannya untukmu! Dia telah memberikanmu segalanya sehingga dia melupakan harga dirinya sendiri! Dia nggak pernah peduli saat orang lain mengatainya karena dia menikahimu! Sedangkan kamu?! Dasar wanita berhati dingin!"Violet mendorong Mia sekuat-kuatnya.Mata Mia berkaca-kaca. Saking takutnya, sekujur tubuhnya gemetaran.Violet berkata dengan sinis, "Kalau terjadi apa-apa pada pamanku, kamu dan
Charles berkata, "Kamu nggak salah. Kamu nggak boleh mengasihani orang seperti mereka."Violet mengerti.Dulu ketika Atlas ingin membunuhnya, Violet sudah mengampuni mereka sekali.Sekarang, Mia dan putranya sudah sampai menyentuh Freddy.Semua kebaikan yang dia tunjukkan dulu pun menjadi lelucon.Charles menggenggam tangan Violet yang gemetar, lalu dia berkata dengan lembut, "Percaya padaku, semuanya akan baik-baik saja."Charles adalah pria yang sulit diatur dan cuek terhadap apa pun, tapi sekarang Violet malah mendengar kelembutan yang jarang ada di nadanya.Di luar semua orang berkata Charles adalah dewa kematian dari neraka, kejam dan meninggalkan jejak darah ke mana pun dia pergi.Akan tetapi, bagi Violet, Charles selalu memiliki kelembutan dan ketulusan yang tersembunyi di matanya. Hanya saja, pria ini berpura-pura cuek dan tidak ingin dekat dengan siapa pun.Pada saat yang sama, di ruang kerja Kediaman Fernandez, Levi berkata pada Romeo yang sedang duduk di depan meja kerjanya,
"Aku ...."Wendy tidak pernah menyangka dia akan disindir oleh Romeo. Wajahnya langsung menjadi merah.Keluarga Spencer memang hanya sebuah keluarga kecil. Putri dari keluarga kaya mana di Kota Poseidon yang tidak ingin menjadi Nyonya Fernandez? Kenapa itu harus dia?Romeo melihat ekspresi malu Wendy, kemudian berkata dengan sinis, "Keluar. Jangan membuatku mengulanginya."Wendy menggigit bibirnya. Pada akhirnya, dia berlari keluar dari ruang kerja."Tuan Romeo, Nona Wendy hanya seorang gadis. Anda nggak perlu sekejam itu.""Apa kamu sedang mengajariku?""Nggak ...."Hanya saja, dulu Romeo selalu bersikap lebih baik kepada gadis seusia Wendy. Meskipun itu hanya sebuah akting, dia tidak pernah berbicara bersama gadis dengan nada sekasar itu.Terlebih lagi, Keluarga Fernandez lumayan dekat dengan Keluarga Spencer.Romeo berkata dengan dingin, "Mulai hari ini, aku nggak ingin orang yang bukan bermarga Fernandez muncul di rumahku. Apa kamu mengerti?""Baik. Saya akan melakukannya sekarang
Evelyn segera mengangkat kepalanya ketika dia mendengar kabar Romeo. Matanya berbinar-binar. Dia berjalan mendekat, lalu bertanya, "Kalian sedang membicarakan Romeo, CEO Grup Fernandez, 'kan?""Entah, aku hanya tahu CEO Grup Fernandez.""Jangan berbicara dengannya. Dia mau bilang dia adalah istri CEO Grup Fernandez lagi!"Tahanan wanita itu melihat Evelyn dengan tatapan mengejek. "Kata orang CEO Grup Fernandez ingin memerkosa seseorang, tapi dibebaskan setelah dipenjara kurang dari satu jam. Kalau dia adalah Nyonya Fernandez, bagaimana mungkin dia masih dikurung di sini?"Evelyn menggigit bibirnya. Dia sudah dipenjara selama beberapa hari. Romeo sama sekali tidak berniat mengutus orang untuk menjemputnya. Jadi, pantas saja orang-orang di sini tidak menganggapnya serius.Saat ini, seorang tahanan wanita sedang menangis dengan kuat di pojok. Evelyn langsung melihat sebuah cincin di tangan tahanan wanita itu.Dulu Evelyn selalu bersama Romeo dan sudah mengenali barang bagus. Dia langsung
Dokter menelepon Romeo dengan gelisah."Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat, tapi darahnya sudah dipindahkan. Saya mohon pada Anda, tolong datang melihat Nyonya untuk terakhir kalinya!"Para dokter dan perawat di ruangan operasi tampak panik.Violet hanya bisa berbaring di meja operasi dan menunggu kematian. Dia berpikir alangkah baiknya kalaupun dia bisa mendengar ucapan khawatir Romeo.Namun, dia malah mendengar suara Romeo yang kejam dan sinis berkata, "Dia belum mati? Telepon aku lagi setelah dia mati."Dia belum mati? Telepon aku lagi setelah dia mati.Violet mendadak membuka matanya. Punggungnya basah karena keringat dingin.Darah yang hangat dan lengket. Pisau bedah yang dingin. Bau disinfektan. Dia seolah-olah baru saja mengalami kematian lagi."Mimpi buruk?" tanya Charles dengan suara rendah.Violet baru menyadari kalau tadi dia bersandar di bahu Charles."Aku ketiduran ...."Mata Violet tampak sangat lelah.Operasi Freddy belum selesai. Charles pun berkata, "Aku aka
"Duduk baik-baik."Charles mengemudi mobilnya dengan cepat dan Violet memakai kembali sabuk pengaman.Tengah malam, mobil Charles melaju ke rumah Keluarga Gloria dengan cepat. Charles menerobos semua lampu merah tanpa henti.Ketika Violet sampai Kediaman Gloria, situasi rumah tampak kacau. Jordan dan sekelompok pengawal yang dipukul sedang duduk di ruang tamu. Saat mereka melihat Violet sudah datang, mereka berdiri."Bu Violet!"Jordan mendekat, kemudian dia berkata, "Hanya Atlas yang dibawa pergi. Romeo meninggalkan Mia di ruang bawah tanah.""Di mana Mia?""Masih di ruang bawah tanah.""Aku mau melihatnya."Violet bergegas ke ruang bawah tanah. Charles berjalan di depan Violet karena dia khawatir Mia yang mengalami syok akan melukai Violet.Violet membuka pintu ruang bawah tanah. Mia segera berlari ke arah Violet. Namun, sebelum Mia bisa mendekati Violet, dia ditendang oleh Charles."Kumohon padamu! Kumohon padamu, lepaskan putraku!"Mia sangat ketakutan. Belum setengah jam dia dikur
"Baik."Jordan meletakkan satu baskom air dingin dan dua handuk di sebelah Charles. Charles mencelupkan handuk ke dalam baskom, kemudian memerasnya sebelum meletakkannya di dahi Violet. Lalu, dia menutupi tubuh Violet dengan selimut."Berapa lama lagi?""Seharusnya 10 menit lagi.""Beli termometer dan obat demam."Charles menatap mata Violet yang terpejam dan wajahnya yang terlihat kesakitan. Dia berkata dengan alis berkerut, "Beli obat penghilang rasa sakit juga.""Baik, saya pergi sekarang."Jordan pergi.Charles menyeka wajah Violet.Dia tidak tahu betapa sakitnya seorang wanita kalau sedang demam. Dia hanya melihat wajah Violet yang terlihat sangat kesakitan. Violet pasti sedang menderita."Nak ..." igau Violet.Dalam mimpi, dia terkurung di ruang operasi yang penuh dengan darah. Dia memakai gaun putih dan sedang menggedor pintu ruang operasi dengan kuat.'Tolong anaknya! Romeo, tolong anak kita!'Saat ini, pintu ruang operasi terbuka. Romeo sedang menatapnya dengan sinis, kemudian