Evelyn terlihat seperti seorang korban yang telah dituduh dan ditindas orang.Kalau mereka berada di universitas, taktik Evelyn ini mungkin bisa membuat orang-orang di sekitar bersimpati padanya. Namun, tempat ini bukan universitas. Semua orang yang muncul di jamuan malam ini adalah orang licik di industri. Mereka sudah punya banyak pengalaman.Taktik Evelyn sama sekali tidak berguna. Semua orang hanya merasa mereka sedang menonton sebuah pertunjukan seru.Hanya Evelyn yang mengira mereka akan memercayainya dengan mudah."Kamu benar-benar nggak punya malu."Gwen tertawa sinis. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan wanita yang sangat tidak tahu malu.Evelyn menangis karena kata-kata Gwen, kemudian dia berkata, "Nona Gwen, aku tahu kamu nggak menyukaiku. Tapi, aku benar-benar bukan orang yang seperti kamu pikirkan. Aku sudah merasa sangat bersalah karena waktu itu aku mengenali salah orang dan menyinggungmu. Mohon maafkan aku, Nona Gwen. Aku benar-benar hanya ingin meminta maaf padamu."
"Cukup aku saja yang mewakili Romeo. Orang lain nggak perlu hadir." Violet yang dari tadi diam berkata dengan ekspresi datar, "Biarkan Bu Gwen mengusirnya. Kalau terjadi apa-apa, aku akan bertanggung jawab. Pak Galvin nggak usah terlalu khawatir."Galvin mendengus. "Kamu? Kamu kira kamu siapa? Apa kamu pantas mewakili Tuan Romeo?"Violet mengangkat alisnya, sedangkan Gwen tertawa dengan kesal karena kata-kata itu. "Siapa dia? Bisa-bisanya pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutmu? Apa kamu benar-benar bekerja di Grup Fernandez? Kamu bahkan nggak mengenal istrinya Tuan Romeo?"Setelah mendengar apa yang dikatakan Gwen, ekspresi Galvin langsung berubah dan kerongkongannya tersumbat. Galvin tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun."Apa Nona Evelyn nggak memberitahumu? Ini adalah istrinya Tuan Romeo, Nona Violet dari Keluarga Gloria. Dari tindakanmu barusan, aku kira kamu benar-benar nggak segan untuk menyinggung Nyonya Fernandez demi melindunginya."Gwen tidak pernah suka bertele-tele saat
Itu pasti lelucon terlucu yang pernah William dengar tahun ini.Saat paruh kedua perjamuan malam, pintu besar Restoran Beauty Field tiba-tiba terbuka. Beberapa pengawal berpakaian hitam menerobos masuk dan para satpam bahkan tidak bisa menghentikan mereka. Kemudian, Romeo yang mengenakan jas melangkah masuk. Tatapan matanya setajam pisau. Semua orang menahan napas dan tercengang ketika melihatnya. Mereka tidak menyangka Romeo akan datang.Romeo melihat sekeliling dengan matanya yang tajam. Pada akhirnya, tatapannya mendarat di Violet dan Gwen."Semuanya keluar."Romeo menyipitkan matanya dengan berbahaya. Lalu, satu per satu orang keluar dari Restoran Beauty Field."Romeo, apa maksudmu?"Gwen hendak melangkah maju, tapi William menahannya.Masalah wanita biarkan wanita yang menanganinya, tapi kalau itu masalah pria, William yang harus menanganinya.William berdiri di depan Gwen, kemudian dia berkata, "Romeo, hari ini adalah acara Keluarga Winfield. Kamu nggak mungkin nggak mengerti per
Saat tidak ada satu pun dari kedua pria itu yang mau mengalah, Levi muncul dari pintu depan. Dia buru-buru menghampiri Romeo, lalu membisikkan sesuatu ke telinganya.Raut wajah Romeo langsung menjadi masam. "Ayo pergi.""Baik, Tuan Romeo."Levi mengikuti Romeo. Ketika dia menoleh untuk melihat Violet, tatapan mata Levi terlihat tak berdaya dan cemas.Violet mengernyit dan berkata, "Charles, kamu nggak usah ikut campur dalam masalah ini."Dia tahu sesuatu pasti telah terjadi pada Evelyn. Kalau tidak, Romeo tidak akan pergi dengan terburu-buru.Kalau sesuatu sungguh terjadi pada Evelyn, Romeo benar-benar akan marah pada Violet.Violet tidak ingin Charles terlibat.Bagaimanapun juga, Charles tidak ada kaitannya dengan masalah ini.Charles berkata, "Dia nggak berani melakukan apa-apa padamu.""Kalaupun begitu, dia kira dia siapa? Bisa-bisanya dia membuat masalah sebesar ini hanya untuk seorang selingkuhan. Apa dia benar-benar mengira dia menguasai satu Kota Poseidon?"Gwen sangat marah.Vi
"Kami?"Romeo seolah-olah baru mendengar sebuah lelucon. Dia tertawa sinis, lalu berkata, "Ternyata kamu, Charles dan yang lainnya sudah menjadi 'kami'."Violet mengerutkan alisnya.Romeo maju. Dia mendekati Violet selangkah demi selangkah. Tubuhnya langsung melepaskan aura yang berat. "Waktu itu di restoran, apa kamu bersama Charles dan William? Gwen muncul hanya untuk membantumu, 'kan? Sebenarnya apa hubunganmu dengan Charles? Sudah sampai mana hubungan kalian?"Romeo mencengkeram pergelangan tangan Violet. Ketika Violet melihat mata merah Romeo, dia tanpa sadar menepis tangan Romeo. "Romeo, cukup! Aku sama sekali nggak mengerti apa yang kamu katakan!"Ketika kedua tangannya ditepis, Romeo tertawa sinis. Lalu, dia berkata, "Violet, sebaiknya kamu berdoa wajah Evelyn bisa disembuhkan. Kalau nggak, jangan salahkan aku karena menghancurkan Keluarga Winfield."Setelah itu, tiba-tiba terdengar teriakan Evelyn dari kamar pasien.Romeo tanpa sadar membuka pintu. Dia melihat Evelyn yang bera
Amarah membara di dalam hati Romeo. "Kalau dia mau pergi, biarkan saja dia."Evelyn berhenti menangis ketika dia mendengar apa yang dikatakan Romeo. Dia mendongak, lalu menatap Romeo dengan tatapan memelas. "Jadi, aku benar-benar boleh memulihkan diri di Kediaman Fernandez?"Romeo membelai kepala Evelyn dan berkata, "Nanti aku akan meminta Levi pergi ke asramamu untuk memindahkan barang-barangmu. Nggak nyaman bagimu tinggal di sekolah selama kamu memulihkan diri, jadi kamu tinggal di rumahku saja."Evelyn bersandar ke dada Romeo, lalu berbisik, "Terima kasih, Tuan Romeo ...."Levi di samping mengerutkan keningnya saat dia melihat pemandangan itu.Sebagai pengamat, dia bisa langsung tahu kalau Evelyn sedang berpura-pura. Namun, Romeo malah tidak menyadari ada yang aneh.Malam itu, Violet menelepon perusahaan pindahan dan memindahkan semua barangnya dari Kediaman Fernandez.Tengah malam, Romeo memapah Evelyn yang terluka ke Kediaman Fernandez. Perabot di dalam rumah menjadi jauh lebih se
Setelah Gwen selesai mendengar penjelasan Violet, dia bertepuk tangan."Hebat! Kamu benar-benar hebat!"Seulas senyuman tipis tersungging di bibirnya Violet.Sebenarnya, dia bukan sengaja ingin menyerang Evelyn. Hanya saja, Evelyn yang bertindak licik dulu. Violet juga tidak bisa menelan amarahnya begitu saja.Siang hari, Evelyn turun dengan pelan-pelan dari lantai dua. Karena kakinya sakit, agak sulit saat dia menuruni tangga. Namun, ketika Evelyn melihat Bu Martha yang sedang membersihkan ruang tamu, dia merasa superioritas."Bibi, aku lapar. Pergi masak sana."Nada Evelyn sangat kurang ajar. Dia bukan lagi Evelyn lemah yang dipeluk Romeo semalam.Setelah Bu Martha melihat Evelyn, dia merasa marah dan ekspresinya terlihat sangat tidak senang. Namun, Evelyn tetap tamu yang diundang oleh Romeo. Jadi, Bu Martha hanya bisa berkata, "Makan siang dimulai jam dua belas. Ini adalah peraturan yang ditetapkan Nyonya."Ketika nama Violet diungkit, Evelyn merasa ada yang menancapkan jarum ke jan
"Nggak ada hubungannya?! Vio adalah anak yang baik, tapi bisa-bisanya wanita ini membuatnya marah sampai dia pindah keluar. Apa kamu masih memiliki tanggung jawab sebagai seorang suami?!""Nenek, gara-gara Violet, Evelyn mengalami kecelakaan mobil! Dia ....""Cukup!" Nyonya Besar Fernandez menegur dengan sinis, "Demi wanita sepertinya, kamu malah menyalahkan istrimu. Apa kamu ini seorang pria?"Romeo tidak pernah melawan Nyonya Besar Fernandez, jadi saat ini dia juga tidak berani bersuara.Nyonya Besar Fernandez melirik Evelyn dengan sinis dan berkata, "Kamu, Keluarga Fernandez sudah membiayai pendidikanmu. Nggak apa-apa kalau kamu nggak bisa sukses, tapi kamu ingin mencoba menjadi Nyonya Fernandez? Jangan mengira aku nggak tahu apa isi hatimu! Sebaiknya kamu menyerah saja! Selama aku masih hidup, kamu pasti nggak bisa menjadi anggota Keluarga Fernandez."Akhirnya Romeo berkata, "Nenek, Evelyn bukan orang seperti itu.""Dia bukan orang seperti itu?"Nyonya Besar Fernandez mengeluarkan